My First Uploaded Story

Airmatanya menjejak di atas tanah kuburan yang masih basah itu. Mewarna kembang-kembang yang menjadi selimut gundukan itu. Namun ia hanya terdiam dalam isaknya yang tak kunjung berhenti. Meratap di sisi nisan dengan jiwa setengah melayang. Entah kemana. Hanya sepi. Biarkan sepi yang menemaninya. Di sisi pusara, ia biarkan keheningan dan kesedihan menyanyikan lagu kenyataan padanya.


Ah. Rasa sesal dan sesak boleh menjadi raja di hatiku saat ini. Biarkan ia bersenang-senang memakai singgasana cinta di hatiku. Kubebaskan mereka menari-nari dalam istana jiwaku. Penuhi relung hatiku dengan nyanyian-nyanyian yang mengiris-iris pedih ulu nadiku. Silakan! Silakan! Karena penyesalanku mungkin tak akan pernah berakhir…

18 Februari 2011. Dia meninggalkanku. Ah, bukan untuk pergi sementara waktu. Ia pergi untuk selamanya. Pergi jauh ke tempat yang tak bisa kurengkuh. Pergi dari sisiku. Selamanya. Entah kapan aku akan menyusulnya.

18 Februari 2011. Hari yang cerah. Terlalu cerahnya hingga aku terlalu banyak beraktivitas. Tugas kampusku yang begitu banyak telah menyita waktuku yang berharga. Hari itu, aku mengatakan pada diriku sendiri, aku harus menyelesaikan semua tugasku. Aku tidak ingin tugasku menjadi berlarut-larut dan akan bertumpuk di akhir pekan nanti. Aku ingin melewatkan akhir pekanku di pantai bersama calon istriku. Aku sudah berjanji padanya bahwa aku akan membawanya ke pantai jika aku selesai dengan semua urusan kampusku. Karena itu, aku sengaja memforsir tenagaku hari itu, demi liburan singkat yang kujanjikan pada calon istriku itu.

Aktivitas yang terlalu banyak itu membuat waktuku untuk menengok calon istriku sangat sedikit. Sebentar saja, aku sempat menengoknya. Ia terlihat baik-baik saja. Sempat bercanda, sempat tersenyum, dan sempat memelukku. Meski berat, tapi aku harus kembali pada tugas-tugas yang sudah menungguku. Ya, berat. Mengingat kami selalu menghabiskan hari berdua selama ini. Namun kali ini, lembur memanggilku dan aku akan menyelesaikannya secepat yang aku bisa. Demi calon istriku.

Tapi, itulah kesalahanku. Seharusnya aku tidak melakukannya. Seharusnya aku tidak mengabaikannya. Seharusnya aku menyadarinya. Seharusnya… Ah, seharusnya……

Tanggal 18 Februari 2011. Calon istriku meninggal dunia akibat serangan jantung.

Aku lupa. Aku benar-benar lupa. Hari itu, seharusnya aku menemaninya periksa ke spesialis jantung di sebuah rumah sakit pemerintah. Aku sudah janji padanya. Aku sudah berkata bahwa kesehatannya di atas segalanya. Namun, tugas-tugas yang terlalu banyak itu menyita perhatianku. Aku lupa bahwa aku harus membawanya ke rumah sakit. Aku benar-benar lupa!

Aku pergi mengerjakan tugas, meninggalkannya yang mungkin saja sedang kesakitan. Aku pergi meninggalkannya namun kini ia pergi meninggalkanku selamanya.

Aku menyesali semua waktu yang sudah kubuang hari itu. aku menyesali waktu yang kulewatkan bersamanya hari itu. Hanya sehari itu saja. Aku tak bersamanya, dan ia tiba-tiba pergi selamanya. Begitu saja. Tanpa sempat berpamitan. Yang kuingat hanyalah genggaman tangannya, pelukan hangatnya, juga senyum di wajahnya.

Mengapa? Mengapa ia tidak memaksaku untuk tetap bersamanya saja? Mengapa ia tetap membiarkanku meninggalkannya kalau ia sedang kesakitan? Mengapa ia tetap tersenyum padaku kalau hatinya sedang menangis?

