Nyawa Manusia Seharga Sandal - Mohon dikritisi

seberapa miskinkah bangsa ini???

miris banget ketika melihat berita, "21 orang tewas di kota Pasuruan ketika mengantri pembagian zakat..."

bayangkan, nyawa manusia kaya ga da harganya sama sekali...

hanya untuk mengisi perut dan menyambung nyawa mereka rela untuk mati...

dan yang paling membuat miris, kematian mereka hanya untuk uang 30.000 rupiah...

dah sebegitu miskinkah bangsa ini???

harga nyawa manusia ga lebih hanyalah serupa harga sebuah sandal yang juga hanya bisa diinjak-injak...

belum lagi jika kita menengok sanak keluarganya, bukannya akan mendapatkan rezeki dan bisa merasakan ramadhan dan idul fitri dengan suka cita, tapi yang ada mereka malah dirundung duka cita...

padahal coba kita lihat, banyak banget di lain sisi manusia2 dengan harta yang sangat melimpah, yang mungkin hartanya ga akan habis hanya untuk membeli beratus2 sandal...

dan tidak bermaksud menyalahkan, akan tetapi yang perlu kita kritisi juga dlm masalah ini adalah, seharusnya pemberi zakat tidak begitu saja membuat pengumuman n membagi2kan zakat,, harusnya dah ada kejelasan penerima zakat yang bisa dilakukan dengan pemberian kupon kepada penerima zakat sesuai dengan jumlah zakat yang akan didistribusikan atau dengan mendatangi satu persatu orang2 yang memang berhak menerima zakat tersebut. sehingga hal2 yang tidak diinginkan tersebut tidak perlu terjadi...



#tulisan ini sebenarnya dah saya buat beberapa tahun lalu, cuman bingung ini masuk artikel atau apa? apalagi ya? yang jelas saya mau minta kritik dan saran dari temen2 di forum ini deh.. hhehe...

kalo mnurut info dari bg tukangtidur, ini masuk ke esai...
ada opini yg didukung dari fakta.

bisa juga sih tulisan kayak gini dibuat artikel berita,
tapi yg perlu diperhatiin dalam artikel itu unsur 5W+1H (What, When, Why, Where, Who) + How
kalo dari tulisan ini, unsur2 itu kurang lengkap.

krena bnyk unsur subjektifnya, artikelnya bisa masuk ke laporan khas/feature news
permainan kata utk menghimbau khalayak sih udh bagus klo mnurutku,
tp cuma kurang menggambarkan fakta dan lebih banyak terpaku sama opini
klo utk berita sbisa mungkin opini itu dibatesin sama fakta2...

trus kutipan langsung biasany ngebantu dalam nguatin opini
walopun bentukny opini org lain, tp inti berita sih emg gtu
mngetahui opini org lain, tp harus ada narasumber yg valid...
dan bisa jg ngebuat tulisan makin menarik...
dan...klo mau buat artikel berita, tanda baca harus dperhatiin ya...

smoga mmbantu...

makasih masukannya... ^^

sama2....ayo kita juga sering2 buat artikel...
biar kita bisa ngegusur media2 yg sengaja ngejadiin artikel buat kepentingan pribadinya... halah...
sepppin y forum artikel

sungguh ironis bangsa ini, di satu sisi orang rela mengantri demi mendapatkan berlian atau BB yg lagi promo, di sisi lain mengantri zakat..ckckkkkc

menanggapi artikel :
sebaiknya pembagian zakat itu tidka perlu gembar-gembor. pertama survet dulu. terus zakat itu diantarkan ke rumahnya masing-masing.

hal ini sudah diterapkan di lingkunganku.



tidak tahu ini masuk esai apa opini.

vera astanti wrote:

menanggapi artikel :
sebaiknya pembagian zakat itu tidka perlu gembar-gembor. pertama survet dulu. terus zakat itu diantarkan ke rumahnya masing-masing.

hal ini sudah diterapkan di lingkunganku.



tidak tahu ini masuk esai apa opini.

benarrr.... ngapai juga bagiin zakat pake diumumkan segala

baru sadar kalo banyak yang salah ketik. ==''