| Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) | |
|
+3de_wind ilhammenulis tukangtidur 7 posters |
|
Pengirim | Message |
---|
tukangtidur Penulis Senior
Jumlah posting : 831 Points : 988 Reputation : 19 Join date : 30.04.10 Age : 42 Lokasi : Depok
| Subyek: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Mon 21 Nov 2011 - 10:33 | |
| Tulisan ini gue comot dari siniMenyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1)Kau harus memiliki stamina untuk mentransformasikan sebuah draft pertama yang ringan menjadi sebuah cerita dengan kekuatan yang simultan. Gunakan empat strategi ini untuk membuat draftmu menjadi novel yang berbobot dan berkembang. Namun, sebelum itu saya akan menjelaskan siapa novelis itu: novelis adalah pelari jarak jauh yang harus memiliki stamina yang tangguh; seorang supir truk tronton antar provinsi atau pengarung samudera atau Cheng-Ho-nya di dalam samudera penulisan. Tidak ada pelari sprint, atau penulis karbitan di dalam pembuatan novel. Jika memang ada—di dalam dunia penulisan—tentunya tidak untuk novelis. Mengapa? Sebab permasalahannya, di dalam novel terdapat banyak karakter, terdapat banyak scene/adegan, terlalu banyak struktur cerita dan halaman yang harus dibangun, dan kalimat yang unik untuk dituliskan, bahkan ditulis ulang, direvisi, dan dipoles, dipercantik seperti sepatu kulit Edward Forrer. Ketahanan/stamina memang merupakan kunci untuk menyelesaikan sebuah tugas. Meski demikian, stamina tidak juga menjadi faktor penentu. Karena, jika penulis novel diibaratkan sebagai sesuatu yang harus menjelajah jauh, maka pembaca novel bisa juga diibaratkan sebagai pelari maraton olimpiade. Bayangkan, mereka harus berlari puluhan kilometer, dan ini berarti proses revisi harus seimbang dengan proses panjang yang harus mereka lakukan di dalam berlari. Proses revisi itu mesti berdarah-darah, harus berhati-hati memilih kata dan bahasa karena jika kata salah digunakan, maka kata-kata itu seperti halnya kubangan di tengah jalan yang akan mencelekai dirimu ketika kau mengendarai motor di jalan Margonda. Itulah, mengapa sudah kukatakan saudara, proses revisi itu mempertaruhkan passion, mempertaruhkan hasrat pembaca, dan tentu saja, mempertaruhkan harga diri kita, agar si pembaca mau mengikuti, berkeliling-keliling, dan masuk menjelajah tulisan kita. Membuat novel bukanlah sebuah pekerjaan ringan. Dalam pembuatan narasinya kita harus berputar-putar, dan seperti itulah yang harus dilakukan, yakni: membuat pembaca mabuk hingga tetesan terakhir 'tinta' yang kita tuangkan. Sebagai seorang novelis, kamu tentu memerlukan strategi/teknik yang kongkret untuk menjadikan draft pertamamu menjadi kisah panjang yang bisa membuatmu berdiri tegak. Inilah aturan-aturan yang akan membuat pembacamu tidak jatuh tertidur karena bosan, atau menyerah dan modar sebelum mereka menuntaskan bab terakhir masterpiece-mu: novelmu. TULISKAN SELURUH DRAFT PERTAMAMU DENGAN CEPATAturan pertama dalam membuat novel adalah haram untuk memfokuskan diri dengan revisi. Dalam sesi ini kamu harus benar-benar menggodam atau menghancurkan hasrat untuk merevisi yang kamu tulis. Pokoknya, tuliskan saja! Well, jika kamu perfectionist, sok sempurna, hal ini akan menyulitkan kamu, karena proses penulisan draft pertama dengan cepat berarti mencoba memaafkan tulisanmu yang, amit-amit butut. Cepat memang berarti kacau balau dalam pemilihan diksi, sintaks, susunan/kaidah berbahasa, tapi meski dengannya, merasa mengkhianati ego, tetap saja hal itu sebanding dengan harga yang kau bayarkan untuk membeli: mengalirnya tulisanmu dalam