| Malaikat Bersayap Hitam | |
|
|
|
Pengirim | Message |
---|
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Malaikat Bersayap Hitam Mon 28 May 2012 - 22:50 | |
| Malaikat. Sosok suci yang hidup bagi manusia, personalita yang sempurna dalam lukisan dengan sepasang sayap yang indah. Tangan kanan Tuhan yang diciptakan untuk melayani manusia.
Benarkah? Mereka bukanlah sosok yang sempurna, bukan figur abadi yang memancarkan cahaya dengan lingkaran emas diatas kepalanya. Sekelompok mahkluk yang diciptakan oleh Tuhan untuk melayani manusia sementara tak seorangpun dari mereka memiliki kesempatan untuk dilayani.
Manusia merengek, memohon untuk sesuatu yang muluk sementara sesamanya tidak mempedulikan satu sama lain. Mereka bilang manusia adalah ciptaan yang paling sempurna. Baginya manusia hanyalah mahkluk cengeng yang tidak bisa apa-apa.
Ia melihat dunia. Memandang dari kejauhan juga mempelajari struktur kehidupan didalamnya. Sebanyak apapun waktu yang dihabiskan olehnya, duduk diam memandang kebawah, mengedipkan mata dan mencoba memahami mahkluk bodoh bernama manusia, yang ia dapatkan hanyalah kesan buruk yang berkembang menjadi kebencian dalam hatinya.
Apakah malaikat memiliki hati? Tentu. Mereka hidup, melihat, mendengar serta merasa. Mereka tahu dan rapuh. Tapi apa gunanya hati ketika satu-satunya pekerjaan mereka adalah mendengarkan keluhan mahkluk yang tidak tahu berterima kasih dibawah sana? Banyak yang sudah kehilangan hatinya karena kejamnya manusia.
Mereka bekerja bagi manusia. Pengantar pesan suci yang diutus Tuhan bagi ciptaannya yang sempurna. Tapi menjadi pengantar pesan bukanlah sesuatu yang mudah ketika yang harus dihadapi adalah mahkluk yang selalu jatuh di tempat yang sama.
Jadi apa gunanya para malaikat kegelapan? Iblis yang begitu dibenci oleh manusia hingga ditolak keberadaannya di muka bumi. Para malaikat yang lalu-lalang diantara manusia dan mengumpulkan jiwa-jiwa yang putus asa. Para pencabut nyawa dengan sayap hitam pekat dan tatapan dingin yang hatinya membeku ditangan kejamnya dunia tanpa harapan.
Ia adalah salah satu dari mereka. Sang malaikat bersayap hitam dengan hati yang membeku. Dengan datar dijalaninya pekerjaan yang diberikan kepadanya, menelusuri jalan-jalan gelap dan menyaksikan ratusan kehidupan dirampas dihadapannya.
Beberapa pergi dengan bantuan sesamanya. Para manusia, mereka menghabisi kaumnya sendiri atas alasan yang sepele. Ia hanya menarik nafas jika itu terjadi, menghembuskannya kembali sebelum akhirrnya melanjutkan pekerjaannya.
Ia benci manusia. Sekumpulan mahkluk bodoh dengan pikiran dangkal serta rasa toleransi yang rendah akan perbedaan.
Hari itu ia menelusuri pinggiran kota, sang malaikat bersayap hitam dengan mata biru pekat dan kulit putih pucat. Apa yang ia lakukan? Bahkan sang malaikat 'pun tak tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka hanya berkeliling dan melakukan tugasnya tanpa perintah langsung dari siapapun.
Ia seakan bisa mencium kematian. Bau anyir yang menyesakkan dada bagai darah pekat yang sudah berkali-kali ia lihat. Jika bisa memilih mungkin mereka tidak mau menjalankan tugas seperti ini. Sayangnya pilihan bukanlah sesuatu yang tersedia bagi mereka.
Manusia yang berlalu-lalang melewatinya terus berjalan tergesa-gesa, seakan seluruh waktu di dunia tidaklah cukup bagi mereka dan hidup mereka. Ia hanya berdiri di tepi jalan, memperhatikan dengan tatapan kosong sementara para manusia sibuk dengan urusannya masing-masing.
