| Tyger Lily (Newest ==") | |
|
|
Pengirim | Message |
---|
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Tyger Lily (Newest ==") Mon 28 May 2012 - 20:30 | |
| Spider Lily
Saat menunduk, pemandangan terlihat bergitu kecil. Begitu jauh. Bagaikan miniatur di luar kaca yang terus bergerak. Tanpa energi buatan, tanpa campur tangan siapa pun kecuali Sang Prima Causa. Menjulurkan tangan seperti apa pun, tak akan ada yang bisa tersentuh. Terlalu jauh… untuk bisa disentuh…
Sang pengamat mengeluarkan tawa getir, antara ketakutan dan gejolak adrenalin. Tertawa sampai suaranya habis, sampai ia tak bisa lagi tertawa. Tawa yang begitu disukai oleh sang kakak…
***
Maharani Renata tertawa kecil. Mengapresiasikan sensasi yang ia nikmati akan candaan serta guyon yang baru saja terlantun. Memancing sebuah senyum pada wajah remaja yang lebih tua empat tahun darinya.
“Hihi, Kakak memang pandai membuat cerita lucu,” puji Renata. Perlahan mulai mengatur nafasnya yang tidak karuan. Mengulum senyum yang bergetar, hampir berubah menjadi tawa.
Dua jemari bergerak, membenarkan posisi kacamata seorang Kevin Prananta Gustafani. Sepasang kristal sewarna tanahnya berkilat jahil, seolah ada ide lain untuk mengubah senyum yang tertahan kembali menjadi gelak tawa keras. Cukup disayangkan Kevin tahu untuk tidak membuat adiknya itu tertawa lebih jauh lagi, sangat tahu.
“Aku sudah bilang, itu bukan ceritaku kan?” sedikit mendecak, Kevin mengulurkan tangannya. Mengacak-acak helaian benang hitam tipis sang adik. “Katakan, siapa yang membuat cerita itu?” seolah menguji, jemari telunjuk Kevin kini menempel di bibirnya dengan kepala sedikit miring. Terlihat seperti berbicara dengan anak perempuan yang berusia empat belas tahun di bawahnya.
“Buatan kak Reno?” jawaban ragu yang terurai. Kristal onyx memandang lekat. Seolah mencari tanda bahwa nama yang baru saja ia ucapkan adalah jawaban yang sebenarnya.
Sebuah cengiran tercipta saat anggukan diberikan sang penanya. Menyambut pembenaran sebelum diikuti oleh tepukan tangan pelan.
***
“Renata… coba lihat siapa yang datang?” suara mendayu penuh perhitungan dan diisi keceriaan. Kevin mengintip dari balik pintu bercat putih. Menyapa sang adik yang duduk di atas tempat tidur dengan sebuah majalah remaja di tangannya.
“Kak Kevin, tentu saja.” Yakin dan mantap Renata menjawab. Menutup majalah yang dibacanya sebelum menatap pada sosok yang kembali berkunjung. Terlihat tenang untuk akhirnya salah tingkah saat sosok kedua memasuki ruangan. “Kak Reno!”
“…bagaimana keadaanmu?” datar remaja itu berucap. Sama sekali tidak melambai atau memberikan gestur apa pun, hanya berjalan mendekati tempat tidur dengan kedua tangan di dalam saku celana abu-abunya.
Sepasang onyx kelam milik remaja itu tertuju lurus pada karangan bunga lili yang ada di atas bufet. Menghela nafas pelan. ¬Spider lily.
“Selalu baik,” riang Renata. Memerah dengan kedekatan yang tidaklah seberapa bagi orang lain, tapi cukup dekat untuknya, lebih dari cukup. Sungguh. Berbicara dengan teman sekelas kakaknya itu sudah bisa membuatnya merasa bahagia, sekali pun Renata tahu ada bagian dari dirinya yang berharap lebih.
“Kevin bilang tadi pagi kau batuk darah.”
Mendelik sebentar pada Kevin yang sibuk memakan cemilan di sofa, Renata tersenyum semanis mungkin. “Sudah tidak apa-apa, suster bilang tidak ada yang harus dikhawatirkan...”
