Puisi tentang Kematian
Hidup bagai mengukir
tulisan di atas pasir
Arus kan menyisir
lepas ke samudera mengair
Angin kan mengusir
lapang menuju tabir
Di sini aku menangisi
Raga yang tak kembali
Di hati aku meratapi
Hari yang mulai menyepi
Lorong itu kelam
Memuja malam
Sekelebat dian temaram
Merayu jiwa nan tentram
Oh raga yang dikuasai dewa malam
Oh sepi yang dirupai mimbar silam
Mengais-ngais engkau mendekam
Merangkak-rangkak engkau mengeram
Tak lagi aku melihat dikau
Kasih tersayang pelipur lara
Tak lagi aku mengecup dikau
Masih membayang pengobat duka
Ragamu hancur luluh
Alam telah menyambutmu
Wahai dikau pembakar suluh
Menghardik jiwa yang rikuh
Dengan itu dikau dikenang
dengan itu dikau terkenang
Usah gelisahkan jiwa yang tersisa
Lepaslah dikau ke samudera lepas
Usah hiraukan jiwa yang lara
Sambutlah tabir jiwa yang lepas
Kau akan hidup, sayangku
Selalu akan hidup
Karena hidup itu
Bukanlah sekadar raga yang redup
Karena hidup itu
Adalah jiwa yang terdekap
Karena hidup itu
Adalah dikau jiwa abadi
A tribute to :
dr.Erichma, Spa.
(1948-2011)