| Saksi Bisu | |
|
|
|
Pengirim | Message |
---|
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Saksi Bisu Wed 25 Apr 2012 - 4:31 | |
| Bntar iseng2 dlu ah... --------------------------------------- Mau makan, tidak ada lauk. Jangankan lauk, nasi saja sudah habis. Aku membuka2 tudung saji yg hanya menawarkan kegiuran semu dengan terletak di atas meja makan yg sesungguhnya kosong-melompong. Rice cooker tidak memberikan kesenangan apapun karena bagian dalamnya juga kosong, hanya berisi remahan nasi yg tidak akan mampu memuaskan rasa laparku. Aku mengeluh.
Dulu, pernah rumah ini kaya-raya dengan berbagai aneka lauk yang menitikkan air liur. Makanan apapun, dari yang berat hingga yang ringan tersedia, tanpa kecuali. Bahan makanan mentah pun teronggok di balik pintu lemari dapur. Mau makan, tinggal makan. Mau masak, tinggal kumpulkan bahan-bahannya. Tidak ada yang perlu repot-repot ke pasar kalau mau masak. Itu dulu.
Aku merogoh saku ku dan menemukan selembar uang kertas lima ribu rupiah. Sisa kekayaanku saat ini, entah mudah2an besok akan ada lagi lembaran seperti itu yg menghampiri. Diri bahkan tidak berani mengharapkan lembaran yg lebih halus dengan angka 0 yg bnyak. Dengan uang itu, aku membeli seporsi nasi uduk tanpa tambahan lauk selain yg intinya. Ternyata harganya tiga ribu rupiah. Alhamdulillaah, masih dikembalikan dua ribu rupiah.
Pikiranku melayang ke rumahku dulu.
"Aduh, telat...!!!" seru abangku yg tertua. Dia menyambar tas ranselnya dan pergi dengan terburu-buru, perlu pula dia berlari saat menyambangi rumah yg hanya beberapa meter itu.
"Ma, mau roti...!" seru adik perempuanku yg manja. Dimanjakan oleh ayah dan ibuku karena dia lahir saat usia mereka mulai dikikis waktu. Mereka senang bukan kepalang, dapat mainan baru, kata mereka. Maka, tidak ada seorangpun dari mereka yg mau berbijaksana mendidik sang bungsu, hanya tahu memanjakannya.
Itu dulu. Keributan pagi seperti biasa yg membuatku bosan dan ingin lari. Kadang2 kita tidak pernah tahu apa yg kita inginkan sampai ada sesuatu yg terjadi. Saat manusia hanya bisa menyesali, waktu justru semakin menertawakan. Kebodohan dan ketamakan mereka. Tanganku kini dingin, kosong, tanpa ada kehangatan adik perempuanku yang masih berusia 5 tahun itu. Biasanya aku memeluknya erat-erat hanya sekadar membuatnya kesal dan mengadu pilu pada ibuku. Ibu biasanya akan menjewerku di depannya agar dia puas.
Aku juga hampir melupakan kehangatan tangan ibuku saat aku berpamitan dengannya sebelum berangkat ke kampus. Biasanya aku menyalami dan mencium tangannya sebagai simbol rasa hormatku kepadanya. Dia biasanya mengusap kepalaku dan mendoakan perjalananku. Hal yg biasanya kutertawakan dalam hati karena ibu selalu terlalu berlebihan menanggapi segala sesuatu.
Aku duduk-duduk termangu di kursi tukang nasi uduk. Nasiku sudah habis, piringku juga sudah kukembalikan pada penjualnya.
"Maaf mas," sahut ibu penjual nasi uduk. "Udah pada ngantri," lanjutnya sambil menunjuk beberapa orang yg memang sedang berdiri. Aku tersentak dan berdiri. Aku mengucapkan terima kasih selintas lalu, dan pergi menjauhi tukang nasi uduk itu. Dia pun tidak menerimaku di situ.
Aku segan masuk walaupun kakiku sudah berada di pintu masuk rumahku. Aku cukup mengeluarkan kunci dari sakuku dan membukanya. Aku segan untuk masuk, tahu aku tidak akan menemukan apapun di dalamnya. Sudah berapa bulan aku menunggu, tapi tetap tidak ada orang yg masuk. Tentu tidak ada pula yg keluar. Aku mengeluarkan sebatang rokok kretek sisa kemarin yg tidak habis kuhisap, lalu menghisapnya dalam-dalam. Hingga menjenguk paru-paruku. Biar asap itu bertandang ke sana.