“Oh.”
Hanya satu suara yang bagi banyak orang tidak memiliki makna. Hanya saja bagi Renata, itu sudah menjadi puluhan makna lain yang tidak bisa diuraikan satu demi satu. Sebuah tuntutan bagi Renata untuk menyatakan kebenaran yang sebenar-benarnya, dan Renata yakin, gadis dengan kacamata tebal yang pernah datang menjenguk beberapa bulan lalu bisa membuat penjabaran lebih dari apa yang mampu Renata buat.
***
“Kali ini juga batal!?”
Kevin begumam akan kata-kata umpatan samar. Berusaha bertahan pada kesabaran yang hampir putus ia mendengarkan suara halus di seberang sana. Bualan konyol lain. Pembenaran untuk janji yang gagal ditepati.
“Kalau begitu baiknya sejak awal tidak usah berjanji!” ucapan Kevin meninggi pada setiap suku katanya. Membanting keras ponsel miliknya pada lantai keramik.
Ia mengabaikan semuanya. Mengabaikan bagaimana para pengunjung dan perawat yang ada di koridor menatapnya ganjil. Kevin tidak memiliki banyak perhatian lebih untuk dicurahkan pada apa yang dikatakan oleh orang lain. Hanya ada satu hal dalam benaknya, orang tua yang sekali lagi membatalkan janji untuk menemui putri mereka.
Demi apapun juga, setengah tahun lebih mereka tidak menemui Renata di rumah sakit. Tanpa sekali pun menghubungi gadis itu. Hanya ada dana untuk membayar semua biaya pengobatan. Apa itu masih bisa dianggap sebagai perwujudan dari kasih sayang?
Apa mungkin itu hanyalah tanggung jawab semata?
***
“Ponsel Kakak kenapa?” polos Renata bertanya. Memperhatikan kakak laki-lakinya yang terlihat gusar untuk merakit kembali benda yang sudah hancur berkeping itu. Sejenius apapun kakaknya dalam pelajaran, tidak berarti ia juga pandai dalam memperbaiki benda yang sudah hancur berkeping.
Kevin mengalihkan pandangannya pada Renata. Tersenyum salah tingkah dan membuat jeda lama sebelum membuka suara. Menyuarakan kebohongan konyol bahwa benda malang itu terjatuh saat dalam perjalanan ke rumah sakit, terlindas ban mobil. Konyol dan tidak masuk akal.
“Kakak membantingnya karena kesal kan?” Kembar onyx terlihat menyendu. “Karena mereka membatalkan janji minggu lalu.”
Kevin tercekat. Kehabisan akal dengan pengamatan tajam milik Renata. Bagaimanapun juga dia tak akan bisa berbohong pada anak perempuan itu, semua halamannya ada di hadapan Renata, bagaikan buku yang tak bisa ditutup dan terbaca dengan sangat mudah.
Melingkarkan kedua tangannya di sekitar Renata, Kevin melingkupi seluruh tubuh rentan itu. Mengelus lembut helaian hitam yang panjang dan begitu… tipis.
“Maaf… aku tidak bisa membujuk meraka untuk menepati janjinya…”
“Tidak apa. Aku masih punya kakak.” Jemari lentik bergerak, mencengkram kuat kemeja putih yang dikenakan Kevin. Tangis tanpa isak. “Masih.”
***
Ada rasa tidak nyaman yang mencekik Kevin. Seolah mendorongnya untuk segera berlari keluar dari ruang kelas, mengabaikan ceramah akan masa lalu Indonesia yang membuatnya merasa ingin segera tertidur. Seandainya dia bisa melakukan hal seperti itu. Pak Sei tidak jauh lebih baik dari seorang algojo yang tanpa ragu akan mengeksekusi narapidana dengan hukuman mati, terlalu berlebihan memang, tapi Kevin tidak bisa membuat dirinya nyaman semenjak tadi.