Menyesal. Rasa sesal telah merajai jiwaku. Menari di atas luka hatiku. Menyiksa pabrik airmataku untuk terus berproduksi. Mengiris-iris ulu hatiku sampai nyeri. Hatiku berdarah-darah. Menangis. Membayangkan senyumnya yang terakhir, peluknya yang terakhir, dan kecupannya yang terakhir. Semua darinya adalah yang terakhir hari itu. Kini semua itu lenyap tanpa bekas. Karena ia tak mungkin lagi ada bersama denganku.

Janji untuk membawanya ke pantai pun sudah pupus bersamaan dengan dikebumikannya jenazahnya. Hilang. Lenyap. Impian singkatnya untuk dapat menikmati angin laut bersamaku sudah gugur bersama dengan bunga-bunga yang bertabur di atas ranjang kematiannya. Ia sudah tak akan bisa ke pantai itu…

Demi satu hari yang kuimpikan dengannya, aku harus kehilangan semua hari yang akan kujalani dengannya di masa depan………

Ah, sesal. Temani aku. Selimuti aku. Karena kini cinta sudah tak lagi sudi memeluk hatiku….


END

>> di'comment yah... karna saya anak baru, jadi butuh saran n komentar... hehehe

sist Nabilla... salam kenal yaaaah ^^
saya juga anggota baru disini... masih amatiran jugaaa ^^

Tujuan sist bikin karya ini apa ya? Bikin cerita dengan 500 kata yang sering saya dengar itukah, atau cerpen?

Menurut saya yg masih awam ini, kalo cerpen, rasanya alurnya kurang halus sist. Masih terasa meloncat2 dan kurang deskripsinya... Jadi kurang greget, gitu. Tapi saya suka dengan diksi yg dipakai sist Nabilla. Bisa mendukung emosi pembaca

Ini komentar saya. mana komentar para suhu???

salam kenaal jugaa... hehe, eh manggilnya enaknya apa ni?


wah, dpet komen bagus nih...
iya juga, tujuannya apa ya??
(yg nulis bingung)


hem... sbnernya itu skedar pelukisan perasaan aja... kalo untuk kategori cerpen ato bukan, saya sendiri gak tau mau masukin dalam kategori apa ya itu...


kalo alur spertinya emang rada 'bolak-balik' n 'kesana-kemari',, tapi terus terang,, kayaknya itu ciri khas saya...

skali lagi, makasih ya sarannyaaa...
(jd pengen memperbaiki karya...)
ahaha

ceritanya bagus mba

tp bener kata mba aden, alur nya terlalu membingungkan
ada beberapa penempatan yang kurang pas, jadi pembaca sedikit bingung dgn cerita. padahal ide ceritanya bagus menurut rani

waduuuuh...
perlu belajar menata alur sepertinya... wkwkwk


tapi, yg bikin bingung contohnya yang gimana, ya?
buat belajar gitu..

klo mnurutku sih dlm setiap cerita itu perlu bgt dtentuin

tema-konflik-klimaks-anti klimaks

nah smuany jd rantai yg mesti nyatu dan konsisten (saling brhubungan)
ini opiniku lho...

klo mnurutku cerpen sis azwa bagus, tp kurang ngegambarin rantai cerita yg kusebutin tadi.
sbnerny konflikny itu apa? apa hubungan pnyakit calon istriny sm tema cerita? klo mnurutku lebih bagus klo si calon istri itu mninggal tiba2 krena kecelakaan. brarti pesan moral dri cerita ini, kita gak tau apa yg terjadi besok, jd berbuatlah yg terbaik hari ini

trus knp tokoh pendampingny mesti bertitel "calon istri"? knp gak pacar? ato skalian istri? klopun calon istri, rencana pernikahan mreka gmn? sampe mana prosesny?

aku rasa klo ada prolog yg ngegambarin ini smua, psti jd ny lengkap deh cerpen sis azwa...

tapiiiiii..........aku jg amatiran sis, wong cerpenku dtolak mulu...hehe...
jd itu cm skedar opini amatiran

de_wind wrote:

klo mnurutku sih dlm setiap cerita itu perlu bgt dtentuin

tema-konflik-klimaks-anti klimaks

nah smuany jd rantai yg mesti nyatu dan konsisten (saling brhubungan)
ini opiniku lho...