Mereka hidup berdampingan, para manusia dan malaikat, walaupun salah satu pihak merasa bahwa merekalah satu-satunya yang berkuasa. Salahkah? Mereka hanya tidak menyadari kehadiran para utusan suci itu karena manusia hanya percaya pada apa yang dapat mereka lihat. Bukan sesuatu yang besar.
Namun manusia itu, gadis dengan mata hijau yang dalam dan rambut keemasan yang memanjang hingga bahu, gadis itu bisa melihatnya. Ia tertegun menatap manusia dihadapannya, sang gadis dengan wajah lembut berdiri dihadapannya sambil menyodorkan payung berwarna hitam kearah malaikat itu sementara dirinya sendiri berdiri bebas dibawah deras hujan yang membasahi tubuhnya.
Tatapan lembut dengan determinasi yang menonjol seakan ingin menegaskan bahwa ia adalah gadis yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
"Kenapa kau berdiri ditengah hujan?"
"Bagaimana kau dapat melihatku?"
"Apakah kau seharusnya tidak terlihat?"
"Kau sendiri berdiri ditengah hujan."
Gadis itu terdiam. "Apakah kau malaikat?"
Malaikat bermata biru itu menatapnya dalam-dalam. "Apa kau percaya pada malaikat?"
"Katakan kalau mereka ada dan aku akan percaya."
"Malaikat itu ada," gumam sosok bersayap itu dengan suara rendah seakan tidak percaya.
Perempuan itu tersenyum. "Kalau begitu aku percaya padamu."
Perempuan itu begitu bebas. Pribadi yang menyenangkan dengan kebaikan hati yang begitu jujur. Satu dari seribu manusia yang pernah ia temui dengan pemikiran terbuka dan kepolosan yang mempesona.
Ia hanya tahu bahwa para malaikat dikirim ke dunia untuk mati dan terhitung berapa banyak jumlah pendahulunya yang hilang entah dimana sementara generasi baru memulai perjalanan mereka untuk mengikuti jejak pendahulunya.
Tapi sang gadis berbicara padanya. Menatap kedalam matanya dan benar-benar menghargai dirinya seakan ia adalah manusia yang hidup dan mengerti tentang seluruh keindahan dari dunia kejam yang gadis itu ceritakan dengan mata berbinar-binar.
"Siapa namamu?" Tanya gadis itu dengan seulas senyum.
Malaikat itu menggeleng pelan.
"Tidak tahu?" gumamnya bingung. "Kau harus punya sesuatu yang bisa kupakai untuk memanggilmu."
Si sayap hitam menatapnya dalam diam.
"Swan," ucap sang gadis sambil tersenyum.
"Karena sayapmu begitu indah."
Pentingkah sebuah nama? Tidak ada yang akan menggunakannya untuk memanggil si sayap hitam itu. Hanya seorang gadis yang entah kenapa dapat melihatnya diantara kumpulan manusia berpikiran dangkal.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya gadis itu dengan sebercak keingin tahuan dalam matanya.
"Mengumpulkan jiwa," jawab malaikat itu singkat.
Sang gadis berjalan mengitari mahkluk itu seakan mengamati tiap inci keberadaannya. Ia tersenyum dan mengalihkan pandangannya ke wajah malaikat itu.
"Kau membantu mereka melanjutkan perjalanannya," tukasnya dengan penuh percaya diri disertai senyum hangat yang diarahkan ke sepasang mata biru datar dihadapannya.
Membantu? Malaikat hitam itu tidak yakin. Selama ini ia berkeliling dan melakukan pekerjaannya dan yang ia temukan hanyalah tatapan penuh derita dari para manusia yang jiwanya ia kumpulkan.
Gadis itu mengajaknya ke suatu tempat dengan hamparan bunga lili di pinggir kota. Padang bunga liar yang terbendung oleh pagar kayu tua yang dibuat asal-asalan dengan hembusan angin musim semi yang begitu hangat dan sinar matahari yang memancar dengan cerah.