Suara ketukan sesaat. Wanita yang menjabat sebagai guru bimbingan berdiri di ambang pintu, terlihat khawatir, entah antara rasa bersalah karena mengganggu pelajaran atau apa. Rasa tidak nyaman yang mencekik Kevin semakin menjadi saat wanita itu membuka mulutnya. Berbisik akan hal yang entah apa pada pak Sei.
Saat kembar onyx yang jauh lebih kelam dari milik Reno bergerak, Kevin merasa suara guru sejarahnya itu berubah menjadi jeritan melengking dan membuat gendang telingannya sakit. Sangat, sangat sakit.
“Kevin, ada kabar dari rumah sakit…”
***
Tawa itu hilang. Senyuman itu hilang. Keberadaan itu hilang.
Kevin terpaku menghadap batu pualam yang tertancap di atas tanah. Nama milik ia yang begitu berharga terukir di sana. Membisu dan mematri kenyataan yang tak ingin didengar oleh Kevin…
Maharani Renata sudah tidak ada di dunia fana.
Sejujurnya Kevin ingin menangis, ingin menjerit dan berkata bahwa adik perempuannya itu masih hidup. Malaikat manis miliknya hanya bermain. Walau bagian lain darinya memintanya untuk sadar dan kembali pada dunia nyata, bahwa malaikat yang ia sayangi itu sudah kehilangan sayapnya, bagaikan Icarus yang terbang menuju langit yang tak bisa lagi dijangkau siapa pun.
“Dibandingkan ditinggalkan, lebih baik meninggalkan,” suara Reno yang statis memecah keheningan ganjil. Menyadarkan Kevin dari kondisi termenungnya.
Memperhatikan makam-makam lain yang ada, remaja itu terlihat menyatu dengan sekitar, bersanding dengan remaja putri yang ada dalam balutan gaun berkabung dari abad pertengahan di eropa, kecuali kacamata tebalnya yang terlihat salah tempat.
“Renata menyatakan seperti itu pada saya beberapa saat yang lalu,” lembut dan tenang gadis itu berucap. Serena Sana lalu berjongkok di sisi makam dengan tanah yang masih basah, meletakkan karangan spider lily yang dibawanya. “Karena dia tak ingin kehilangan Anda.”
“Dia bilang dia masih memilikiku,” Kevin bergumam pelan. Belum sepenuhnya tersadar.
“Boleh saya menekankan pada kata masih? Masih tidak berarti bahwa itu akan terjadi untuk masa depan. Mungkin saja keesokan harinya Anda sudah hilang dari sisi beliau.” Jauh lebih statis dan datar dibandingkan Reno. Dalam kondisi biasa mungkin Kevin akan memuji bagaimana kemiripan kedua saudara kembar itu. “Dalam diri beliau, ada keyakinan Anda akan pergi meninggalkan beliau, seperti yang lain… alasan kuat yang mendorong beliau untuk terjun dari atap rumah sakit.”
Kevin tertawa. Bukan tangis namun tawa.