klo mnurutku cerpen sis azwa bagus, tp kurang ngegambarin rantai cerita yg kusebutin tadi.
sbnerny konflikny itu apa? apa hubungan pnyakit calon istriny sm tema cerita? klo mnurutku lebih bagus klo si calon istri itu mninggal tiba2 krena kecelakaan. brarti pesan moral dri cerita ini, kita gak tau apa yg terjadi besok, jd berbuatlah yg terbaik hari ini

trus knp tokoh pendampingny mesti bertitel "calon istri"? knp gak pacar? ato skalian istri? klopun calon istri, rencana pernikahan mreka gmn? sampe mana prosesny?

aku rasa klo ada prolog yg ngegambarin ini smua, psti jd ny lengkap deh cerpen sis azwa...

tapiiiiii..........aku jg amatiran sis, wong cerpenku dtolak mulu...hehe...
jd itu cm skedar opini amatiran

hem... krn sy nii masih sangat-sangat-sangat bayi sekali,, jd kdng hal2 smcem tu mlah luput dr perhatian... hehehe...

makasih bnget sarannya nih,, bsk2 aku coba nulis yg rada runtut deh.. ntar tolong dikomen lagi yaa... buat belajar tentunya.. uhuhu

bereeeesss sis....dtunggu ya karyanya...gak sabar nih

de_wind wrote:

klo mnurutku sih dlm setiap cerita itu perlu bgt dtentuin

tema-konflik-klimaks-anti klimaks

nah smuany jd rantai yg mesti nyatu dan konsisten (saling brhubungan)
ini opiniku lho...

hueeeee... ada tips buat nulis yang runtut nggak mb????
niat hati mau nulis yg alurnya jelas begitu kok mlah gak jadi2 yaaa??

HHOOOAAAAA!!!!! LIIIAAAATTT!!!! LIIIAAAATTT ITUUUU!!!!! BINTANG SAAAATUUUUU!!!!

UYEEEEAAHHH YEAH YEAH YEAH... AAAAHAHAHAHAHA

BERHASIL BERHASIL

azzwa nabilla wrote:

salam kenaal jugaa... hehe, eh manggilnya enaknya apa ni?


wah, dpet komen bagus nih...
iya juga, tujuannya apa ya??
(yg nulis bingung)


hem... sbnernya itu skedar pelukisan perasaan aja... kalo untuk kategori cerpen ato bukan, saya sendiri gak tau mau masukin dalam kategori apa ya itu...


kalo alur spertinya emang rada 'bolak-balik' n 'kesana-kemari',, tapi terus terang,, kayaknya itu ciri khas saya...

skali lagi, makasih ya sarannyaaa...
(jd pengen memperbaiki karya...)
ahaha

sist aja, biar lebih akrab... kalo saya sih hobi banget ngikutin cerpen2 dari kompas di http://cerpenkompas.wordpress.com/
banyak banget cerpen2 yang alurnya haaaaluuuuusss sekali. contohnya cerpen yg judulnya "Batas Tidur", tapi kurang tau siapa pengarangnya.

Meskipun kadang ada juga sih, yang kualitasnya nggak memuaskan. Tapi krn nama besar dan penulis tetapnya si kompas, karya dia yang seperti itu bisa dimuat.
ini ketularan anak2 yg komen di cerpen kompas nih... hahaha


mari berkaryaaaaa

aden wrote:

HHOOOAAAAA!!!!! LIIIAAAATTT!!!! LIIIAAAATTT ITUUUU!!!!! BINTANG SAAAATUUUUU!!!!

UYEEEEAAHHH YEAH YEAH YEAH... AAAAHAHAHAHAHA

BERHASIL BERHASIL

DILARANG JUNK

azzwa nabilla wrote:

hueeeee... ada tips buat nulis yang runtut nggak mb????
niat hati mau nulis yg alurnya jelas begitu kok mlah gak jadi2 yaaa??

aku aja masih kesusahan soal ituuuu
klo bg ilham ngasi saran coba pake komunikasi...
ada trit ny tp gak tau kmna...wktu itu ngobrol sm sis rani

manggil sis rani....

jd kesesuaian tema dan konflik smpe klimaks itu kita prtanyakan...
misal, temany soal pegawai swasta yg brkonflik sm bos ny...
tanya :
1. setting kantorny kayak gmna?
2. siapa aja tokoh2 yg dmunculin?
3. konflik apa yg terjadi?
4. knp bisa trjadi konflik?
5. apa hubunganny sm tokoh2 lain?
6. puncak konflikny gmna? yg mnjadikan si tokoh brtindak?
7. apa tindakan tokoh?
8. dst dst...