pembuatan draft pertama. Tidak ada jalan untuk menulis draft pertama selain menggunakan kecepatan, fast and furious seperti judul sebuah film butut. Dan sesungguhnya apa yang saya sampaikan ini sama dengan yang disampaikan film Finding Forester, menulislah dengan perasaan dan mengeditlah dengan pikiran, bukan? Pokoknya, nih saya kasih tau nih, tulislah draft pertama seperti kecepatan peluru yang menghabiskan hidup Kurt Cobain. Menulislah seperti bergegasnya pembabat hutan saatmenggergaji kayu di belantara Kalimantan, kalau perumpamaan itu terlalu mengawang, berlarilah seperti bencong-bencong taman Lawang saat dikejar Satpolnya Fauzi Bowo. Bisakan? Ya, ya, karakter yang kau gunakan di awal draft itu mungkin terkesan mentah, subplotmu akan terasa tidak tereksplorasi dengan baik, tapi melajulah, sebab ketika bergegas kau tidak memiliki pilihan selain mengkhatamkan sebuah garis cerita. Dengan melakukan itu, kau akan berhasil menghalau godaan-godaan untuk merevisi yang akan menyelewengkan dirimu untuk menyelesaikan draft awal novelmu (Kau bisa! Kau baru harus merevisi membuat plot, karakter yang kuat, kata-kata yang berbobot, jika draft awalmu sudah selesai). Inilah stressing pointnya, bahwa dengan menghindarkan diri dari revisi, saat pengerjaan draft pertama maka kau tidak menyia-nyiakan waktumu. Revisi di draft awal? Oh, (maaf) peduli setan! Pertanyaan selanjutnya, seberapa cepat yang harus kamu lakukan dalam menyelesaikan draft awal? Tergantung kecepatan penulis. Kebiasaan alamiah saya adalah bekerja santai, tetapi saya menulis manuskrip awal dalam waktu six pack, oh... tidak, saya melantur lagi, maksudnya: saya menyelesaikan dalam waktu enam bulan. Dan kalau tujuh bulan, sepertinya akan ada ritual bid’ah yang terpaksa saya lakukan: ritual tujuh bulanan misalnya. Oke, back to my track, saya biasanya menyelesaikan dua halaman setiap saya duduk. Dan jika kamu melakukan hal yang sama, mendedikasikan dirimu untuk menulis tanpa mengedit, maka kamu akan tekejut betapa draft awal itu bisa kau selesaikan dengan cepat. Dan itulah waktunya untuk menulis ulang, memulainya dengan menggunakan kecanggihan otakmu (kencanggihan merevisi) untuk membawa pembaca, masuk ke dalam dunia yang kau ciptakan. Dengan merevisi, kau bisa menjadikan genit sebuah kata, membuat sebuah kalimat menjadi cantik dan seksi, menjadikan alurmu sekuat Goliath, dan menegaskan penokohan, sehingga si pembaca menjadi susah berpaling dari tulisanmu! | |
|
| |
tukangtidur Penulis Senior
Jumlah posting : 831 Points : 988 Reputation : 19 Join date : 30.04.10 Age : 42 Lokasi : Depok
| Subyek: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 2) Mon 21 Nov 2011 - 10:36 | |
| 2. Melakukan Evaluasi terhadap Fungsi Dramatisasi dari Setiap Bab Yang Mengandung Aksi.
Yang harus disadari benar, kita mengkondisikan bahwa pembaca kita adalah orang yang memiliki IQ dan ESQ tinggi.
Pembaca bukanlah manusia moron, yang bakal terus membaca novel sampah. Pembaca hanya akan terus membaca jika novel yang kita buat menarik. Dan apabila novel itu benar-benar sampah tentunya mereka akan mulai menyaring halaman yang ingin mereka baca, dan jika memang novel itu benar-benar sampah dalam artian sebenarnya maka si pembaca akan menutup atau bahkan melemparkannya ke jamban.
Karena itu, cara terbaik dalam melakukan revisi ialah membaca ulang draft pertama. Tanyakan pada dirimu sendiri, “Apa novel saya sudah mampu memberikan efek kejut dan menawarkan persepsi outside the box? Ataukah novel saya hanya berisi pengulangan-pengulangan cerita macam sinetron-sinetron Tersanjung dan Cinta Fitri?”