“Kau… hanya bersamanya selama beberapa saat, tapi kau jauh lebih mengenalnya… aku… takjub?” lagi ia melanjutkan tawanya, tergelak dan mengisi pemakaman. Sementara Reno atau pun Sana hanya memandang dalam diam. Menanti hingga Kevin benar-benar tersadar menuju kenyataan. “Lain kali… lain kali aku harus bisa mengerti dia dengan lebih baik lagi…”
***
***
Fact: Aku dapet - untuk cerpen ini | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Tue 29 May 2012 - 9:55 | |
| Ruise dikau dapet apa ( Fact: Aku dapet - untuk cerpen ini ) Ruise... kupikir kamu mencintai kevin dan ini menceritakan tentang saat engkau sedang sakit di rumah sakit. . . Aku menyukai cerita ini dan romance yang berkembang lembut perlahan... kecuali bagian akhir saat dia melompat dari atap, . . . cara matinya terlalu kasar dan sadis... perlu dilembutkan lagi atau jika dia mau bunuh diri atau mati kamu bisa menambahkan adegan. . . .. sebelum kedua pasangan itu dipisahkan maut. . . ( maaf karena orang tua ini pecinta happy ending dan kematian yang membawa manfaat serta sebuah keharuman, bukan mati konyol ) Ruise saya akan menunggu cerpen-cerpen berikutnya. . . |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Tue 29 May 2012 - 11:07 | |
| Demi apa pun Kak ==" Kevin sama Renata itu kakak beradik --" Saudara kandung --" masak aku buat incest... Dan lagi, Kevin sudah ada Anita sebagai kekasihnya --" - Spoiler:
kamu pernah buat kali --"
Apa yang Kakak harapkan dari kondisi kejiwaan anak seperti Renata? Terus-terusan di rumah sakit semenjak lahir, dan orang tua nggak pernah jenguk. Psikologi dia pasti terganggu ==" Aku dapat (-), minus. | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Tue 29 May 2012 - 12:50 | |
| Kacau... kacau... otak saya kalau ngebaca cerpen Ruise... banyak jebakannya... kiranin romance jadinya kakak beradik.... kirain kakak beradik tapi ada romancenya sampe ngebanting HP... kirain pasangan malah jadi yuri dan yaoi ( nyx and jail ) Argghhh.... Ruisee...... entah otak saya yang bacanya sudah kacau atau dikau waktu nulisnya nyelip-nyelipin jebakan buat diinjak kacau-kacau. . . . Apa yang Kakak harapkan dari kondisi kejiwaan anak seperti Renata?. . . Aku harap dia bisa jatuh cinta... |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Tue 29 May 2012 - 16:27 | |
| Yang banting HP itu kan karena kesel ortu mereka batalin janji buat ngunjungin si Renata Coba, Kakak ada dalam posisi Kevin, punya adik yang hidupnya nggak pernah jauh dari jarum infus dan tempat tidur di rumah sakit, gondok nggak sih sama ortu kalau mereka nggak pernah ngunjungin adik Kakak? Mereka cuma kasih uang buat bayar dan bersikap kayak adik Kakak itu orang lain. Ngebanting HP masih mending kali, daripada Kevin ngumpat atau nyecar ortunya sendiri. Dan lagi aku udah nulis kalau mereka kakak adik kok. - Quote :
- Dua jemari bergerak, membenarkan posisi kacamata seorang Kevin Prananta Gustafani. Sepasang kristal sewarna tanahnya berkilat jahil, seolah ada ide lain untuk mengubah senyum yang tertahan kembali menjadi gelak tawa keras. Cukup disayangkan Kevin tahu untuk tidak membuat adiknya itu tertawa lebih jauh lagi, sangat tahu.
- Quote :
- “Ponsel Kakak kenapa?” polos Renata bertanya. Memperhatikan kakak laki-lakinya yang terlihat gusar untuk merakit kembali benda yang sudah hancur berkeping itu. Sejenius apapun kakaknya dalam pelajaran, tidak berarti ia juga pandai dalam memperbaiki benda yang sudah hancur berkeping.
Dan Renata udah jatuh cinta - Quote :
“Selalu baik,” riang Renata. Memerah dengan kedekatan yang tidaklah seberapa bagi orang lain, tapi cukup dekat untuknya, lebih dari cukup. Sungguh. Berbicara dengan teman sekelas kakaknya itu sudah bisa membuatnya merasa bahagia, sekali pun Renata tahu ada bagian dari dirinya yang berharap lebih. Di bagian ini secara sekilas aku udah menggambarkan kalau Renata bertepuk sebelah tangan pada Reno. Sayangnya Kevin yang tahu nggak pernah bilang apa-apa ke Reno mengingat itu cowok... mother complex. - Quote :
| |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Tue 29 May 2012 - 17:15 | |
| . . . maaf.... saya baca kok.. tapi kirain Ruise memang pasang jebakan inses.. tidak tahunya normal.... Arggghhhh.... saat di kirain normal malah ngak normal..saat di kira ngak normal.. malah normal.... Dirimu itu apa sih Rusie?? |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Tue 29 May 2012 - 17:18 | |
| Kalau yang nggak normal aku pakai sudut pandang kdua kok --" Kalau sudut pandang ketiga sama pertama itu tandanya aku nggak ada niatan buat diapa-apain dan memang sesuai dengan apa yang tertulis | |
|
| |
Tamu Tamu
| |
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Tue 29 May 2012 - 17:36 | |
| Baru kali ini ada yang disebut'mengaku nggak waras malah lawan bicaraku (sweatdrop) | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Tue 29 May 2012 - 22:06 | |
| aku jadi nangis, renata seputus asa itu.. dan orangtuanya mesti hidup dalam penyesalan selamanya! aku kutuk mereka!! | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Tue 29 May 2012 - 22:18 | |
| Ortu Renata jadi berantem mulu kerjanya di rumah lho, saling salah menyalahkan dan bikin Kevin makin stress ._.
