[Sharing] Membuat Artikel Berita

Bahasa Jurnalistik

Ciri utama bahasa jurnalistik di antaranya sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, mengutamakan kalimat aktif, sejauh mungkin menghindari penggunaan kata-kata atau istilah teknis, dan tunduk kepada kaidah serta etika bahasa baku.

1. Sederhana
Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat yang paling banyak diketahui maknanya oleh khalayak pembaca umum yang sangat heterogen, baik dilihat dari tingkat intelektualitasnya maupun karakteristik demografis dan aspek psikografisnya seperti status sosial ekonomi, pekerjaan atau profesi, tempat tinggal, suku bangsa, dan budaya dan agama yang dianutnya. Kata-kata dan kalimat yang rumit, yang hanya dipahami maknanya oleh segelintir orang, tabu digunakan dalam bahasa jurnalistik.

2. Singkat
Singkat berarti langsung kepada pokok masalah, tidak bertele-tele, tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu untuk membacanya.

3. Padat
Menurut Patmono SK (dalam A.S.Haris Sumadiria, 2004), padat dalam bahasa Jurnalistik berarti sarat informasi. Setiap kalimat dan paragraf yang ditulis memuat banyak informasi penting dan menarik untuk pembaca.

4. Lugas
Lugas berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus menghindari eufimisme atau penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi.

5. Jelas
Jelas berarti mudah ditangkap maksudnya, tidak baur dan tidak kabur.

6. Jernih
Jernih berarti transparan, jujur, tulus, tidak membunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negatif seperti prasangka atau fitnah. Dalam pendekatan analisis wacana, kata dan kalimat yang jernih berarti kata dan kalimat yang tidak memiliki agenda tersembunyi di balik pemuatan suatu berita atau laporan kecuali fakta, kebenaran, kepentingan publik.

7. Menarik
Manarik artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian pembaca. Bahasa jurnalistik tidak hanya berpegang pada kaidah bahasa yang benar dan baku tetapi juga harus menggunakan gaya bahasa yang menarik.

8. Demokratis
Salah satu ciri yang menonjol dalam bahasa jurnalistik adalah demokratis, dimana bahasa yang digunakan tidak mengenal tingkatan kasta, pangkat, atau perbedaan-perbedaan lainnya. Bahasa jurnalistik ditujukan pada semua golongan yang diperlakukan sejajar dan sederajat.

9. Mengutamakan kalimat aktif
Kalimat aktif lebih mudah dipahami dan lebih disukai daripada kalimat pasif. Selain itu, kalimat aktif mempunyai efek yang lebih menekan daripada kalimat pasif.

10. Menghindari kata atau istilah teknis
Karena ditujukan untuk umum, maka bahasa jurnalistik harus sederhana, mudah dipahami, dan ringan dibaca. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut ialah menghindari istilah-istilah teknis yang umumnya berlaku hanya untuk kelompok atau komunitas yang relatif homogen.

yang jelas janga pake metafora.. hahahaha

ilhammenulis wrote:

yang jelas janga pake metafora.. hahahaha

klo metafora di berita feature/berita khas sih sah2 aja kok...
klo yg aku posting ini lebih tepatny kriteria berita langsung...

ya kan masa artikel politik di koran tempo ada kata-kata bagai punguk merindukan rembulan? hahahaha...

btw, saya kurang bisa bikin artikel berita ginian, suka kurang objektif..

Thanx ya, mbak De Wind. Informasinya bermanfaat banget nih. Btw, kalau di kasih contoh kayaknya tambah asyik ya. Contoh yang sederhana itu kayak apa, yang singkat, padat, lugas, dan jernih itu kayak gimana. Mungkin jadi tambah cihuy

tukangtidur wrote:

Thanx ya, mbak De Wind. Informasinya bermanfaat banget nih. Btw, kalau di kasih contoh kayaknya tambah asyik ya. Contoh yang sederhana itu kayak apa, yang singkat, padat, lugas, dan jernih itu kayak gimana. Mungkin jadi tambah cihuy

setuju bang..

