| You Are My Eternity | |
|
|
Pengirim | Message |
---|
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 3:09 | |
| Malam ini aku ingin berbicara tentang cinta. Bagaimana kelembutannya dapat mengubah kemuraman malam menjadi sehelai lapisan cahaya temaram yang ternaungi oleh jutaan bintang. Yang setia. Setia menunggui sang rembulan, hingga habis masa peraduannya, memberikan singgasananya kepada mentari yang merajai siang. Gemulai aura nya yang mengalir pelan dan syahdu, mengiringi setiap hati yang bersenandung pilu.
Malam ini, aku hanya ingin mengenangkan dia. Selewat malam ini, mungkin dia tidak lagi menemaniku.
***
Aku terduduk muram di atas jendela kayu rumahku yang terbuka. Begitu sempit kamar ini kurasa. Begitu penuh, tanpa ruangan pribadi yang bisa membebaskanku. Kubiarkan angin malam menerobos masuk, menggigilkan tulang-belulangku. Dia kuat, namun rapuh hingga ke sumsumnya. Apa dayaku apabila suatu saat diapun memutuskan untuk membisikkan kata selamat tinggal ke telingaku, menerobos jauh ke dalam hatiku. Di dalam sana hangat, tidak lagi dingin.
Hingga kini kuketahui, tidak ada ahli yang berani mendefinisikan cinta secara eksplisit. Hanya ikhtisarnya, tidak lebih. Hanya hakekatnya, memaknai kedalaman sukmanya yang semburatnya menerangi hati manusia. Kau, tidak lebih dari kau.
Suara lirih mendesah membangunkanku dari alam lamunan yang sedemikian jauh. Aku terhempas ke dunia nyata dengan begitu lugasnya, hingga sukmaku kembali menemaninya. Aku menoleh ke arah sesosok tubuh yang sudah termakan usia. Aku bangkit perlahan. Badannya menggigil oleh gigitan angin malam yang membelai mesra tanpa memberikan ibanya. Kututup jendela itu, hingga angin malam merintih kecewa. Tidak lagi dapat bercumbu rayu dengan simbolisasi kasih yang begitu besar itu.
Aku memandang seorang wanita tercantik dalam hidupku. Kulitnya telah diberangus oleh kesakitan pengalaman hidup yang bertubi-tubi. Bibirnya keropos oleh lantunan nada kasih yang didendangkannya tanpa kenal lelah. Namun, mata batinku tak sudah-sudahnya mengagumi dan mendewakan kecantikan yang agung dari wanita ini. Dialah kekasihku, wahai para dewa, kalian tidak akan bisa merenggutnya dariku. Selamanya.
Aku mengecup bibir itu perlahan. Dia mendesah gelisah dalam tidurnya. Mungkin mendengus kecewa akan kekasaran seorang pria yang mengganggu satu-satunya ketenangan yang dia miliki dalam hidupnya. Aku tersenyum, kebiasaan tidurnya yang sulit untuk diganggu selalu menggodaku untuk merenggut kesenangannya itu.
Dia memiringkan badan, mencoba mencari posisi yang lebih nyaman, yang tak terganggu. Namun, kuganggu pula ia. Aku berbaring di belakangnya, tanganku melingkari pinggang hingga perutnya. Begitu ringkih, begitu mungil.
"Bu...," bisikku perlahan, hingga keheningan masih saja menyelimuti ruangan kecil tempat kami bernaung. "Begitu lama... Kita berdua saja berlayar mengarungi dunia ini..."
Senyuman itu tampak jelas di mata batinku. Senyuman lembut penuh haru, dihiasi setitik air mata yang mengalir perlahan. Air mata selembut embun pagi itu jatuh di pipi seorang anak yang begitu rapuh, yang bahkan belum jelas melihat dunia. Anak yang kemudian mulai beranjak dewasa, pelan-pelan seakan merayap mengarungi kedalaman masing-masing sisi dunia. Bertahan dan bertahan, itu saja hakekat hidupnya. Sepanjang itu pula, belaian istriku mendampinginya. Saat dia terluka, pada fisiknya. Saat dia berduka, pada batinnya. Kelembutan akan selalu menenangkan sisi jiwanya yang gelisah akan ketidakpastian hidup. Cinta itu ketenangan, tidak memberikan kesenangan semu, tetapi ketenangan yang terus akan melingkar lembut di hati.