Pastikan setiap insiden menjadi insiden yang dramatis, heroik, tragis, entah itu perkelahian, dialog, atau bahkan mengeksplorasi situasi tanpa dialog yang mampu membuat pembaca merasakan mereka dibawa menuju wilayah baru. Dan ketika kamu menemukan Bab/scene yang nggak asyik, hell yeah, itulah yang menjadi target revisimu.
Sebagai contoh:
Kent Haru’s dalam novelnya yang berjudul Plainsong, mengisahkan bagaimana seorang guru dari kota kecil Colorado mengunjungi sepasang petani tua yang masih bujangan. Kedua bujang lapuk itu dibuat terkejut oleh sang guru dengan pertanyaan: “Apa Kalian punya keinginan untuk ditempatkan di sekolah yang semua murid-muridnya adalah wanita?” Dan yang paling hebat adalah: mereka, murid-murid wanita tersebut, di ‘tendang’ dari rumah karena MBA alias tekdung dulu sebelum nikah.
Dua bujang lapuk mendadak bengong.
Nah, dengannya scene menjadi hidup. Penulis memberikan nuansa slow motions dalam plot tersebut.
Dalam paragraf selanjutnya diceritakan bagaimana sang guru meninggalkan ladang, dan kemudian dua bujang lapuk itu meletakkan jaket lantas keluar menuju malam yang bersalju untuk mereparasi pemanas air yang rusak. Mereka mencabut pemanas yang bekasnya kemudian tercetak di dalam tangki air.
Dalam situasi tersebut, kedua bujang lapuk itu tidak mengatakan apa pun, tidak melakukan dialog! Narator pun tidak menawarkan wawasan apa pun.
Pertanyaannya, bisakah alur tersebut merefleksikan nuansa yang ingin dibangun si penulis?
Mari kita lihat, bagaimana Kent Harus, menyelesaikan paragrafnya dan mentransisikan situasi sunyi menuju percakapan yang tak terelakan.
Untuk sementara mereka duduk dibawah kincir angin, dalam naungan cahaya yang suram. Sekumpulan kuda yang haus memperhatikan mereka, kemudian mengendus dan mulai meminum air, menyedotnya dengan panjang. Setelahnya kuda-kuda itu berdiri, lalu mundur dan kembali memperhatikan kedua mata lelaki menggunakan mata mereka yang bercahaya dan hitam sempurna seperti tombol yang terbuat dari kayu mahoni.
Hari semakin gelap, saat itu. Selaris cahaya lembayung mengintip di ufuk barat.
Oke! Harold berkata. Aku tahu yang kupikirkan. Apa yang harus kita lakukan dengan perempuan SMU yang pernah hamil itu?
Alur dalam pertanyaan tersebut mendemonstrasikan beberapa cara bagaimana dua bujang lapuk itu melakukan komunikasi. Hal tersebut juga, disadari atau tidak, membawa pembaca pada pembahasan kedua lelaki tua tersebut, bagaimana memperlakukan perempuan.
Intinya, scene dalam sebuah novel tidak harus ramai dialog dalam rangka menimbulkan ketertarikan pembaca.
Menjadi hal yang penting, dan senantiasa penting, ialah bahwa kamu harus memeriksa kembali, satu persatu scene, memastikan pemaparan membuat dirimu nyaman dan memastikan bahwa pembaca sudah memiliki koneksi dengan novel kita, sehingga mendorong mereka untuk membuka lembar selanjutnya.
