Akhirnya Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menggelar Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2010. Koreksi kalau saya salah, tapi sepanjang pengetahuan saya, inilah lomba penulisan novel yang iming-iming hadiahnya paling besar. Nama-nama besar pun berlahiran dari lomba ini.
Namun siapakah DKJ itu? DKJ adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat seniman dan dikukuhkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada tanggal 17 Juni 1969.
Tugas dan fungsinya sebagai mitra kerja Gubernur Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam merumuskan kebijakan guna mendukung kegiatan dan pengembangan kehidupan kesenian di wilayah Jakarta. Sementara visi DKJ adalah:
1. Mendorong para seniman untuk mengembangkan kreativitas dan penciptaaan karya seni.
2. Menyalurkan berbagai karya seni bermutu kepada masyarakat.
3. Memelihara, mengembangkan dan membangun kesenian di Jakarta.
4. Mengakomodasi terciptanya iklim inspiratif bagi para seniman agar dapat mempersembahkan kreativitas kesenian yang bermutu.
Anggota DKJ berjumlah 25 orang, terdiri dari para seniman, budayawan dan pemikir seni, yang terbagi dalam enam komite: Komite Film, Komite Musik, Komite Sastra, Komite Seni Rupa, Komite Tari dan Komite Teater.
Nah, sayembara menulis novel ini berada di bawah Komite Sastra. Lewat sayembara ini, DKJ berharap lahir novel-novel terbaik, baik dari pengarang Indonesia yang sudah punya nama maupun pengarang pemula, yang memperlihatkan kebaruan dalam bentuk dan isi. Berikut ini info yang saya comot dari situs resmi mereka.
Ketentuan Umum
* Peserta adalah warga negara Indonesia (dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk atau bukti identitas lainnya).
* Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
* Naskah belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, baik sebagian maupun seluruhnya.
* Naskah tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa.
* Naskah dan judul ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik.
* Tema bebas.
* Naskah adalah karya asli, bukan saduran, bukan jiplakan (sebagian atau seluruhnya).
Ketentuan Khusus
* Panjang naskah minimal 150 halaman kuarto, 1,5 spasi, Times New Roman 12.
* Peserta menyertakan biodata dan alamat lengkap dalam lembar tersendiri, di luar naskah.
* Batas akhir pengiriman naskah: 30 September 2010 (cap pos atau diantar langsung).
* Empat salinan naskah yang diketik dan dijilid dikirim ke:
Panitia Sayembara Menulis Novel DKJ 2008
Dewan Kesenian Jakarta
Jl. Cikini Raya 73
Jakarta 10330
Lain-lain
* Para Pemenang akan diumumkan dalam Malam Anugerah Sayembara Menulis Novel DKJ 2010 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Januari 2011.
* Hak Cipta dan hak penerbitan naskah peserta sepenuhnya berada pada penulis.
* Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.
* Pajak ditanggung pemenang.
* Sayembara ini tertutup bagi anggota Dewan Kesenian Jakarta Periode 2009—2012.
* Dewan Jurinya Agung Ayu, Anton Kurnia, dan A.S. Laksana.
Hadiah
* Pemenang utama Rp 20 juta.
* Empat pemenang unggulan @ Rp 7,5 juta.
Total hadiah sayembara dua tahunan ini menurun, terutama bila dibandingkan tahun 2006 yang totalnya 60 juta. Lalu pada tahun 2008 cuma 47,5 juta. Tapi sekarang naik sedikit menjadi 50 juta.
Apapun itu, mengikuti lomba ini menjanjikan pengalaman bersastra yang menyenangkan (apalagi kalau menang). Ayu Utami, novelis Saman, merintis karir novelnya dari sini. Waktu itu Saman merupakan novel pertamanya. Artinya dalam menentukan pemenang, DKJ tidak mempedulikan apakah penulisnya sudah punya nama atau pemula. Semua berpeluang menang.
Jangan pula menganggap sastra-sastra yang bakal diperhitungkan pasti naskah yang berat-berat dan jauh dari kehidupan anak muda. Saya pernah baca Jukstaposisi, karangan Calvin Michel Sidjaja (pemuda kelahiran 1986). Novel ini menjadi juara III pada Sayembara Novel DKJ 2006. Membaca novel ini seperti menonton cerita kehidupan remaja di FTV-FTV. Tapi idenya provokatif, ceritanya unik, digarap detail. Tokoh-tokohnya anak muda. Genre-nya fantasi, surealis.
Ini cukup membuktikan bahwa dalam lomba ini, sekali lagi, semua berpeluang menang.
Sumber:
http://warungfiksi.net