"Jika suatu saat kau harus membantuku," gumam gadis itu dengan tatapan yang hilang dalam ratusan batang bunga putih yang saling bergesekan, "Aku ingin kau datang dengan senyum di wajahmu."
Saat itu malaikat itu hanya dapat menatapnya dengan sedikit keraguan dalam benaknya. Dapatkah ia tersenyum? Bisakah ia merenggut jiwa yang begitu hidup dihadapannya seperti yang ia lakukan pada ratusan manusia lain sebelumnya?
Tetapi ketika akhirnya hari itu datang dan bau anyir yang menyesakkan itu tercium dari sang gadis, malaikat itu melarikan diri dan membenamkan sosoknya di dalam hamparan bunga putih itu. Duduk diam dalam keputus asaan dan berharap bahwa pada akhirnya bukan dirinyalah yang harus membantu gadis itu.
Gadis berambut emas itu datang kepadanya, tersungkur desisinya dengan wajah pucat dan senyum lembut yang ia miliki sejak pertama kali malaikat bersayap hitam itu memasuki kehidupannya yang singkat.
"Dapatkah kau tersenyum sekarang?"
Malaikat itu terdiam sambil memeluk kedua kakinya. Ia tidak yakin. Ia tidak bisa.
Gadis itu menarik nafas panjang sebelum akhirnya meraih wajah sosok bersayap hitam disampingnya dan menciumnya dengan lembut.
"Tolonglah," gumam perempuan itu pada malaikat yang tercengang dihadapannya.
Dan hal itu terjadi lagi. Satu nyawa yang diambil di hadapannya dengan satu kepakan sayap dan butiran debu malaikat yang jatuh dari langit.
Itukah yang disebut takdir?
A/N: KUJAWAB TANTANGANMU HEI RAJA PANTAI UTARA. *ketawa ultraman* | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Mon 28 May 2012 - 23:09 | |
| - Spoiler:
- Quote :
- diatas
didalamnya dibawah diantara dihadapannya ditengah dimana disampingnya Kesalahan penggunaan kata "di". Ini jujur aja, kesalahan paling umum bahkan untuk penulis yang bukunya sudah terbit --" Ada perbedaan untuk penulisan "di" sebagai kata depan dan "di" sebagai kata imbuhan. Dan yang Rui copas ini merupakan "di" sebagai kata depan, jadi dipisah ^^ - Quote :
- kebawah
kearah kedalam Penulisan "ke" itu hukumnya dipisah ya - Quote :
seorangpun siapapun "Pun" di sini juga hukumnya di pisah, karena bukan kata-kata yang khusus dengan "pun" sambung. - Quote :
- Tuhan bagi ciptaannya
"Nya", kata "nya" di sini masih menunjuk pada Tuhan kan? Sekali pun sebagai kata ganti, tapi tetap harus kapital dan dipisah. Jadi penulisannya "ciptaan-Nya" - Quote :
"Siapa namamu?" Tanya gadis itu dengan seulas senyum. Sekali pun sudah menggunakan "?", namun itu masih dalam satu kalimat penjelas kan? Jadi "tanya" tidak menggunakan kapital. Ah.... kisah antara malaikat... Sayangnya terllalu singkat, mungkin bisa dikembangkan lagi Yak! Yang lain silahkan melengkapi
Maaf ya, bawelku kumat kalau udah penulisan dalam bahasa Indonesia (bow) | |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Mon 28 May 2012 - 23:13 | |
| nah itu dia kak. aku paling susah nulis bahasa indonesia karena itu semua. TT^TT makasih banget ya dikasih tau | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Mon 28 May 2012 - 23:18 | |
| (garuk-garuk kepala) salah di gurunya juga sih bagian ini... tapi gini aja, kalau dalam urusan "di" aku punya jalan keluar dengan rumus "penghulu kejam". Karena "ke" hukumnya ditulis pisah, jadi samakan aja. Misal, "rumah". Itu kalau dikasih "ke" cocok kan? Jadi penulisan "di"nya dipisah. Sementara, "bicara". Itu kalau dikasih "ke" nggak masuk akal kan; "kebicara". Jadi penulisan "di"nya sambung. Ngerti nggak? | |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Mon 28 May 2012 - 23:22 | |
| ... pake bahasa indonesia bisa nggak kak? *facepalm* | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Mon 28 May 2012 - 23:26 | |
| aku pakai bahasa Indonesia kok... :><: bahasa dosen gila satu itu sih lebih tepatnya...
