SINDIKAT PENULIS
Silakan login dahulu, biar lebih asyik.
Kalau belum bisa login, silakan daftar dahulu.
Setelah itu, selamat bersenang-senang...
SINDIKAT PENULIS
Silakan login dahulu, biar lebih asyik.
Kalau belum bisa login, silakan daftar dahulu.
Setelah itu, selamat bersenang-senang...
SINDIKAT PENULIS
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Kami adalah penulis, dan kami tidak butuh persetujuan dari siapa pun!
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
"Jika ada buku yang benar-benar ingin kamu baca, tapi buku tersebut belum ditulis, maka kamu yang harus menuliskannya." ~ Toni Morrison

 

 pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul.

Go down 
3 posters
PengirimMessage
prutprut
Penulis Pemula
Penulis Pemula
prutprut


Jumlah posting : 117
Points : 161
Reputation : 6
Join date : 23.06.11
Age : 37
Lokasi : Malang

pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. Empty
PostSubyek: pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul.   pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. EmptyFri 9 Mar 2012 - 9:42

setelah bikin sinopsis. trus plotnya. tapi sayang sekali karena plotnya aku tulis cuman dalam pikiran aja. Very Happy

nah baru deh coba bikin skenario. but meski belum selesai sih. bahkan cuma dikit bgt.

cerita ini inspirasi dari kisah nyata. yg dinovelkan oleh Abu Umar Basyer
sinopsis
Rizqaan adalah pemuda shalih, usianya baru 18 tahun. Ia ingin menikah dengan Halimah,perempuan yang ia kenal sejak SMA. Namun Rizqaan yang hidup di lingkungan keluarga sederhana, tidak memiliki apa-apa jika nanti mereka menikah. Atas saran seorang ustad, Rizqaan diminta membicarakan hal ini kepada calon mertuanya.

Ayah Halimah adalah sosok yang tegas, berpendidikan, kaya raya dan tidak ingin anaknya hidup susah. Suatu hari Rizqaan menemui calon mertuanya demi membicarakan lamarannya. Mereka setuju, asal dengan satu kesepakatan, bahwa jika selama sepuluh tahun menikah tapi kondisi ekonomi Rizqaan tidak berubah (kaya), maka Rizqaan harus menceraikan Halimah. Kesepakatan itu mereka setujui.

Akhirnya mereka menikah, orang tua mereka memberikan sedikit uang untuk biaya hidup selama beberapa bulan. Atas usulan mertuanya, Rizqaan dan Halimah mengontrak di suatu rumah yang cukup mahal. Rizqaan mulai mencari pekerjaan. Ia bekerja tidak tentu, serabutan di berbagai tempat, penghasilannya hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari. Meski Halimah sudah berusaha hemat, tapi kondisi keuangan mereka mulai tipis. Tabungan yang diberikan orang tua mereka hampir habis. Rizqaan mulai panik, tapi ia kembali bersabar. Ia yakin Allah tidak akan menelantarkan hambanya yang beriman.

Salah seorang teman menawarkan bekerja di sebuah pabrik roti. Rizqaan mulai menjajakan roti-roti dagangannya. Mulanya ia mengalami kesulitan, tapi dengan bekal ikhtiar dan tawakal, sedikit-demi sedikit ia mulai dapat pelanggan. Bahkan Rizqaan yang mulanya vacum mengikuti pengajian, kini mulai aktif kembali.

Roti jajakannya mampu memberikan penghasilan yang cukup besar. Kebahagiaannya tidak sampai di situ, kini ia juga dikaruniai seorang anak. Bahkan makin lama makin maju. Rizqaan membeli sebuah rumah dan lahan untuk usaha roti. Alhamdulillah usaha rotinya sendiri mampu meraup keuntungan hingga dua juta per hari. Kehidupan mereka sudah bisa dibilang mapan. Tapi tidak untuk ukuran ayah Halimah yang kaya raya.

Persaingan dalam bisnis itu biasa. Namun suatu saat Rizqaan menemui pesaing yang aneh. Roti merk “T” berani menurunkan harga, membuat keuntungan para pelanggan lebih banyak. tidak hanya itu, anehnya roti merk “T” hanya menjajahkan rotinya kepada pelanggan-pelanggan roti Rizqaan.
Rizqaan coba memberi inovasi baru, memberikan rasa baru ke rotinya, membungkusnya dengan plastik, dan memberi bahan yang mampu membuat rotinya awet hingga seminggu

