"Curahan Seorang Wanita yang tak Mengerti Esensi Kisah Romansa Bagi Wanita."

------------------------------
Sejujurnya judul dan isi catatan ini terbilang berbeda dan... tidak terkait bila dijabarkan. Hanya saja aku merasa itu adalah pemilihan yang tepat untuk menggambarkannya.



Sore ini, seseorang berkata bahwa aku sedang ada hati dengan pria. Dan sungguh, saat aku bertanya balik, apa yang membuatku terlihat seperti itu, ia menjawab;



"Pandangan matamu berbeda aja, kelihatan jelas lho," ujanya sebelum tergelak. "Iya apa nggak? Harus jawab iya lho Mel."



Lalu, ia kembali tertawa saat aku diam, meletakkan ponsel sitaan ke atas tumpukkan kertas yang terpaksa aku bawa pulang karena masih ada yang belum mengumpulkan.



"Ya kan? Nggak nolak berarti bener," imbuhnya sesaat setelah itu.



Aku tertawa saja saat ia menjelaskan bahwa mataku terlihat menyerupai bentuk hati atau apa. Tidak ada penyangkalan, tapi juga tidak ada pembenaran yang aku suarakan. Aku hanya tertawa. Tidak ada satu pun dari dua option tersebut yang aku pilih.



Karena aku tahu, keduanya sama-sama menjerumuskan.



Bila dengan semangat empat lima atau cara apa pun aku menolaknya, itu hanya akan terkesan aku seperti menutup-nutupi yang sebenarnya. Seolah mengucapkan dengan cara penolakan bahwa apa yang ia katakan itu adalah benar hanya saja aku terlalu malu untuk mengakui. Dan bila aku membenarkan? Itu bukannya aku menggali lubang kubur sendiri?



Pernah beberapa kali ia menggunakan kata ganti suami bila bertanya mengenai orang yang dimaksud padaku. Piihan pertama yang aku gunakan adalah menolak habis-habisan. Dan ia tertawa, berkata bahwa aku malu-malu untuk mengakui. Beberapa hari yang lalu, saat ia kembali menggunakan kata ganti itu, aku menamggapi dengan;



"Oh, ya. Dia kan kemarin."



Aku mengabaikan perumpamaan suami di sini. Berkata bahwa terserah deh, cuma candaan ini.



...lalu kenapa malah dianggap aku benar-benar ada rasa!?



Satu dan lain hal, aku sudah membuang jauh-jauh keinginan untuk merasakan rasa cinta dalam artian kekasih. Sudah lama. Sangat lama.



Bila ditilik ulang pun, aku membuat jarak yang sama dengan setipa pria yang aku kenal. Tidak ada penilian khusus karena aku sudah lelah menilai. Jadi apa yang membuatku terluhat seperti menaruh hati begitu? Dan lagi, dari pengamatanku selama ini, hanya ada seorang itu yang paling semangat menggodaku.



Memang, saat pelajaran usai tadi, orang pertama yang aku cari adalah pria itu. Tapi apa mau dikata? Karena dia seenaknya pergi sekali pun ponsel dan USB dia masih ada di tanganku. Aku memang bilang akan meminjamnya hari ini, tapi bukan berarti aku mengembalikannya besok.



Karena itu, sungguh pun, aku sama sekali tidak mengerti dari sudut pandang apa mereka berpikir seperti itu. Aku hanya bersikap seperti biasa, memakai topeng yang memberiku kemungkinan untuk sosialisasi--sekali pun topeng itu tidak membantu.



Lalu karena apa?



Dan cara apa yang harus aku lakukan untuk membuat dia yakin aku tak memiliki rasa khusus pada pria yang ia maksud?



"Iya, pasangan lagi."



Geez, waktu itu ingin rasanya aku melemparkan sepatu milikku pada seseorang yang meneriakkan hal itu saat aku dan orang yang dimaksud maju untuk presentasi kelompok yang ketetapannya adalah lima orang dan kami hanya maju berdua saja.


6 Desember 2011, Rawamangun; Jakarta Timur.

---- ---- ---- ----


(memiringkan kepala)

Gaya bahasanya kok... agak beda, ya? ._.

janganlaaah pake spoiler dlu................. :hiks:
emg maksudny apaan sih rui??? asli kagak ngarti....

