esaai (tugas akhir gue)

I Pendahuluan
Hubungan internasional merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari hubungan Negara dengan Negara lain. Dalam hal ini negara merupakan salah satu pemain dalam dunia internasional. Negara akan selalu meningkatkan keamanan dan mensejahterakan rakyatnya. Dengan cara apapun, serorang actor akan melakukan cara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dinegaranya, seperti melakukan kerjasama bilateral maupun multiraletal baik dalam segi ekonomi, militer dan lain sebagainya.
Actor akan melakukan negoisasi sebagai bentuk dari cara mereka membawa kepentingan negaranya. Dalam hal ini negoisasi merupakan bagian dari proses diplomasi. Dimana negoisasi sebagai proses bagaimana seorang diplomat dapat memberi pengaruhnya kepada Negara lain.
Dahulunya, diplomasi yang hanya dilakukan oleh orang – orang yang berada di pemerintahan tetapi berjalannya waktu, diplomasi tidak lagi dari actor Negara, tetapi actor yang berasal dari individu atau kelompok masyarakat. Dengan begitu, diplomasi tidak lagi dipandang sebagai jalan pengecut, tetapi bisa dianggap sebagai jalan yang mampu menyelesaikan masalah tanpa harus dengan perang. Para ahli berpendapat perang mendatangkan biaya yang besar, dimana Negara harus menyediakan dana yang lebih untuk para tentara, senjata dan lain sebagainya, untuk mampu menunjukan kekuatan dari negaranya.
II. DIPLOMASI
Diplomasi merupakan bagian dari focus studi hubungan internasional. Dimana berjalannya waktu, diplomasi dianggap sebagai bagian terpenting dalam mewujudkan kepentingan nasional dari Negara. Negara melakukan diplomasi dengan Negara lain dengan bernegoisasi. Dibalik itu, diplomat akan memposisikan tugas dan fungsinya dalam dunia internasional.
Diplomasi berasal dari bahasa Latin dan Yunani, dimana diplomasi diartikan sebagai “surat kepercayaan”. Kata diplomasi berubah menjadi “diplomatic, diplomasi, diplomat”. (C.S.T Kansil, Modul Hukum Internasional, Jakarta : Djambatan, 2002 ; hlm, 71)
Beberapa ahli menjelaskan istilah diplomasi, menurut W. W Kulski (International Politics in a Revolutionary Age ; 1968 , p.624), menurutnya diplomasi merupakan sinonim dengan kebijaksanaan ataupun politik luar negeri yang mempunyai dua sisi utama yaitu perumusan politik luar negeri dan para penjabat yang menerapkannya. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, diplomasi adalah urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara Negara satu dengan Negara lainnya. Satu ahli politik R. W Sterling (Macropolitics ; 1970, p. 233) mengartikan maksud dari diplomasi, dimana menurutnya adalah politik yang mengenai hubungan internasional ; dalama batasan yang paling tepat, diplomasi ada politik internasional. Jadi, jika dipatokkan menurut para ahli, diplomasi adalah bentuk dari politik internasional yang mana para aktonya melakukan hubungan dengan Negara lain atau upaya dalam mewujudkan national interest.
Hal ini tak lain adalah cara bagaimana strategi seorang diplomat dalam mencapai national interest, karena pada dasarnya seorang diplomat tidak akan mau meletakkan negaranya dibawah Negara lain. Tujuan dari diplomasi yakni untuk mengintervansi Negara lain. Karena menurut Sir Victor Wellesley, dalam Jack Plano dan Roy Olton, the Internastional Relations Dictonary edisi keempat (California :Longman 1988)hal.41, menyatakan diplomasi bukan suatu kebijakkan melaikan upaya untuk memberikan pengaruh besar terhadap kebijakan atau pandangan Negara.
III PERKEMBANGAN DIPLOMASI
Diplomasi sebenarnya sudah berkembang dari abad sebelum masehi, terlihat dari bagaimana dahulunya kerajaan melakukan hubungan negara kerajaan lain, kita bisa lihat contoh dari kerajaan Sriwijaya yang mengirimkan pemuda yang belajar agama di India. Hal ini jelas bisa dikatakan bagian dari diplomasi. Tapi, dahulunya diplomasi memang sangat lemah, karena melihat Negara – Negara kota seperti dulu lebih menunjukan kemajuannya dengan kekuatan militernya. Berbeda dengan pada saat ini, dimana diplomasi tidak saja perang, mengirim pemuda belajar ke Negara lain, tetapi cakupannya lebih luas.
Semakin meluasnya cakupan yang menjadi isu dalam dunia internasional menjadikan diplomasi sebagai salah satu focus kajian oleh para ahli politik. Karena pada saat ini kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan membuat pola tingkah laku seorang diplomat akan berubah. Mereka tidak akan berperang dengan Negara lain, jika hanya untuk menunjukan kekuatan negaranya.. tetapi pada saat ini dengan teknologi yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan financial Negara yang baik mampu meletakkan Negara diposisi yang mampu memberi pengaruh terhadap Negara lain. Setiap Negara akan berusaha meletakkan posisi negaranya lebih tinggi dari Negara lain. Walaupun mereka harus melakukan kerjasama dengan Negara atau organisasi internasionala yang memungkinkan kedaulatan Negara itu berkurang.
Diplomasi secara umum terbagi dua : diplomasi tradisional dan diplomasi modern. Dua bentuk ini mempunyai bentuk dan proses yang berbeda pula.
1. Diplomasi Tradisional.
Menurut Brian White dalam buku The Globalization of World Politics : An Introduction to International Relation (Baylis dan Smith, 1998). Ia melihat tiga dasar dari karakteristik dari diplomasi tradisional ini.
- Menurut strukturnya, diplomasi tradisional lebih kepada hubungan Negara dengan Negara lainnya.
- Menurut prosesnya, diplomasi ini lebih cendrung pada diplomasi yang bilateral dibanding multilateral.
- Menurut agendanya, diplomasi tradisional lebih focus pada masalah high politic, dimana Negara akan membahas perang, perdamaian. Tidak membahas masalah ekonomi, social, budaya dan lainnya.
2. Diplomasi Modern
Diplomasi modern adalah kebalikan dari diplomasi tradisional, dimana secara struktur diplomasi ini lebih terbuka. Dimana tidak saja Negara dengan Negara tetapi individu dengan individu atau kelompok dengan kelompok. Prosesnya bisa bilateral dan multilateral, sehingga individu yang terlibat lebih banyak dengan kepentingan yang berbeda dari tiap diplomat. Menurut agenda, diplomasi ini lebih membahas low politic, tetapi juga membahas high politic. Dimana isu yang berkembang tidak lagi masalah perang dan perdamaian, tetapi isu yang akan dibahas sangat kompleks. Mulai dari isu ekonomi, lingkungan, security, budaya, social, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini sudah jelas bahwa, pada zaman dahulu diplomasi dianggap lemah karena actor yang terlibat didalamnya hanya Negara A dan Negara B. tetapi walaupun demikian, pada saat ini diera globalisasi, isu tidak lagi berputar masalah perang dan perdamaian, tetapi seluruh aspek yang ada dalam masyarakat dan menyangkut dunia internasional.
Seperti contoh, kerjasama dalam bidang pendidikan dimana Indonesia berkerjasama dengan Negara – Negara yang berada di Eropa. Dimana Indonesia dan Negara – Negara di Eropa member peluang kepada pemuda – pemuda di Indonesia untuk belajar kenegara mereka. Tanpa adanya kerja sama dengan Negara – Negara di Eropa, peluang untuk mendapatkan pendidikan yang baik dengan financial yang dibantu oleh pihak – pihak yang berada dalam kerjasama tersebut. Atau contoh lain adalah pemberian beasiswa kepada pemain muda Indonesia yang berkesempatan untuk berlatih di Bayern Munich, Jerman. Dimana pemain muda ini diseleksi bagus tidaknya untuk bisa berlatih dengan pemain lainnya yang berda di FC Bayern Munich.
Dari contoh diatas jelas, Negara tidak lagi membahas yang terkait dengan high politic tetapi juga mengenai low politic. Isu yang dianggkat mengenai social, budaya, teknologi, pendidikan, ekonomi dan lainnya.
IV DIPLOMASI DAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI
Kegiatan diplomasi berkaitan erat dengan pelaksanaan politik luar negeri siatu Negara dalam berhubungan dengan Negara lain. Diplomasi juga bisa dijadikan sebagai instrument utama dalam kebijakan dalam Negara dan diplomasi juga menjadi badan utama dalam menjalankan tingkah laku masayarakat internasional. Diplomasi menjadi metode sederhana dalam menyelesaikan konflik secara damai (Frankel, 1988:137).
Diplomasi dan kebijakan luar negeri suatu hal yang berbeda, dimana diplomasi merupakan cara untuk memberi pengaruh dan upaya mewujudkan national interest, sedangkan kebijakan luar negeri adalah strategi dalam membuat suatu kebijakan dalam menentukan cara untuk mewujudkan kepentingan yang dibawa oleh seorang diplomat. Sehingga diplomasi dana kebijakan luar negeri saling berkaitan. Karena seorang diplomasi akan bergantung pada kebijakan luar negeri yang dibuat oleh pihak yang berwenang, sehingga seorang diplomat akan bertingkah laku sesuai aturan yang ada.
Dalam hal ini, secara pengertian diplomasi dan kebijakan luar negeri adalah hal yang berbeda, tetapi diantara keduanya mereka adalah satu kesatuan dalam studi ilmu hubungan internasional.
VI KESIMPULAN
Diplomasi merupakan bentuk dari politik internasional yang mana actor didalamnya berupaya untuk mempengaruhi Negara lain dalam mewujudkan national interest. Diplomasi berkembang sebelum masehi, dimana diplomasi dipraktekkan oleh city state. Tetapi pada saat ini diplomasi berkembang menjadi salah satu focus studi hubungan internasional. Diplomasi terbagi dua ; pertama, diplomasi tradisional (lebih tertutup, pemerintah – pemerintah, bilateral). Kedua adalah diplomasi modern (terbuka, pemerintah – pemerintah, individu – individu, kelompok – kelompok, bilateral dan multilateral). Diplomasi merupakan kegiatan dalam menjalankan kebijakan luar negeri suatu Negara. dimana diplomasi adalah cara untuk mempengaruhi Negara lain, sedangkan kebijkan luar negeri adalah strategi untuk mempengaruhi Negara lain.