23 menara menunjung satu warna.
berdetak dalam setiap detik.
berpecah kubu dalam satu naungan.
gigi gemeretak. siap untuk menyentak.
4 raja ego menyeringai di ujung perang setelah terbang seminggu dalam enam jam.
satu penunggang bertanya dimana menang. sang diam pun menjawab dengan heningnya. pelik berkutat dangan gamma dan tetta.
tunggal, kaisar bermuka waktu menghilang samar-samar. keropos dimakan benci.
ratu lebah mencari idola. bergelut diantara 14 hawa.
tanaman rambat mengerayangi tubuhku. siap akupuntur. dan aku akan berkilah. tubuhmu hidup tanpa esensi. BHAU. sudahlah.
sampaikan salamku untuk coklat. dua ent menapaki mordor cisasah tak kenal lelah. siluman suara mengelitik dalam tubuh kucingnya. satu berambut tak akan dewasa. papoy terkekek. sisanya hanya bergumam.
mata itu menggigil 23 pagi sebelum kembali terpukul hujan. duduk terpojok di tepi hexagon sang raja lebah. ulat bulu kedua dalam satu dimensi. satu dari gulungan kertas sejarah. penuh tarik akan gelut esensi dan ledakan ekspresi. kita hanya akan saling memandang. akan kah engkau sadar?
ini sudah berakhir. atau baru dimulai. jari laba-laba emas meniti sutra kenangan dalam rajutan takdir dan masa.
tergulung dalam buih dan arus memori halusinasi kota lebah.