Kilatan-kilatan kenangan masa lalu terus saja membayangi pikiranku. Wajah ayahku yang kaku, seakan-akan tidak ingin menunjukkan apa yg bergelut dalam hatinya. Wajah ibuku yg bersimbah air mata, meluapkan apa yg tertekan dalam batinnya.
"Kamu udah dewasa, Guh, kamu sekarang tanggung jawab ya, sama rumah ini."
Aku terdiam, menatap ibu dengan pandangan dingin.
"Semua surat2ny udah ayah tarok di meja. Sekarang terserah kamu aja," tukas ayah dgn suara yg tak kalah kaku dari raut wajahnya.
"Aku udah mutusin mau pergi. Soal rumah ini terserah aja, aku udh dikasih mobil." Abangku berpaling muka dan tidak lagi kembali untuk memandang satupun dari kami.
"Bang, abang gak ikut?" celetuk anak manja ini yg paling mengiris hatiku.
"Aku mau ikut, Ra..." Betapapun malunya aku, tekanan dalam hatiku keluar begitu saja. Aku menangis tersedu-sedu. Aku benci ciuman ibu sebelum dia pergi, aku benci dengan tepukan tangan ayah pada pundakku sebelum dia juga pergi. Aku benci mendengar rengekan dan tangisan Dara saat memelukku erat, tak mau lepas, itupun sebelum dia ditarik pergi. Aku benci dengusan abangku sebelum dia pergi.
Berbulan-bulan aku menunggu. Mereka tak satupun kembali, sekedar menengok atau hanya mengambil sesuatu yg tertinggal. Aku bahkan berharap peristiwa yg kerap terjadi di sinetron tentang anak yg nekad kembali ke rumahnya, terjadi pada Dara. Dia akan muncul di tengah hujan, memanggil namaku dan aku akan memeluk dan memberikannya handuk. Menyelimutinya hingga ayah dan ibu yg cemas datang menjemput. Itu tinggal angan-angan. Aku tersedu-sedan. Mengapa aku tidak diajak? Karena aku sudah dewasa? Lantas apa artinya seorang ibu mengandung dan ayah mendisiplinkan diri ini? Hanya untuk ditinggal pada akhirnya?
Aku tak tahu berapa lama aku menangis. Namun, memang di rumah kosong tidak akan ada yg mendengarnya. Hanya disaksikan perabotan-perabotan berdebu yg diam membisu. Sudah tidak ada lg daya untuk membersihkan mereka, mereka tidak akan lagi kembali dibelai oleh orangtua mereka yg sudah berpuluh tahun menjaga dan merawat mereka. Mereka ditinggal dalam kebisuan mereka. Seperti aku.
Aku bangkit dan berjalan ke kamarku. Yang juga berdebu. Sebulan yg lalu, aku masih membersihkan semua ruangan di rumah, berharap akan ada yg memuji dan menepuk punggungku saat mereka pulang. Aku sudah kehilangan harapan. Aku masukkan semua baju dan semua hartaku ke dalam satu koper besar. Aku ambil sehelai kertas karton yg sudah lama kusiapkan. Kata-kata yg tertera di atasnya "DIJUAL, HUBUNGI 081-XXXXXXX." Aku angkut koper itu dan meninggalkan tulisan itu tergantung pilu di pagar rumah.
Mungkin rumah ini suatu saat akan menerima penghuni barunya, yg mungkin setiap pagi akan menimbulkan keributan yg sama. Mungkin dia juga akan menjadi saksi betapa kebodohan manusia akan menghancurkan setiap jengkal kebahagiaan yg mereka pernah raih bersama. Mungkin akan menjadi saksi pula betapa tamak manusia dlm menjalani hidup. Tidak puas akan satu jenis hidup, lantas mencari jenis yg lain. Mencari, terus mencari. Entah akan bertemu dgn satu yg cocok atau tidak.