ilhammenulis wrote:

ya kan masa artikel politik di koran tempo ada kata-kata bagai punguk merindukan rembulan? hahahaha...

btw, saya kurang bisa bikin artikel berita ginian, suka kurang objektif..

tergntung...kan ada juga berita politik yg dijadiin artikel berita feature...klo di korantempo biasanya ada di tengah2 koranny tuh yg pnjangny amit2...karakteristik berita feature emg ky gtu, bhs2 yg dramatis, bisa subjektif, yg mrangsang lebih ke perasaan pembacany deh...

tukangtidur wrote:

Top Top Top
Thanx ya, mbak De Wind. Informasinya bermanfaat banget nih. Btw, kalau di kasih contoh kayaknya tambah asyik ya. Contoh yang sederhana itu kayak apa, yang singkat, padat, lugas, dan jernih itu kayak gimana. Mungkin jadi tambah cihuy Smile

iy jg ya...hehe ini coba kukasih contoh2ny, ku kutip dari salah satu berita langsung di kompas.com

contoh2ny :

1. Sederhana

Polisi mendatangi mansionnya yang berlokasi di Jakarta. ---> Polisi mendatangi kediamannya yang berlokasi di Jakarta

2. Singkat

KPK melakukan penyidikan atas Nazarudin terkait kasus korupsi wisma Atlet. ---> KPK menyidik Nazarudin terkait kasus korupsi Wisma Atlet.

3. Padat

Ketiganya diduga bertransaksi suap terkait program PPIDT yang bernilai miliaran rupiah. ---> Ketiganya diduga bertransaksi suap senilai Rp 1,5 miliar terkait program PPIDT yang anggarannya Rp 500 miliar.

4. Lugas

Terkait melonjaknya harga minyak Internasional, pemerintah telah mengadakan penyesuaian harga BBM. ---> Terkait melonjaknya harga minyak internasional, pemerintah telah menaikkan harga BBM

5. Jelas

Hakim menjatuhkan putusan yang setimpal dengan perbuatannya. ---> Hakim menjatuhkan putusan 5 tahun penjara.

6. Jernih

Penyelewengan dana oleh Sutiyoso telah merugikan banyak korban banjir. ---> Sutiyoso diduga menyelewengkan dana bantuan banjir.

7. Menarik

Surya Paloh berniat Tinggalkan Golkar ---> Surya Paloh Masih Mikir-Mikir Tinggalkan Golkar

8. Demokratis

Normalnya konsumsi premium dalam sehari hanya 62 ribu kiloliter per hari ---> Normalnya penggunaanpremium dalam sehari hanya 62 ribu kiloliter per hari

9. Mengutamakan kalimat aktif

Demonstran dipukul polisi ---> Polisi memukul demonstran


10. Menghindari kata atau istilah teknis

Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan screening kesehatan pada pendonor darah. --->
Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan tes kesehatan pada pendonor darah.


CMIIW, soalnya ini contoh2 yg kutemuin sendiri di berita2 yg ada di media2...mdh2n bisa lebih menjelaskan kriteria2 berita, yg lebih spesifikny, berita langsung

asiikkkk keren nih bang.. *jadi belajar lagi

ilhammenulis wrote:

asiikkkk keren nih bang.. *jadi belajar lagi

jadi kita nulisnya gak terbatas di karya2 fiksi n bisa nulis artikel jg.
jd bisa ngrim artikel dan gak cuma ngrim cerpen ke media2...
smua jenis penulisan dicoba dlu deh sblum nemuin yg cocok sm diri sndri.
tp klo aku sih emg cocok di karya fiksi...

sama bang.. nulis fiksi enak. bebas. hihihi

ilhammenulis wrote:

sama bang.. nulis fiksi enak. bebas. hihihi

iy gak prlu cross check sana-sini...

mantap....!!!nambah ilmu bnget...

thx, gan...
ayooo sharing artikelny dsini...
aku jd udh lama nih gak bikin artikel soalny rada ngejlimet sih...mesti ngumpulin fakta dlu