SINDIKAT PENULIS
Silakan login dahulu, biar lebih asyik.
Kalau belum bisa login, silakan daftar dahulu.
Setelah itu, selamat bersenang-senang...
SINDIKAT PENULIS
Silakan login dahulu, biar lebih asyik.
Kalau belum bisa login, silakan daftar dahulu.
Setelah itu, selamat bersenang-senang...
SINDIKAT PENULIS
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Kami adalah penulis, dan kami tidak butuh persetujuan dari siapa pun!
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
"Jika ada buku yang benar-benar ingin kamu baca, tapi buku tersebut belum ditulis, maka kamu yang harus menuliskannya." ~ Toni Morrison

 

 Misteri Hantu Sekolah

Go down 
2 posters
PengirimMessage
elfrisrudie
Penulis Senior
Penulis Senior
elfrisrudie


Jumlah posting : 662
Points : 706
Reputation : 0
Join date : 27.02.12
Age : 32
Lokasi : Jakarta

Misteri Hantu Sekolah Empty
PostSubyek: Misteri Hantu Sekolah   Misteri Hantu Sekolah EmptyWed 21 Mar 2012 - 15:05

Misteri Hantu Sekolah
Cerpen by : Elfris Rudie Siahaan

Sore itu di kantin sekolah.
“Lo yakin?”
“Yakin!”
“Gak takut?”
“Kagak! Kenapa sih lo?”
“Engak, gue Cuma kuatir aja…”.
“Udah tenang aja, gue gak bakal narik kata-kata gue”. Dengan sombongnya Abi berkata demikian kepada Doni.

“Ah aku gak ikutan deh…”. Kata Citra ketakutan.
“Udah gak usah takut, kan ada aku…”. Ricky tersenyum nakal kepada Citra. Lalu Citra membalasnya dengan senyuman kecut.

“Tapi, emank benar yang dibilang pak Tatang tadi?”. Citra kembali memasang wajah takutnya itu.

“Antara percaya ama gak percaya sih. Makanya kita buktiin nanti malam, ok?”. Jawab Doni dengan wajah serius.

“Lagi jug ague udah terlanjur taruhan sama Abi, ya gak Bi?”. Lanjut Doni berkata kepada Citra, lalu tersenyum licik kepada Abi.

“Ya. Gue bakal buktiin kalo Hantu yang dibilang pak Tatang itu gak pernah ada”. Kembali Abi berkata dengan nada sombongnnya itu.

“Ya udah, siapin ajah dulu traktirannya kalo gue menang”. Sahut Doni, nyengir. Menampakkan gigi-gigi putihnya yang tersusun rapih itu.

Setelah bell berbunyi, para siswa dan siswi SMA 10 pun berhamburan keluar kelas. Mereka semua bergegas kembali ke rumahnya masing-masing. Hingga akhirnya, tinggallah Abi, Doni, Citra dan Ricky yang sedang bersembunyi di dalam kelas mereka.

“Sttt… udah aman. Pak Tatang gak ada…”. Doni memeriksa keadaan sekitar dengan mengintip dari balik jendela kelas.

“Pak Tatang paling lagi bersih-bersih dibelakang”. Ricky mengangkat kepalanya dan keluar dari persembunyiannya, di bawah meja guru. Diiringi dengan Abi dan Citra, keluar dari kolong meja siswa. Kemudian mereka menyelinap keluar dari sana, lalu melangkah ke semak-semak di taman sekolah. Mereka menantikan purnama tiba agar dapat memulai pencarian hari itu. Itulah yang dikatakan pak Tatang sebelumnya, mereka harus menunggu malam terlebih dahulu agar dapat melihatnya, melihat hantu itu.

Malam pun tiba. Sudah terlalu lama mereka bersembunyi dibalik semak-semak. Keluarlah mereka satu per satu dari sana dengan wajah yang kusam.

“Huh. Pulang-pulang langsung luluran nih”. Kata Citra menggerutu sambil menyapu-nyapukan kotoran dari pundak kemeja putihnya.

“Ayo!’. Ajak Doni memimpin pencarian malam itu.
“Kemana?”. Tanya Abi sambil mengikuti Doni dari belakang. Disertai Citra dan Ricky.
“Loh. Katanya mau ngebuktiin kalo hantu itu gak ada? Gimana sih…”. Jawab Doni.
“Takut ya… udah nyerah aja!”. Ricky menggoda Abi sambil tersenyum licik kepadanya.

“Enak saja! Tenang… gue bakalan buktiin ke lo-lo pada!’. Abi menodongkan jari telunjuknya ke arah kawan-kawannya, lalu berjalan mendahului Doni.

Suasana malam itu begitu mencekam. Cahaya lampu senter yang diambil Ricky dari dalam lemari kelas menuntun langkah mereka di sepanjang lorong kelas lantai satu. Lalu mereka beranjak menaiki anak tangga menuju lantai dua sekolah itu. Terlihat lampu kelas remang-remang, menakutkan. Hembusan angin malam menggelitik tubuh mereka, membuat bulu kuduk mulai berdiri tegak.

“Uh… pulang yuk”. Citra mulai merengek minta pulang.

“Sttt… diem!”. Bentak Abi sambil memacu langkahannya. Ia kini memimpin pencariaan, dengan berjalan di depan kawan-kawannya.