intinya sih coba ngatur emosi dlm nulis...jgn nulis apa yg pngen dtulis, tp tulis juga logikanya...
jd klo kita pikirin ksmuany psti kecipta jg alurny...jgn smpe loncat2
cth : temany pegawai swasta yg konflik sm bos --> tiba2 ada adegan d rmh dia bete sm kluargany gara2 bos (rasany kok jd trlalu mnyimpang alurny...) tp ini cm contoh sori klo gak bagus

aden wrote:

sist aja, biar lebih akrab... kalo saya sih hobi banget ngikutin cerpen2 dari kompas di http://cerpenkompas.wordpress.com/
banyak banget cerpen2 yang alurnya haaaaluuuuusss sekali. contohnya cerpen yg judulnya "Batas Tidur", tapi kurang tau siapa pengarangnya.

Meskipun kadang ada juga sih, yang kualitasnya nggak memuaskan. Tapi krn nama besar dan penulis tetapnya si kompas, karya dia yang seperti itu bisa dimuat.
ini ketularan anak2 yg komen di cerpen kompas nih... hahaha


mari berkaryaaaaa

waaaah meluncuuuuurrr.....

khairani mukhlis wrote:

DILARANG JUNK

waaah rani galak jg......

aden wrote:

sist aja, biar lebih akrab... kalo saya sih hobi banget ngikutin cerpen2 dari kompas di http://cerpenkompas.wordpress.com/
banyak banget cerpen2 yang alurnya haaaaluuuuusss sekali. contohnya cerpen yg judulnya "Batas Tidur", tapi kurang tau siapa pengarangnya.

udah ksana dan baca 1 cerpen...
anjriiiiittt lgsg jipeeeerrr
hehe...
emg beda ya terbitan media...
tp bagus lah nnt sering2 baca biar tmbah pinter bkin cerpen

hah

trnyta latihan jadi org galak berakhir sukses


@mba azwa
ada, bener nya jg. biar pembaca ngikutin cerita sampe akhir
walaupun ide kita bagus, klu tata penulisannya sdikit ga bagus
jadi percuma mba.

ngejaaaaaaaannnn..........

kenapa saya nggak bisa kirim balasan nih???
heuuu...

maksudny sis azzwa?

khairani mukhlis wrote:

aden wrote:

HHOOOAAAAA!!!!! LIIIAAAATTT!!!! LIIIAAAATTT ITUUUU!!!!! BINTANG SAAAATUUUUU!!!!

UYEEEEAAHHH YEAH YEAH YEAH... AAAAHAHAHAHAHA

BERHASIL BERHASIL

DILARANG JUNK

ups... maaf...

he'em mb wind,,
ga tau kok ngga bisa ngirim balesan.. ng'quote jg gak bisa..
jd gak bisa komeenn..

oooohhh.....tenang....
aku jg pernah kyk gtu dlu...
tp tau2 udh beres lg, yg pnting sabar aja klo gtu...


gak tau jg klo bg mimin ngambil tindakan waktu itu...
manggil bg mimin dlu...


@ aden : wkwkwkk sis aden kena maraaaaaahhh....

aden wrote:

khairani mukhlis wrote:

aden wrote:

HHOOOAAAAA!!!!! LIIIAAAATTT!!!! LIIIAAAATTT ITUUUU!!!!! BINTANG SAAAATUUUUU!!!!

UYEEEEAAHHH YEAH YEAH YEAH... AAAAHAHAHAHAHA

BERHASIL BERHASIL

DILARANG JUNK

ups... maaf...

ini dia salah satu junkers sejati kita....

de_wind wrote:

oooohhh.....tenang....
aku jg pernah kyk gtu dlu...
tp tau2 udh beres lg, yg pnting sabar aja klo gtu...


gak tau jg klo bg mimin ngambil tindakan waktu itu...
manggil bg mimin dlu...


@ aden : wkwkwkk sis aden kena maraaaaaahhh....

ouh, bang miminnya ngambek kali, ya? uh-huh..

eh eh eh, baru tau nih.. emangnya sist rani galak yah???
hihihi

tau nih sis azzwa...diapain nih miminny sampe ngambek???

rani mah gak galak....cm suka galau aja... laaah???