Pernyataan Tuk TemanKalian tahu
Seorang kawan pernah berkata kepadaku :
"Sok puitis, kamu"
Aku kan menjawab pernyataanmu itu
Aku bukan sok puitis, tapi
Menjadi penyair itu adalah cita-citaku semenjak kecil
Walau aku terlambat menyadari
Bukan berarti telat untuk menggapainya, kan?
Aku memang belum lihai dalam membuat puisi
Bahkan aku tidak tahu,
Bagaimana penyair bisa menyandang nama sebagai penyair
Dengan puisinya yang indahkah?
Atau dengan rimanya yang elok?
Apa dengan kiasan-kiasan majasnya?
Sungguh aku tidak mengetahui hal itu
Aku juga tak tahu seperti apa puisi indah itu
Bagaimana cara membuatnya
Dari aspek apa mereka menilainya bagus
Yang kutahu aku hanya melantunkan jariku pada kertas
Untuk meniti aksara yang berantakan
Tercerai-berai di atas lantai keramik putih
Meronta-ronta dengan wajah luka penuh perih
Aku mencoba membimbing mereka
Tuk menjadi satu-kesatuan dalam kedaulatan
Dan dalam makna yang tersirat,
Kusisipkan risalah hatiku kepada kalian
Rima sudah pasti menjadi syarat
Apa kubuat mereka untuk bergaya semata?
Apa kusemai bibit mereka untuk keindahan belaka?
Tidak, kawan
Aku menyajikan mereka di atas balutan kertas putih
Dan ku sodorkan tinta hitam sebagai lauk pelengkapnya
Untuk kalian nikmati?
Bukan, teman
Aku hanya ingin bercakap dengan kalian
Aku mau namaku kalian kenal sebagai penyair
Meski telah kukatakan tadi, aku tak tahu penyair hebat itu seperti apa
Semua ku usahakan sebaiknya
Tidak untuk kalian puji, tapi
Agar kalian menerima diriku
Mengatas-namakan raga dan jiwa ini sebagai teman
Apakah salah pabila ku bercita-cita sebagai penyair?
Apakah ada hal menyimpang jika penyair mengemban cita-cita?
Beritahu aku jika aku salah, teman
Jika yang ku lakukan itu tidaklah benar
Jelaskan padaku mengapa aku salah?
Kau, kawan
Aku tak peduli cita-citamu itu apa?
Cita-cita masing-masing dari kalian
Yang aku tahu kau adalah temanku
Aku terima kalian dengan berbagai ide cita-cita
Aku kan selalu mendukungmu untuk menggapai semua impianmu
Masa bodoh apa kau peduli denganku atau tidak?
Mendukung impianku atau tidak?
Aku hanya ingin memberi yang terbaik
Untuk diriku,
Kawanku,
Keluargaku, dan
Negaraku,
Lewat seni aksara.
Cukup. Itu saja
Semoga kau pahami
Bahwa aku bukan sok puitis
Melainkan mencoba membuat puisi
Walaupun belum mahir
Ku upayakan agar puisiku harmonis
Dengan makna yang sangat berarti
(Roil Muhtadin : Jakarta, 19 Mei 2010)
https://www.facebook.com/group.php?gid=147891870226https://www.facebook.com/roilmuhtadin