Aku berjalan ke rumah Om ku yg telah berkali-kali meneleponku, menyuruhku untuk tinggal di sana sebelum aku mendapatkan tempat tinggal yg lebih pantas untukku, yg sendiri ini. Memang, kuliah harus kulanjutkan, aku sudah cuti 1 semester. Tidak ada lagi alasan untuk menundanya. Aku melirik seorang gadis manis yg melewatiku dengan dandanan yg manis-sederhana. Masa lalu adalah masa lalu. Kalau ingin kebahagiaan, jangan harap org lain yg akan memberikannya kepadamu, harus kau rebut sendiri. Aku tersenyum, membayangkan setahun lagi aku akan mencari kerja dan mencari seorang gadis untuk kutawarkan sebuah rumah yg akan menjadi saksi pula bagi kami berdua yg berusaha merebut kebahagiaan kami. Bisa jadi, dia gadis yg baru saja kulewati. Aku bersiul dan tertawa lega tanpa peduli tatapan aneh yg melingkupiku.
--------------------------------- ini akhir yg bahagia apa sedih ya??? gak tau ah... kritikny dong...yg pedes ya... | |
|
| |
naradanardana Pendatang Baru
Jumlah posting : 11 Points : 18 Reputation : 3 Join date : 05.05.12 Lokasi : Yogyakarta
| Subyek: Re: Saksi Bisu Sat 5 May 2012 - 15:27 | |
| membuka2= jika dipahami menjadi membuka-membuka, ya? harusnya membuka-buka'kan? Aku membuka2 tudung saji yg hanya menawarkan kegiuran semu dengan terletak di atas meja makan yg sesungguhnya kosong-melompong. Aku membuka-buka tudung saji yang hanya menawarkan kegiuran semu pada meja makan yang sesungguhnya kosong-melompong sangkil seperti ini gak? Rice cooker [italic] Kurang rinci. fisiologis tokoh utama belum kelihatan. Sepertinya konflik terjadi pada batin tokoh, namun hanya dipermukaan. Mungkin masalah yang terjadi juga tidak begitu tampak. Ini juga iseng lho kak Wind | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: Saksi Bisu Sun 6 May 2012 - 1:21 | |
| gpp iseng jg...thank berat ya kritik ny... klo soal fisik gak drinci krena terbatas nih #sepik klo teknis penulisan, hmm... males merhatiin... #sepiklagi mksdny konflik batin tokoh belum terlalu tajem ya? apa harus dperdalem lg dgn narasi? okeee nnt slanjutny dperhatiin lg...
ayo ayo sapa lg? butuh kritik nih... yg sepedes cabe rawit | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Saksi Bisu Wed 9 May 2012 - 22:21 | |
| aku tanya aja Kak ._. Kenapa ditinggal? | |
|
| |
elfrisrudie Penulis Senior
Jumlah posting : 662 Points : 706 Reputation : 0 Join date : 27.02.12 Age : 32 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: Saksi Bisu Thu 10 May 2012 - 7:28 | |
| yah! kalo menurut saya sihh ya... #gaya anang komentari peserta idol sambil nyenderin badan di bangku, trus karena keberatan jatuh deh! GUBRAAKKK!!! mnurut gue sih ud bagus kak, cma karakterny krng dalm ya?? gue sih blum bsa ngebayangin wajah pemainny, trus tingkah lakuny. dll #cihh, sok tahu deh.. Ck ck ck.. | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Saksi Bisu Thu 10 May 2012 - 18:44 | |
| Biar asap itu bertandang ke sana. biar asap itu terus bertahan di sana kayaknya cocok deh kak, kan ceritanya pengen meninggal aja dia-nya, kalo bertandang kan cuma mampir aja. ceritanya lompat - lompat banget, konflik kkurang jelas kakak.. karena mandiri trus ditinggal? lebih bagus kayaknya dia yang milih buat ditinggal kak, setelah semua bujuk2 dia ikut dulu.. biar penyesalan dia jadi kerasa benar2 dalam. mungkin kakak udah bermaksud kayak gitu, ya? cuma rada kabur kak, kesannya nggak jelas kenapa keluarganya ninggalin dia dan selamanya hilang dari hidup dia. gitu deeeh.. sok hebat deh aku nih ngritik suhu.. sekian dari sayaa.. | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Saksi Bisu Tue 22 May 2012 - 18:38 | |
| |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Saksi Bisu Tue 22 May 2012 - 20:51 | |
| kak wind itu seorang ibu muda loh kak! | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Saksi Bisu Tue 22 May 2012 - 22:44 | |
| |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Saksi Bisu Tue 22 May 2012 - 22:55 | |
| | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: Saksi Bisu Fri 25 May 2012 - 0:49 | |
| - Ruise V. Cort wrote:
- aku tanya aja Kak ._.