(melirik naskah lama setengah jadi soal itu) | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Tue 29 May 2012 - 22:40 | |
| ga tau, yg pasti jahat banget anaknya sakit ga diperhatiin! | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 1:53 | |
| sedih??? dsatu sisi, ini cerpen yg happy ending... bukanny renata meninggal atas pilihan dia sndri dgn mbawa serta keoptimisan dia akan kebahagiaan dia sndri? renata itu kykny lebih tepat dsbut egois... (sori ya jd jelek2in tokoh yg dbuat rui ) dia bahagia krena dia yg mninggalkan...duh, apa dia gak mikirin prasaan org yg dtinggalkan? kok aku jd sewot? opiniku... utk cerita ini kykny tokohny terlalu bnyk. Reno, buang! Serena Sana, buang! jahat bgt aku ya... mksdny, aku sih brpndpat klo akan lbih pas klo cerita ini terfokus pada si kevin dan renata...gakk perlu ada org lain...dgn gitu, adegan2 yg kurang brhubungan sm tema bisa dhilangin...kan lbih enak klo terfokus sm ikatan emosional antara renata dan kevin? lbih enak klo dgambarin kevin mati2an maksa ortu mreka bwt ngejenguk renata utk nunjukin cintany ke adekny? bner gak sih? tp aku suka diksiny... wlopun klo dbaca prtama kali sih aku suka bingung... tiba2 ada kristal onyx...tiba2 ada helaian tipis...hehe... :p | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 7:57 | |
| Kak Wind.. Kakak lupa ya... Kristal = Mata Helaian tipis = rambut daridulu kan aku pakai ini ._. Hehe, aku memang 2 tokoh itu maksa buat masuk sih... demo~~ Kevin berasa kurang lengkap kalau nggak ada Reno Dan dari sisi itu, memang Renata punya kebahagiaan dia sendiri, di atas kedukaan yang lain di akhir | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 9:35 | |
| tetap aja orgtuanya jahat! #masih kepikiran | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 9:39 | |
| Ahaha, dan dunia nyata juga masih menyimpan orangtua seperti ini | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 14:01 | |
| | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 18:04 | |
| haha ^^; dunia memang kejam kan? :> | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 20:06 | |
| iya, dosenku contoh dari kejamnya dunia! | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 20:17 | |
| Memang kenapa sama dosenmu? ._. | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 20:23 | |
| ngasih tugas dengan berpikir kalo kami kuliah 1semester cuma di mata kuliah dia aj.. | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 20:34 | |
| sama aja dengan dosen Psikoper --" maunya sempurna tanpa melihat kemampuan mahasiswa jurusan bahasa Indonesia yang jeblok daam bahasa inggris...
(orang yang cuma bisa meringis kebosanan dan jalan-jalan kelililing ruangan nggak jelas mau ngapain pas UTS bahasa Inggris) | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 20:37 | |
| | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") Wed 30 May 2012 - 20:40 | |
| iya, curhat. aku maish gondok sama itu dosen. 2 kelas ngeri sama dia. ngajarinnya kalau kita ngajar pakai teori psikoanalisis, dia sendiri malah pakai behavioristik | |
|
| |
Sponsored content
| Subyek: Re: Tyger Lily (Newest ==") | |
| |
|
| |
| Tyger Lily (Newest ==") | |
|