Kalau sesuai buku: "di" dipisah bila menunjukan tempat. "di" disambung bila diikuti kata kerja. | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Mon 28 May 2012 - 23:26 | |
| wakakaka... Audrey.. dia itu calon Guru bahasa... jadi santai aja nanggapinya. . . oke still reading |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Mon 28 May 2012 - 23:31 | |
| NAH. ITU BAHASA INDONESIA KAK. yang tadi bahasa mana TT^TT ngerti ngerti!
dosen gila? xDDD | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Mon 28 May 2012 - 23:39 | |
| Memang dosen gila~~ pokoknya cuma bikin mahasiswanya stress dan dengan seenaknya jalan-jalan terus ==" | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Mon 28 May 2012 - 23:55 | |
| Audrey... you have a really bright and pure heart... oh my little angel.... I love you.... ceritanya bagus banget... bener-bener bagus dan tulus... oh.. love....love and love.... |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 15:33 | |
| @kak ruise: jalan-jalan terus? o_O jadi nggak pernah ngajar? atau pas ngejar malah keliling kelas? xD
@kak aksara why are you babying me sih -_- thanks kak. tapi tapi. grammarnya jelek banget TT^TT | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 15:41 | |
| don't mind...don't mind... Yang penting itu feelnya dulu, inti cerita dan isi cerita.... kata-kata yang salah dapat dibereskan kapan saja. yang penting itu ideanya... it just my own opinion Idea itu segalanya... Because you still a baby |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 15:55 | |
| tapi kan tidak enak dilihat. ihik.
eh aku tahun ini dapet ktp loh ya! | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 15:58 | |
| well it only means you will still baby till your next birthday ( 19.09.95) Baby. . . Or till you get your first date |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 16:00 | |
| ... i already had my first date years ago. *upilin* #win | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 16:31 | |
| Jalan-jalannya itu... dalam artian mahasiswa seenaknya diajak ke luar kota... jadi mau nggak mau harus ikut buat dapet nilai (headbang) | |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 16:39 | |
| enak dong kan daripada di kelas... bosen :/ | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 16:42 | |
| enak apanya kalau nggak bisa dinikmati? --: Harus keliling pulau buat wawancara orang-orang seharian, udah gitu dapet tugas numpuk pas pulang | |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 16:46 | |
| ... yah kalo gitu caranya ya sama aja belajar. seenggaknya ada keluarnya lah kak dikit-dikit. huahahah. | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 17:19 | |
| Ruise ada dapet tangkapan cowo ganteng habis pulang gak?? biasa banyak yang ke cantol.... @ Audrey. .. . hm... just a first date... but you're still far..far away from being adult....
Terakhir diubah oleh Aksara tanggal Tue 29 May 2012 - 17:33, total 1 kali diubah |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 17:21 | |
| Hum? Cowok? Itu spesies apa ya? Waktu bebasku aku pakai buat nanggepin Kakak mulai novel kolab kali waktu itu | |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 17:40 | |
| @kak aksara emang kualifikasi untuk jadi dewasa apa? jelas umur bukan salah satunya karena kita punya contoh jelas disini *pelototin kak aksara* @kak ruise | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 20:48 | |
| Di hatiku Audrey akan selalu menjadi anak kecil. . . |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam Tue 29 May 2012 - 20:51 | |
| | |
|
| |
Tamu Tamu
| |
| |
Sponsored content
| Subyek: Re: Malaikat Bersayap Hitam | |
| |
|
| |
| Malaikat Bersayap Hitam | |
|