Jika kamu gagal untuk membangun scene yang dramatis, maka scene yang kamu buat harus dipotong, atau terus menerus diedit ulang hingga menjadi scene yang menarik. That’s it! | |
|
| |
ilhammenulis Penulis Senior
Jumlah posting : 1114 Points : 1203 Reputation : 18 Join date : 23.07.11 Age : 34 Lokasi : Bandung
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Mon 21 Nov 2011 - 11:06 | |
| | |
|
| |
tukangtidur Penulis Senior
Jumlah posting : 831 Points : 988 Reputation : 19 Join date : 30.04.10 Age : 42 Lokasi : Depok
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Mon 21 Nov 2011 - 11:07 | |
| Elu salah satu momod di forum novel. Elu sticky ya, Ham. Gue nggak bisa. | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Sun 27 Nov 2011 - 1:44 | |
| lah, gmna sih bg ilham... klo mau sticky kan tinggal klik aja...wong jd momod kok... | |
|
| |
ilhammenulis Penulis Senior
Jumlah posting : 1114 Points : 1203 Reputation : 18 Join date : 23.07.11 Age : 34 Lokasi : Bandung
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Sun 27 Nov 2011 - 16:55 | |
| kan uda mbak.. hahaha | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Mon 28 Nov 2011 - 1:49 | |
| iy sih, cuma numpang nyela aja......haha.... | |
|
| |
tukangtidur Penulis Senior
Jumlah posting : 831 Points : 988 Reputation : 19 Join date : 30.04.10 Age : 42 Lokasi : Depok
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Mon 28 Nov 2011 - 8:40 | |
| Hahaha... kapan lagi ye bisa nyela ilham | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Mon 19 Dec 2011 - 21:13 | |
| iya btw...ini baru 2 tahap nih bg? nunggu yg tahap k3 sama yg k4 dong... bagus juga nih tulisannya... | |
|
| |
aitchan Pendatang Baru
Jumlah posting : 7 Points : 9 Reputation : 0 Join date : 07.02.11
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Sun 6 May 2012 - 22:18 | |
| waah karna baru masuk lagi dalam forum nulis, baru liat lagi. Pantesan novelku mentok seharusnya kutulisi darftnya secepatnya ya?
aku sih punya kebiasaan awalnya cepat tahu gimana akhirnya tapi mentok tengah2. Gimana ngehilangkan kebiasaan kaya gini? Apa karena cerita kubikin selalu cerita silat ya?
| |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Sat 12 May 2012 - 4:04 | |
| cerita silat? wow keren tuh kykny, sharing dong.. iy sama aku jg punya penyakit yg sm sis...buat org2 kyk kita, emg kayakny draft dperlukan ya...jd biar ceritany gak mnyimpang kmana2 ato malah mentok. emg klo gak diarahkan konfliknya bisa bias kmna2 jdny kita bingung sndri bikin klimaksnya gmn... carany : bikin draft... klo aku sih biar simpel, aku bikin draft ckup bgini aja prolog ---> kalimaat utama konflik ---> kalimat utama klimaks ---> kalimat utama anti-klimaks ---> kalimat utama epilog ---> kalimat utama abis itu ya berpegangan aja trus sama alur kyk gini,...jd ny kita gak mentok atau khilangan arah...mdh2n saran ini ngebantu | |
|
| |
aitchan Pendatang Baru
Jumlah posting : 7 Points : 9 Reputation : 0 Join date : 07.02.11
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Sun 13 May 2012 - 21:24 | |
| cerita silat kubikin bercampur misteri juga. jadi ide ceritanya kaya gini tiga tahun lalu di suatu kerajaan terjadi pemberontakkan yang mengoncangkan kerajaan tersebut. Untungnya dengan bantuan kerajaan lain, pemberontakkan tersebut berhasil dikalahkan. tetapi... ada salah satu pendekar no satu dikerajaan tersebut menghilang sejak saat itu. Sahabat pendekar itu penasaran kemana pendekar tersebut. Apalagi sebelum menghilang pendekar itu bilang ia pergi meminta bantuan kerajaan lain agar bisa menumpas para pemberontakkan itu. Bantuan yang dijanjikan sang pendekar telah datang namun pendekar muda itu tidak pernah muncul lagi. Sang sahabat menyelidiki hilangnya pendekar muda itu Selama penyelidikan ternyata ia juga menemukan kelompok pemberontak itu belum punah malah orang yang mereka pikir pemimpinnya hanyalah salah satu tokoh penting dikelompok tersebut, pemimpin yang aslinya tidak terungkap. Sekarang para pemberontak mulai bergerak lagi dengan rencana yang lebih mengerikan dari sebelumnya Nah yang aku pusing gimana membuat para tokohnya menyadari si tokoh jahatnya tanpa kesan maksa. | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Mon 14 May 2012 - 19:18 | |
