"Besok aku akan menikah dengannya..." katanya sambil meremas telapak tanganku.Seakan itu adalah pernyataan yang biasa ku dengar.Aku pun hanya mampu menatap mata kekasihku yang sudah 2 tahun ini selalu ada di setiap pikiranku.Jangankan setetes airmata,kata-kataku seolah hilang entah kemana.
"Syukurlah..." akhirnya satu kata bisa terucap juga dari bibirku.
Hari ini kami sedang berkencan,seperti biasa pasangan yang sedang kasmaran.Mungkin hanya Tuhan yang tahu seberapa besar cintaku padanya.Dia tak punya paras tampan yang bisa membuat stiap wanita penasaran,atau mungkin kekayaan yang bisa menjadikannya buruan wanita yang mata duitan tapi dia bisa membuatku menyerah dengan ketulusan yang tak pernah aku bayangkan.
Andai aku tak menyerah dengan kehidupan,mungkin saja saat ini aku masih tetap ada di jalan yang benar.Bukan malah menginginkan sesuatu yang harusnya jadi pilihan sia-sia.Aku mencintainya,seorang pria yang akan menjadi milik wanita lain dalam waktu dekat ini.Tapi aku bisa apa?Aku sudah tahu ini hampir di stiap langkahku bersamanya dan akhirnya dia akan menikah juga...
"Maaf,aku..."
"Ga apa-apa mas,aku tahu kok ini bakal terjadi" ku potong ucapannya karena aku takut untuk mendengar hal lain yang lebih menyakitkan dan tersenyum dengan cara mengejutkan bisa ku lakukan.
Kesunyian yang menemani kami mungkin terlalu lama,hingga aku bisa membayangkan apa yang akan terjadi setelah dia menikah nanti.Sanggupkah???
"Mas masih berharap besok kamulah yang akan jadi mempelai mas,mas cuma ingin kamu sayang..." siapa ini yang bicara?Dasar... anehnya aku tak bisa marah justru aku terisak dan ku sembunyikan ini dengan memalingkan muka penuh siksaan.Tapi pelukannya hanya membuatku semakin tak bisa menahan airmata yang sudah tertahan.
Tuhan,kenapa harus dia yang membuatku jatuh cinta?Saat dia sudah ada yang punya masih saja aku berharap aku bisa berada dalam hatinya,meski hanya sedikit saja...
"Ijinkan aku memiliki hatimu mas,ijinkan..." Suaraku tertelan kesedihan yang kini merasuki jiwa dan raga,aku heran apa yang baru saja ku ucapkan?