Mata mungil itu, mata yang sebelumnya hanya memandangi kami berdua itu beralih, terbata-bata hingga menjadi pasti. Dia memilih kadar hidupnya sendiri, lepas dari kungkungan peluk kasih orangtuanya. Dia memilih untuk terbang menjangkau cakrawala yang tak sanggup kami ikuti lagi. Air mata akan jatuh di pipi sang wanita yang melahirkannya, tetapi tangannya tercengkeram erat di punggungnya. Cinta itu melepaskan, membebaskan, hingga sang tercinta sanggup menjelajahi dunia dengan keluasan pikirannya.
Namun, bila sang tercinta itu pulang, kami berdua mengetahui dengan pasti, pelukan kami akan selalu menjadi rumah untuknya. Walau tak selalu indah, tetapi akan selalu ada. Dan cinta adalah rumah, sesuatu yang akan selalu menunggumu untuk menyapanya. Menghangatkan periuknya selalu agar kau bisa pulang di kala kau kelaparan, akan kasih, akan belaian manja.
Saat pintu itu menyambut kebebasan buah hati kami, kami kembali berpandangan. Satu sama lain. Kami berdua terkungkung kembali dalam tautan cinta kasih yang kami rajut perlahan. Mataku kembali menangkap sosoknya, yang tak lagi bertuan keriangan. Sejenak. Ya, sejenak aku merasa letih dan kecewa. Aku mencoba kembali membuka jendela kamar demi memperoleh kesenangan semu. Menuhankan untaian mutiara yang di dalamnya tak lebih dari seonggok sampah. Mengagungkan sosok-sosok pesona duniawi yang genit menggoda. Dan sosok ia jua lah yang selalu kutemui. Wahai, kau pelipur lara.
***
Tiap liukan jalanku, tiap persimpangan yang penuh aroma kebimbangan, hingga tiap perpisahan dengan cengkeraman perih di hati. Waktu-waktu itulah saat aku merasakan cinta yang sesungguhnya. Dari dia yang selalu menggenggam tanganku erat. Dari dia yang selalu membisikkan kata-kata yang menyejukkan hati. Dari dia yang selalu setia dengan senyuman lembut di bibirnya.
"Bu... Di jendela itu memang gak ada apa-apa. Ibu benar. Ternyata di ruangan sempit ini kurasakan cinta yang begitu luas..." Dia kembali menggelisah dalam tidurnya. Aku tersenyum kekanakan, merasa senang telah dapat mengganggu tidurnya yang pulas itu.
Aku bangkit, sembari memegangi pinggangku yang perih akibat reumatik berkepanjangan, menggeser tirai hingga menutupi jendela sepenuhnya. Menghalau sinar temaram rembulan yang masuk mengganggu, menyingkirkan kerlipan bintang yang menggoda. Cinta itu tidak ada di luar jendela. Sepenuhnya di sini, di sisi wanitaku yang tiap untaian rambutnya memutih oleh kasihnya kepada anakku dan aku. Dia menua bersamaku, merengkuh beban hingga ke sukmaku dengan erat. Dan di sinilah cinta berada. ------------ cukup pantes buat masuk redaksi cerpen gak ya? jawab yg jujur ya pada... | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 3:33 | |
| | |
|
| |
Tamu Tamu
| Subyek: Re: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 5:51 | |
| WIND!!!!! . . . Ceritanya menurutku sangat bagus karena idea cerita, orisinal cerita, cinta yang menerobos angan dan memberikan sebuah gambaran larger than life . . . Karya ini menurutku bisa menjadi mahakarya hanya dari ideanya dan penggambarannya yang begitu nyata. . . Jika ada kekurangan maka itu adalah mungkin karena cerita ini masih mentah , belum diedit atau dihaluskan agar banyak orang ( masyarakat awam ) bisa memahami ceritanya, sehingga kata-katanya belum dapat menampung dan mengalirkan inti idea yang begitu luas dan mendalam hingga ke hati pembaca... mengingat beberapa pembaca mungkin bukan orang berpengetahuan tinggi, petani atau hanya orang tamatan sd... Seorang Guruku yang sudah menulis belasan buku dan tercetak berulang-ulang di indo dan luar negeri selalu mengingatkanku akan, "Kesederhanaan kata-kata" ( yang aku selalu luput ), . . . setelah adanya idea cerita maka berikutnya adalah pengeditan ( pengunaan ) kata-kata yang sederhana untuk menampung idea yang begitu besar dan agung... Membuat kata-kata sederhana yang dapat menampung idea yang begitu besar adalah tantangan setiap penulis untuk memudahkan pembaca awam sekalipun menerima idea dan inspirasinya... menggunakan kata-kata rumit dan tinggi mungkin menarik tapi hampir sebagian besar masyarakat umum tidak akan mampu mencernanya sehingga menganggapnya membosankan atau tidak berharga untuk di baca. . . Kesederhanaan kata-kata untuk menampung idea yang begitu besar selalu menjadi tantangan. . . ( setidaknya untukku... ) Begitulah pendapatku yang bodoh ini Wind semoga tidak menyinggung apapun juga... Tapi ceritamu begitu menakjubkan, ideanya begitu besar dan agung. . kerasa begitu nyata |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 14:44 | |
| Bagaimana kelembutannya dapat mengubah kemuraman malam menjadi sehelai lapisan cahaya temaram yang ternaungi oleh jutaan bintang. #bukannya lebih cocok jadi dinaungi, kak?