“Hei… denger sesuatu gak?”. Doni menghentikan langkahannya tepat di depan WC guru yang pintunya terbuka sedikit.

“Apa? Suara kentut gue barusan?”. Ricky tertawa geli, namun kembali terdiam ketika memandang wajah jutek kawan-kawannya itu.

“Sttt… denger lagi gak? itu barusan…”. Doni memasang wajah serius. Membuat bulu kuduk Abi merinding.

“Suara apa?”. Tanya Abi tegang.
“Ahh… jangan bercanda dong!”. Citra mulai ketakutan.
“Suara aneh…”. Doni memandang sekelilingnnya, memasang telinganya baik-baik, mencari sumber suara yang dimaksudkannya itu.

“Suara kayak gimana?”. Tanya Citra ketakutan. Ia bersembunyi di balik tubuh Ricky. Dan Ricky hanya dapat cengar-cengir menikmati situasi kala itu.

“Suara kayak…”. Tiba-tiba terdengar suara aneh dari dalam WC guru tersebut. Seperti suara gemericik air dan diiringi dengan sebuah langkahan kaki seseorang. Lalu dengan gerakan cepat, Abi berlari meninggalkan kawan-kawannya. Ia menuruni anak tangga itu dengan meloncatinya. Berlari terbirit-birit.

“Huaaaa-------- ada Hantu!!”. Teriakan Abi terdengar, menggaung diseluruh ruang sekolahan itu. Lalu ia melesat keluar pintu gerbang sekolah yang tak terkunci itu.

“HAHAHahaha….”. Sedangkan Doni dan Ricky tertawa terbahak-bahak memperhatikan kucing hitam yang keluar dari dalam WC guru tersebut.

“Tuh kan, gue bilang apa. Si Abi itu orangnnya penakut. Gue menang deh!”. Sahut Doni menatap ke arah Ricky lalu mulai tertawa kembali.

“Ya! Kita tunggu traktirannya besok”. Sambung Ricky sambil menepuk-nepuk pundak Doni dan ikut tertawa bersamanya.

Sedangkan Citra…..

“Kyaaaaaaa! Hantu…”. Rupanya Citra tengah berlari menuruni anak tangga, keluar menyusul Abi.

“Loh! Citra kenapa sob?”. Tanya Ricky menatap Doni.

“Gak tau… dia kan sama penakutnya sama Abi”. Jawab Doni kembali tertawa geli memperhatikan tindakan kawan-kawannya itu. Lalu tiba-tiba, ada hembusan dingin yang menyentuh leher mereka. Sumbernya tepat dari belakang mereka, dari WC guru itu. Bulu kuduk mereka serentak berdiri tegap.

“Don, dibelakang gue ada apan, Don…”. Ricky mulai panik, ia tak berani menatap ke arah belakangnya.

“Gak tau Ki…”. Jawab Doni sama paniknya.

“Tengok bareng, Don…”. Ajak Ricky dengan nada terseret-seret. Doni pun membalasnya dengan anggukan kepalannya.

Kemudian…..

“Huuuaaaaannnnnttuuuu!! Kabooorr!”. Sesosok makhluk bertubuh besar mengenakan pakaian putih bersih menatap ke arah mereka. Wajahnya disembunyikannya dari dalam kegelapan WC guru tersebut.

Serentak Doni dan Ricky berlari melewati anak tangga. Ricky sempat terjatuh di anak tangga terakhir, namun dia berhasil bangkit dan menyusul Doni yang telah keluar melewati pintu gerbang sekolah itu.

Kemudian sosok tersebut menampakkan wajahnya.

“HAHA! Biar tahu rasa kalian. Dasar anak-anak nakal! Bukannya langsung pulang, malah main-main”. Rupanya itu adalah pak Tatang, penjaga sekolah. Ia melepas sarung putihnya dan menggulungnnya rapih. Kemudian berjalan santai menuruni anak tangga, kembali ke rumahnya yang terletak di kantin sekolah. Sepanjang langkahnya, ia tertawa dan tersenyum puas. Dasar pak Tatang!

-TAMAT-
Mohon kritik dan sarannya, supaya saya bisa belajar lebih baik lagi.
TrimaKasih lol! lol!
Kembali Ke Atas Go down
http://elfrisrudie.blog.com
de_wind
Penulis Sejati
Penulis Sejati
de_wind


Jumlah posting : 3494
Points : 3669
Reputation : 52
Join date : 29.03.11
Age : 38
Lokasi : Bekasi

Misteri Hantu Sekolah Empty
PostSubyek: Re: Misteri Hantu Sekolah   Misteri Hantu Sekolah EmptySat 24 Mar 2012 - 23:09

klo mnurutku adegan mencekam di sekolah terlalu singkat...tp mgkn karena tipe cerpenny yg singkat ya... Very Happy
ending ny rada gampang ketebak, bro...
itu aja yg lainny oke mnurutku *sotoy mode on*
nunggu sepuh yg komen nih... ngupil
Kembali Ke Atas Go down
 
Misteri Hantu Sekolah
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Vine melawan Hantu Misterius - (Belum di-edit2)
» Minggu Pertama Sekolah
» [CERPEN] Sekolah di Hati Koko
» guru, sekolah, mata pelajaran, atau apalah itu ._.
» Pertemuan I. Sekolah menulis dadakan Sindikat Penulis

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
SINDIKAT PENULIS :: Arena Diskusi :: Cerpen-
Navigasi: