tukangtidur Penulis Senior
Jumlah posting : 831 Points : 988 Reputation : 19 Join date : 30.04.10 Age : 42 Lokasi : Depok
| Subyek: (puisi) Lalu... Mon 3 May 2010 - 10:33 | |
| Lalu bungabunga itu menggugurkan kelopaknya dan kalender itu membunuh satu persatu setiap angka yang sudah tak layak tampak
Lalu tanah-tanah bertanya kepada kegaiban semesta: Sampai kapan aku menjadi rumah bagi mereka yang tak dapat lagi tertawa?
Lalu kita bergidik menyaksikan keganjilan sang waktu sambil terus resah bertanya: Kapan giliran kita? | |
|
ipink Pendatang Baru
Jumlah posting : 31 Points : 32 Reputation : 1 Join date : 03.05.10
| Subyek: Re: (puisi) Lalu... Tue 4 May 2010 - 8:53 | |
| - tukangtidur wrote:
- Lalu bungabunga itu menggugurkan kelopaknya
dan kalender itu membunuh satu persatu setiap angka yang sudah tak layak tampak
Lalu tanah-tanah bertanya kepada kegaiban semesta: Sampai kapan aku menjadi rumah bagi mereka yang tak dapat lagi tertawa?
Lalu kita bergidik menyaksikan keganjilan sang waktu sambil terus resah bertanya: Kapan giliran kita? lalu, kuncup-kuncup itu mulai bermekaran dan, kalender itu meruapkan bulan demi bulan yang menjanjikan harap lalu, tanah-tanah itu menjawab tanya sang Gaib: Sampai tak ada lagi tunas merah jambu menjelma!lalu, kita beringsut menyeruak kerumunan di putaran sang waktu sambil berkata lantang: Demi detik, akulah yang terbaik! | |
|