Kenapa ditinggal? dtinggal? dia ny? ya tokohny aja gak bisa ngejawab... jgn tanya2 lg rui...aku gak tauuu.... - elfrisrudie wrote:
- yah! kalo menurut saya sihh ya... #gaya anang komentari peserta idol sambil nyenderin badan di bangku, trus karena keberatan jatuh deh!
GUBRAAKKK!!!
mnurut gue sih ud bagus kak, cma karakterny krng dalm ya?? gue sih blum bsa ngebayangin wajah pemainny, trus tingkah lakuny. dll #cihh, sok tahu deh.. Ck ck ck.. oiya ya? okeee, udh dua komen yg sama... - sagitany wrote:
- Biar asap itu bertandang ke sana.
biar asap itu terus bertahan di sana kayaknya cocok deh kak, kan ceritanya pengen meninggal aja dia-nya, kalo bertandang kan cuma mampir aja.
ceritanya lompat - lompat banget, konflik kkurang jelas kakak.. karena mandiri trus ditinggal? lebih bagus kayaknya dia yang milih buat ditinggal kak, setelah semua bujuk2 dia ikut dulu.. biar penyesalan dia jadi kerasa benar2 dalam. mungkin kakak udah bermaksud kayak gitu, ya? cuma rada kabur kak, kesannya nggak jelas kenapa keluarganya ninggalin dia dan selamanya hilang dari hidup dia.
gitu deeeh.. sok hebat deh aku nih ngritik suhu..
sekian dari sayaa.. ooh gak jelas toooh??? mksdny kedua ortuny cerai dan yg dibawa sama ibuny itu cuma adekny doang...mkny aku pngen ngegambarin gmna tokoh "aku" ngrasain kegelisahan dan penderitaan krena dia ngrasa gak dianggep anak... waduuuh kecolongan deh... thanks bwt msukanny, thanks ny udh abis barusan... - Aksara wrote:
- inilah bukti nyata Wind itu seorang lelaki...
Dia benar-benar memahami perasaan lelaki...
Wind saya tahu jauh di dalam dirimu engkau itu.... what the....???!!! maksud loooooeeee???????!!!! - Aksara wrote:
- Ampun... ampun Wind.... maafkan saya....
mau dimaafin? ayooo kasih dlu 1 T.... | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Saksi Bisu Fri 25 May 2012 - 19:42 | |
| jangan harap deh dikasih segitu sama kak aksara kak~ | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Saksi Bisu Fri 25 May 2012 - 20:16 | |
| 1 T ...biar organ tubuhku di jual juga tidak ada seharga itu.. mau ngorek dari mana? |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Saksi Bisu Fri 25 May 2012 - 20:18 | |
| 1 T rayuan maksudnya Kak Aksara | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Saksi Bisu Fri 25 May 2012 - 22:39 | |
| kalo itu sampe berlaksa2 triliun juga sanggup dia.. | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Saksi Bisu Fri 25 May 2012 - 23:08 | |
| Akhirnya ada yang mengakui kehebatanku.... Wind... kamu mau 1 t Rayuan???? Aku punya 1000 T |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Saksi Bisu Sat 26 May 2012 - 6:35 | |
| masalahnya kak wind pasti ga bakal mau.. | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Saksi Bisu Sat 26 May 2012 - 8:19 | |
| namanya juga gombal dan rayuan... hitung hitung memperdalam ilmu merayu.... kalau Windnya mau... saya yang kabur Bisa di sama suaminya saya.... iihhh takut.... |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Saksi Bisu Sat 26 May 2012 - 11:04 | |
| Sekali pun kakak sanggup membuat rayuan sebanyak itu, ada yang pernah masuk dan diterima nggak? | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Saksi Bisu Sat 26 May 2012 - 11:52 | |
| jangan meremehkan diriku ini... 10:1 yang nerima dan yang nolak |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Saksi Bisu Sat 26 May 2012 - 11:57 | |
| 10 juga nolak, 1 nerima setengah hati | |
|
| |
Tamu Tamu
| |
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Saksi Bisu Sat 26 May 2012 - 12:07 | |
| dilihat di sini juga udah kelihatan jela skali --: | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Saksi Bisu Sat 26 May 2012 - 15:19 | |
| | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Saksi Bisu Sat 26 May 2012 - 15:54 | |
| Sagi terima cintaku sayang... biar naik tuh point jadi 10:2 |
|
| |
Sponsored content
| Subyek: Re: Saksi Bisu | |
| |
|
| |
| Saksi Bisu | |
|