Saya sedang galau dan sebewen sama temen. =="
Bingung nyari cara supaya dia berhenti membuat kesimpulan kalau aku ada hati sama seorang cowok.

Bentar, aku ubah biar nggak jadi spoiler

saya nyimak aja
soalnya, saya ngalamin seperti cerita di atas

khairani mukhlis wrote:

saya nyimak aja
soalnya, saya ngalamin seperti cerita di atas

Hoho,
Rani juga?
Senasib

Saya pusing menjelaskannya, sudah sejak Agustus dan cewek itu yang paling semangat =="

wah, saya baru merasakan

Baru merasakan...

oooooohhh....
iya ngerti akhirnya...itu kejadian sehari2 tetep rui bikin kayak bahasa novel...
ada beberapa kemungkinan sih, mgkn rui yg menutup2i sperti yg dbilang temen cewe rui itu (hahaha...) ada namany jendela johari : ada sifat yg diri sendiri dan orang lain sama2 tahu, ada sifat kita yg diri sendiri tahu, tapi orang lain tidak tahu, ada sifat kita yg diri sendiri tidak tahu, tapi orang lain tahu, dan ada sifat kita yg diri sendiri dan orang lain sama2 tidak tahu...bisa aja rui dlm kategori yg k3...

bisa jd...tuh tmen cewe rui tau rui udh nutup diri dari perasaan2 romansa kayak gitu jadi dia nyoba mancing2 rui supaya rui terpengaruh...

atau bisa jadi temen cewe rui iseng ngejodohin mgkn dia ngliat cowo itu yg suka sm rui...

atau bisa jd, dia yg suka sama cowo itu tp memproyeksikan persaannya ke rui...bilangny rui yg suka tp pdhl dia yg sbnerny suka, tp dia dlm posisi denial...

hehe...
tp bisa jadi kemungkinan2 itu presentase ny nol besar, soalny aku jg gak tau apa yg terjadi, klo liat secara lgsg kan bisa diobservasi reaksi rui dan cara dia nebak perasaan rui itu...

intiny, kadang semakin kita menolak, semakin besar sesuatu yg ada pada diri kita...
klo mnurutku mslhny bkn ada pada temen rui, tp sama rui sndri...apa yg ngbuat rui bikin "benteng" buat kisah romansa???

tingkat ketiga basic needs dari Maslow itu kebutuhan mencintai dan dicintai, lho...dan tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan itu ngebuat kita terfiksasi (stagnan) di kebutuhan itu...dan itu cikal bakal sifat patologis mnusia...jd buat apa ngebentengin diri...mending nikmati selagi hidup... we're not gonna live longer, but as long as we enjoy it, life really is meaningful...

denger tu rui

ehehhe

de_wind wrote:

oooooohhh....
iya ngerti akhirnya...itu kejadian sehari2 tetep rui bikin kayak bahasa novel...
ada beberapa kemungkinan sih, mgkn rui yg menutup2i sperti yg dbilang temen cewe rui itu (hahaha...) ada namany jendela johari : ada sifat yg diri sendiri dan orang lain sama2 tahu, ada sifat kita yg diri sendiri tahu, tapi orang lain tidak tahu, ada sifat kita yg diri sendiri tidak tahu, tapi orang lain tahu, dan ada sifat kita yg diri sendiri dan orang lain sama2 tidak tahu...bisa aja rui dlm kategori yg k3...

bisa jd...tuh tmen cewe rui tau rui udh nutup diri dari perasaan2 romansa kayak gitu jadi dia nyoba mancing2 rui supaya rui terpengaruh...

atau bisa jadi temen cewe rui iseng ngejodohin mgkn dia ngliat cowo itu yg suka sm rui...

atau bisa jd, dia yg suka sama cowo itu tp memproyeksikan persaannya ke rui...bilangny rui yg suka tp pdhl dia yg sbnerny suka, tp dia dlm posisi denial...

hehe...
tp bisa jadi kemungkinan2 itu presentase ny nol besar, soalny aku jg gak tau apa yg terjadi, klo liat secara lgsg kan bisa diobservasi reaksi rui dan cara dia nebak perasaan rui itu...

intiny, kadang semakin kita menolak, semakin besar sesuatu yg ada pada diri kita...
klo mnurutku mslhny bkn ada pada temen rui, tp sama rui sndri...apa yg ngbuat rui bikin "benteng" buat kisah romansa???

tingkat ketiga basic needs dari Maslow itu kebutuhan mencintai dan dicintai, lho...dan tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan itu ngebuat kita terfiksasi (stagnan) di kebutuhan itu...dan itu cikal bakal sifat patologis mnusia...jd buat apa ngebentengin diri...mending nikmati selagi hidup... we're not gonna live longer, but as long as we enjoy it, life really is meaningful...