Malam ini, aku hanya ingin mengenangkan dia. Selewat malam ini, mungkin dia tidak lagi menemaniku.Malam ini, aku hanya ingin mengenang segala hal tentangnya, mengenang dia. Sebab selewat malam ini, dia mungkin tak akan pernah menemaniku lagi. #ini cuma opini pribadi, tiap penulis punya gayanya sendiri kan, kak? hehehe *plak!* Aku menoleh ke arah sesosok tubuh yang sudah termakan usia. Aku bangkit perlahan. Badannya menggigil oleh gigitan angin malam yang membelai mesra tanpa memberikan ibanya.Aku menoleh ke arahnya, sesesok tubuh yang telah tua karena dimakan usia, dan kemudian bangkit perlahan. Badannya menggigil oleh gigitan angin malam yang membelai mesra tanpa iba. #lagi2 aku ga penting, cuma jadi tertarik karena ada adegan begini.. kak wind keren! jadi intinyaaaa... aku ga tau mau komen apa deh kak,(apa? terus kenapa dari tadi bising, hah? ) maaf.. daripada kebanyakan ngubah2 karya orang seenaknya.. ini aku suka karena perasaanku ikut terbawa waktu baca, kak.. ayo mari bikin lagi!! | |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 18:40 | |
| kakak. keren kakak. keren. keren kakak. kakak keren | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 18:52 | |
| - Spoiler:
- Quote :
- aura nya
- Quote :
- diapun
Typo kan ya?
Kakek nakal ==" Udah rematik masih aja buka jendela buat bekuin diri Kak Wind bisaan banget bikin selipan komedi di sini :> Dan, sweet XD Buat versi nenek, versi nenek | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 20:03 | |
| neneeekk.... | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 22:56 | |
| neneknya pan tidur... masa dbangunin sih? ah pada tega kali kalian sama si nenek... :p gak tau, ini cerpen dadakan, ngliat bnyk cerpen2 baru bertebaran jd bner2 gak nahan bwt bikin yg baru. jd ini sifatnya dadakan dan ngalir gtu aja... tdiny sih aku sama skali gak kpikiran bwt bikin tokoh lansia, tp kok tiba2 jd lansia sih??? | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 22:59 | |
| eh iya...makasi ya smuany atas komen2ny yg sangat berharga... @ tamu : itu siapa ya? kok di sini cuma kliatan tulisan tamu sih??? @sagi : emg kdng2 aku suka make kalimat gak efektif... @ crumpled bla bla bla : ribet amat sih namany??? makasi sis/bro??? msh bnyk perlu perbaikan nih... @ rui : sial!! ke gep sm rui... teliti amat sih rui...makasi ya udh mau baca n komen... | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 23:00 | |
| buat aja pada nyatanya dia maish bangun nyai~~ seiring bertambahnya jam, Kakak jadi makin menambah usia~~ | |
|
| |
crumpledcrane Penulis Senior
Jumlah posting : 579 Points : 601 Reputation : 0 Join date : 27.05.12 Age : 29 Lokasi : Jakarta
| Subyek: Re: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 23:16 | |
| kakak... ini audrey kakak | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: You Are My Eternity Wed 30 May 2012 - 23:22 | |
| | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: You Are My Eternity Thu 31 May 2012 - 17:21 | |
| nah, kejawab deh itu.. maklum kakak menuju ke lansia emang, dan crumpleblablabla itu audrey.. tamu kak aksara, #ngulang yg di atas lagi | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: You Are My Eternity Fri 1 Jun 2012 - 3:02 | |
| | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: You Are My Eternity Fri 1 Jun 2012 - 11:30 | |
| Account Kak Akasar udah nggak ada kok Kak cari aja, pasti nggak ketemu | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: You Are My Eternity Fri 1 Jun 2012 - 20:02 | |
| hahaha.. kenyataan memang pahit ya.. coba aja nyantet kak, ga bakal bisa. wong aku tukang santetnya.. | |
|
| |
Sponsored content
| Subyek: Re: You Are My Eternity | |
| |
|
| |
| You Are My Eternity | |
|