Segala angin,
putra bangsa berbudi,
menukar rasa pahit dalam hati yang sepi,
pernahkan kau berfikir bahwasanya cinta itu berwujud seperti malaikat
tapi terkadang dia berubah wujud menjadi syetan,
seperti kafas tapi terkadang dia berubah menjadi duri,
seperti air tapi terkadang dia berubah menjadi api.
Nyanyian hati dalam abdi seekor nuri,
membawa segudang hawa-tersawa dan tertuju pada jiwa yang menyapa,
andaikan semua tahu bahwa ini tidak hanya sekedar canda,
kau tersipu dan selanjutnya kau membelangkai,
inikah tajin dalam buatan seorang hawa,
melemah dan selanjutnya mengeras seperti batu.