| Munculin si tokoh jahat depan para tokoh? ._. | |
|
| |
aitchan Pendatang Baru
Jumlah posting : 7 Points : 9 Reputation : 0 Join date : 07.02.11
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Tue 15 May 2012 - 8:20 | |
| Nah itulah munculin tokoh jahat tanpa kesan mendadak muncul tanpa alasan. Soalnya penjahat utamanya itu orang yang mereka tidak sangka-sangka. Entar gara2 mereka tidak menyadarinya membuat teman mereka jadi korban kejahatan orang itu. yaah cerita ada tragedinya juga sih. | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Tue 15 May 2012 - 13:33 | |
| Saat teman mereka jadi korban, timingnya pasin aja. Jadi tepat setelah dicelakai, secara nggak sengaja ada yang mergokin | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Tue 15 May 2012 - 23:40 | |
| ada kok cerita yg mnjadikan tokoh utama antagonis gak ketebak smpe akhir. biasany sih dcerita2 detektif. jd gak mslh klo sis ai (pnggilanny apa sih? hehe) comot salah satu tokoh yg terkesan baik. ikutin aja alurnya, gak usah perlihatkan keburukan si tokoh antagonis, dan munculin dia pas klimaks. misalkan pas rencana itu dijalanin...misal, perencanaan penyerbuan/kudeta di kerajaan tersebut dgn brkonspirasi sama kerajaan tetangga/musuh. dan trnyt ini tokoh jd pmimpin pemberontakan yg jd agen ganda kdua kerajaan, mksdny provokator/mata2 kerajaan. nah, pas rencana udh mateng dan hari penyerbuan tiba, lgsg temuin aja ini si sahabat dlm perang itu. bikin dia kaget dan bikin satu monolog, dmna si tokoh antagonis mnceritakan awal mula dia berkhianat sm kerajaan (yah jgn bikin kyk curhat, mgkn si temen mngobarkan amarah si musuh ato sbnrny si musuh ini msh pnya rasa persahabatan sm si temen, yg bikin emosiny meledak dan mnceritakan smuanya, gimanany sih terserah sis ai aja...) kurleb kyk gtu. bingung gak sih? soalny aku emg suka rada bertele2...huehehe...nnt lapor prkembangannny ya.. | |
|
| |
aitchan Pendatang Baru
Jumlah posting : 7 Points : 9 Reputation : 0 Join date : 07.02.11
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Wed 16 May 2012 - 14:29 | |
| oc akan kucoba. Wish me luck ya? supaya idenyalancar kaya jalan tol | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Wed 16 May 2012 - 22:09 | |
| Selamat berjuang | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Wed 16 May 2012 - 23:09 | |
| semangat!! | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Thu 17 May 2012 - 4:10 | |
| amiiin sis ai... nnt klo udh jadi sharing ya karyany... | |
|
| |
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Thu 24 May 2012 - 14:19 | |
| | |
|
| |
Dwiya A Rizkani Penulis Pemula
Jumlah posting : 102 Points : 153 Reputation : 1 Join date : 08.07.12 Age : 34 Lokasi : Makassar
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Fri 20 Jul 2012 - 13:41 | |
| SETUJU!!!!!!!!!!!!! salah satu hal yang bikin novel gak kelar2 karena diliat dari awal lagi and rasanya gatel banget klo nggak direvisi. makanya, kesempatan buat lanjutin cerita malh mandek.. hohoho... nice infooo!!!!!!!!!!!! membantu sekali buat penulis (???) pemula seperti saya! | |
|
| |
Ruise V. Cort Penulis Parah
Jumlah posting : 6382 Points : 6522 Reputation : 45 Join date : 28.04.11 Age : 31 Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Fri 20 Jul 2012 - 13:46 | |
| Bener kok Kak pakai istilah penulis, kalau nyebut diri sebagai pengarang baru dipertanyakan | |
|
| |
Dwiya A Rizkani Penulis Pemula
Jumlah posting : 102 Points : 153 Reputation : 1 Join date : 08.07.12 Age : 34 Lokasi : Makassar
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Fri 20 Jul 2012 - 13:53 | |
| ehehehhehe | |
|
| |
de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) Sat 21 Jul 2012 - 7:09 | |
| pengarang jg bisa kali... slama tulisan yg dbikin fiksi... #maksa | |
|
| |
Sponsored content
| Subyek: Re: Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) | |
| |
|
| |
| Menyelesaikan Novelmu dalam Empat Tahapan Sederhana (bagian 1) | |
|