ide konyol (bikin novel keroyokan)

No 2!
No 2!
No 2!



(sibuk RPan soal novel Fantasy sama temen)

saya udah nyangka RUi bakal vote nomor 2.. ahahaha

Rui, RP itu apa? Gue jg tertarik mau nulis fantasi nih. Kayaknya enak bikin karakter yang bisa ngangkat gedung bertingkat hanya dengan jari kelingking.

Role-Play,
jadi kayak bikin cerita bareng juga.
Misal aku main sama Kak Tuti,

Kak Tuti menggunakan tokoh Kakak dan aku pakai tokohku.
Dua-duanya digerakkan dan saling berhubungan sesuai dengan sifatnya...

tukangtidur wrote:

Rui, RP itu apa? Gue jg tertarik mau nulis fantasi nih. Kayaknya enak bikin karakter yang bisa ngangkat gedung bertingkat hanya dengan jari kelingking.

itu bukan fantasy kali bang..
bukannya masuk sci-fi ya?

fantasy di otak saya macam harpot dan LOTR~

fantasy saya nyampur sama Sci-Fic dan horror

Ruise V. Cort wrote:

fantasy saya nyampur sama Sci-Fic dan horror

setuju..!!!

Hehe,
enak kali ya kalau kalau semua genre dimasukkin XP

Ruise V. Cort wrote:

Hehe,
enak kali ya kalau kalau semua genre dimasukkin XP

nggak enak kalo terlalu semua banget.. gak fokus ntar

Nggak,
maksudnya satu jadi fokus,
tapi di kasih bumbu yang berbau seperti itu...

tukangtidur wrote:

Masukan lagi buat TS.
Gimana kalau kita tentukan dulu kita mau menulis novel bergenre apa?
1. Drama Romantis
2. Fantasi
3. Science Fiction
4. Suspens / Thriller
5. Horror
6. Komedi
7. dll

Kalau genrenya sudah kita tentukan, langkah selanjutnya kita ciptakan karakter utamanya secara umum. Misal: perempuan atau laki-laki, umurnya berapa, background pendidikannya seperti apa. Nah menurut gue, daripada kita kudu polling, mendingan TS aja yang menentukan genre novel ini apa dan karakternya siapa. Bagaimana?

Nanti kalau novel ini sudah tamat, kita bikin novel keroyokan lagi yang genrenya berbeda.

Oh iya, satu lagi, mungkin nanti ada minimal halamannya. Misal minimal 5 halaman A4, font time new roman, 12 pts. Jadi urutannya kayak gini: penulis 1 > penulis 2 > penulis 3 > penulis 4 > dst > penulis terakhir. Terus muter lagi ke penulis 1 > penulis 2 > penulis 3 > dst sampai tamat.

Bagaimana? Insya Allah kalau misalnya sudah sampai tamat, kita terbitkan secara indie aja. Kebetulan temen gue ada tuh percetakan murah. Kalau ini diseriusin, nanti kita bisa punya buku novel keroyokan. Kan asyik banget tuh.

makasih sarannya bang tuti

baik, kalau begitu, genre sama karakter biar ditentukan oleh TS. untuk mempermudah, berarti mau ga mau TS harus jadi penulis pertama

untuk halaman, sengaja nggak dibikin minimalnya. Jadi, kita patokannya pake waktu (2 minggu). Pokoknya sebelum 2 minggu itu harus udah dikirim ke penulis selanjutnya, berapa pun halaman yg berhasil diselesaikan. soalnya ada kekhawatiran kalau ditentukan halamannya takutnya kelamaan di penulis tersebut. Soalnya kan kesibukan kita beda-beda.

Untuk urutan, emang saya dari awal niatnya gitu. jadi ngebikin siklus dari penulis 1 sampe ke penulis terakhir dan balik lagi ke penulis satu.

Ruise V. Cort wrote:

Nggak,
maksudnya satu jadi fokus,
tapi di kasih bumbu yang berbau seperti itu...

rui, ayo ikutan

Nama : Ruise Vein Cort
E-mail : kuuikuya@gmail.com
Penulis ke : keberapa pun jadi ._.

Udah ._.

Ruise V. Cort wrote:

Nama : Ruise Vein Cort
E-mail : kuuikuya@gmail.com
Penulis ke : keberapa pun jadi ._.

Udah ._.

dicatat!!


update thread!! silakan di lihat.

TS sudah memutuskan fokus genre novel keroyokan kita adalah FANTASI!!
tapi, kalau ada yang mau menambahkan sedikit2 bumbu, tidak dipermasalahakan

Ahahay~~~
Malah ke dua ._."

Oke Mino, halaman tidak harus pakai minimal halaman, tkautnya malah menghambat. Dimulai bulan desember ya. Nggak sabar nih

udah tgl 23 kok
berarti TS harus udah mempersiapkan ide donk ya?

Fantasy...

Tapi Mino...
kalau ada yang mau gabung di tengah-tengah pembuatan gimana?

Ruise V. Cort wrote:

Fantasy...

Tapi Mino...
kalau ada yang mau gabung di tengah-tengah pembuatan gimana?

pertanyaan bagus
saya juga udah mikirin ini...

jadi, kalau di tengah2 pembuatan ada yg mau ikutan, silakan aja.
selama pembuatan novel belum sampai ke saya lagi (karena saya penulis pertama)
jadi, misalnya tiba2 ada yg mau ikutan dan naskah novel masih di rui, dia boleh ikut dengan catatan jadi penulis terakhir (setelah bang tuti)

tapi, kalau dia mau gabung namun naskah novel sudah mencapai satu siklus (sudah kembali lagi ke saya) dengan berat hati, dia harus kita tolak karena akan mengacaukan sistem penulisan.

Berarti bikin judul baru kalau dia mau ikuta ya?

Ne,
kayaknya nggak masalah kalau bikin lebih dari dua judul, sekalian nunggu naskah yang diputer kan?

Ruise V. Cort wrote:

Berarti bikin judul baru kalau dia mau ikuta ya?

Ne,
kayaknya nggak masalah kalau bikin lebih dari dua judul, sekalian nunggu naskah yang diputer kan?

fokusnya terjaga nggak? nanti kita malah salah nulis lagi, harusnya karakter itu di novel yang ini, eh malah ditulis ke novel yang itu.

Kalau fokus sih,
aku udah biasa nulis banyak judul sekaligus...

tapi nggak tahu juga yang lain Kak

kalau dia tetep pengen ikutan, yaa... mau nggak mau harus nunggu sesi 'novel keroyokan' yg berikutnya.

bener kata bang tuti, kalau kita bikin dua judul novel khawatir fokusnya nggak terjaga.

oh iya...
ngomong2 masalaha judul, buat penentuan judul, mau gimana nih?
mau tunggu sampe novelnya selesai baru dikasih judul?

Masalah judul mah belakangan, sekarang tugas penulis pertama adalah, berikan kami cerita yang yang sangaaaaaat menarik!