Bahasa novel?

=="
Mau bagaimana juga,
kalau lihat dia aku nggka ngerasa apa-apa lho Kak.
Nggak ada bedanya sama yang lain...

Kenapa aku buat "benteng"?
Hehe,
Aku capek Kak...
dibuat berharap untuk pada akhirnya harapan itu justru menjadi harapan kosong...
lebih baik bersmebunyi di dalam "benteng" bila seperti itu, bukan?

harapan kosong???
harapan sih gak ada yg kosong, rui...
harapan itu membawa semangat, motivasi, dan energi...
tanpa harapan, justru kita yg jd kosong, ngadepin hidup bagai katak dalam tempurung
halah, jd sok puitis kaaan....

yg pnting adalah ngejaga intensitas dan kompromisme (harap jgn dkritik kata2 ini y hehe) ny ke org lain aja...harapan kita, kita yg harus meluluskan, bukan membebankanny k org lain...


"benteng" itu cuma cara buat lari dri masalah...
masalah sbenerny, klo masalah gak dihadepin dia malah bakalan numpuk
jd mnding dilawan aja...klo dkasih harapan kosong, mnding hajar aja tuh org...hehe...

Sayangnya saya nggak tega buat ngehajarnya XP

y udh tendang aja...

Tentu XD
Akan saya tendang sejauh-jauhnya.

Setelah nyebar masalah di atas kini dia nyebar sama penyuka sesama jenis (headbang)

weeeeewww........
kok bisa??? pengen "bertualang" kali ya...

Karena status FB saya in realtonship dengan FB cewek... padahal itu FB saya yang lain (pundung)
Dan dia tahu itu.
Cuma ngomongnya itu, depan PA =="

jd mksdny dia nyebar klo rui penyuka sesama jenis? sori kok kayakny aku ny lemot nih hehe...
PA? pembimbing akademik?

Dia dengan lantang mengatakan saya penyuka sesama jenis di depan PA ._.
Dan yup!
Pembimbing Akademik.

sabar rui
lah klu ni, malahan dgn pd blg saya suka dia???
didepan semua senior,

huh!!!

#sori curcol

Cewek? ._.

khairani mukhlis wrote:

sabar rui
lah klu ni, malahan dgn pd blg saya suka dia???
didepan semua senior,

huh!!!

#sori curcol

wahahaha....enakny masa mudaaaaa...

@ rui : ah palingan PA kagak percaya
lgian motifny apa ngomong gtu?
lah kyk anak TK aja ngadu2 gitu... -_-;

de_wind wrote:

khairani mukhlis wrote:

sabar rui
lah klu ni, malahan dgn pd blg saya suka dia???
didepan semua senior,

huh!!!

#sori curcol

wahahaha....enakny masa mudaaaaa...

@ rui : ah palingan PA kagak percaya
lgian motifny apa ngomong gtu?
lah kyk anak TK aja ngadu2 gitu... -_-;

malahan saya tambah stress, benrn di kira suka sama dia
padahal ga sama sekali, dan intensitas digodain teman makin naik

wkwkwkkk....raniii ke chatbox yuuuuk

khairani mukhlis wrote:

de_wind wrote:

khairani mukhlis wrote:

sabar rui
lah klu ni, malahan dgn pd blg saya suka dia???
didepan semua senior,

huh!!!

#sori curcol

wahahaha....enakny masa mudaaaaa...

@ rui : ah palingan PA kagak percaya
lgian motifny apa ngomong gtu?
lah kyk anak TK aja ngadu2 gitu... -_-;

malahan saya tambah stress, benrn di kira suka sama dia
padahal ga sama sekali, dan intensitas digodain teman makin naik

Hoho,
saya juga...
satu, eh nggak, dua kelas ngeceng-cengin saya gara-gara itu bigos satu --"

Motifnya??
entahlah

sepertinya kita memang sebasib rui