Aku menatap pagi yang lusuh,
Mentari yang muncul malu-malu begitu memuakan hati.
Kapan semua akan berhenti sembunyi di balik kemunafikan,
Kapan kah ketulusan itu akan menguap, menyelimuti kekalutan
Dunia ini begitu hitam dan pekat,
Terlalu banyak noda dan luka yang tersimpan dalam palung palungnya,
Manusia hanya mampu menangis, menjerit, meronta, memaki, dan bahkan saling meludahi
Apabila harapan nya jauh meninggalkan segala angan.
Hanya bisa berharap, suatu saat,
Dunia tersadar,
Bagai putik melati yang mekar,
Putih bersih, tanpa noda
Mampu merangkul setiap kesedihan penghuninya,
Meredam amarah yang bergejolak,