Untungnya setelah cukup lama bersaing, Roti merk “T” tiba-tiba menghilang. Rizqaan yakin mereka bangkrut karena menmurunkan harga roti.
Halimah punya dua saudara, Asraf dan Jafar. Asraf adalah kakak Halimah yang tidak setuju dengan pernikahan adiknya. Ia lebih suka Budiman, duda konglomerat yang ditinggal mati istrinya. Asraf berencana menghancurkan usaha Rizqaan supaya nanti ia menceraikan Halimah sesuai kesepakatan.
Sudah sepuluh tahun Rizqaan dan Halimah berkeluarga.Sehari sebelum hari H, Rizqaan dan istrinya tampak tenang. Dengan ekonomi keluarga saat ini, pasti besok akan mereka lalui dengan baik. Malam ini kebetulan ayah dan ibu Rizqaan juga menginap di rumah Rizqaan. Maka saat semuanya sepi, Asraf dan beberapa temannya mengendap masuk ke pabrik Rizqaan lalu menyalakan api, setelah api cukup besar, mereka melarikan diri.

Api menyulut begitu cepat,membakar habis pabrik roti Rizqaan, tak lama kemudian merambat hingga ke rumah Rizqaan, menghanguskan atap, dinding, dan perabotan-perabotan. Rizqaan, istri dan anaknya berhasil menyelamatkan diri. Tapi ayah dan ibunya masih di dalam kamar. Puluhan warga berjuang memadamkan api, sebagian menolong orang tua Rizqaan.
Ayah Rizqaan meninggal di tempat, syukurlah ibunya masih sempat diselamatkan. Halimah pingsan seketika itu juga.“Inalillahi wa inna ilaihi rajiun…” Rizqaan mengucap lirih, air matanya menetes. Bibirnya tak henti mengucap istighfar. Selain ayahnya meninggal, pun sekarang ia tak punya harta benda lagi. semua uang, barang-barang dan pabrik rotinya ludes dilahap api.

Di rumah sakit. Rizqaan tengah merawat ibunya. Halimah masih terbaring lemas di kasur lain. Sementara itu orang tua Halimah tiba-tiba datang menjenguk anak dan cucunya. Di saat itu juga ayah Halimah meminta Rizqaan untuk menceraikan Halimah. Rizqaan tidak bisa berbuat apa-apa, meski menjelaskan bahwa kejadian ini bukanlah kesalahan Rizqaan, namun ayah Halimah tidak peduli. Rizqaan tetap dianggap gagal memenuhi janjinya. Hari itu juga Rizqaan menalak Halimah.

Kehidupan Rizqaan dimulai lagi. Halimah dan anaknya tinggal di rumah orang tuanya.Beruntung ATM Rizqaan masih utuh, dengan sisa uang yang ada, Rizqaan kembali merintis usahanya dari awal bersama ibunya.

Di lain tempat, Halimah dipaksa menikah dengan Budiman. Mereka menunggu masa iddah Halimah yang sedang hamil. Sebagai anak, Halimah hanya bisa menuruti orang tuanya. Pada suatu hari Halimah dan ibunya ke rumah sakit untuk cek kandungan, sekalian cek kesehatan. Hasilnya, ternyata Halimah selama ini mengidap leukemia, dan waktu hidupnya diperkirakan hanya beberapa bulan kedepan.Halimah sengaja tidak mau memberitahu orang tuanya, ia tidak ingin orang tuanya khawatir tentang penyakitnya.

Mungkin bagi ayah Halimah, Budiman adalah pria yang cocok. Berpendidikan, kaya dan berasal dari keluarga beradab. Tapi tidak bagi Halimah. Budiman tidak memiliki dasar kuat dalam agama. Ia tidak pernah melaksanakan shalat. Jika shalat sebagai tiang agama saja tidak dilaksanakan, bagaimana mungkin ia akan membimbing istrinya selamat dunia akhirat. Namun sekali lagi, Halimah tidak bisa membangkang perintah ayahnya.

Hari ini Budiman beserta keluarganya melamar Halimah. Halimah meminta izin untuk bicara empat mata dengan Budiman. Saat itulah Halimah mengatakan ke Budiman bahwa ia mengidap leukemia dan diprediksi meninggal beberapa bulan lagi. Atas informasi itulah, Budiman memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dengan Halimah.

Kejadian yang sama terjadi juga kepada beberap calon suami Halimah, mereka menolak setelah tahu kalau Halimah mengidap leukemia. Ayah Halimah mulai menyerah.

Suatu hari ketika Rizqaan sedang sibuk membantu para pekerja membangun rumahnya kembali, ia dikejutkan dengan kedatangan Halimah dan putranya. Rizqaan bahagia sekali. Tampak kedua orang tua Halimah juga turut datang. Mereka sengaja datang untuk menikahkan kembali Halimah dengan Rizqaan. Suatu kabar yang mengejutkan sekaligus membahagiakan bagi Rizqaan.
Sebelum menikah, Halimah memberitahu Rizqaan bahwa ia mengidap leukimia dan akan meninggal tiga bulan lagi.Rizqaan sempat tersentak, tapi sedikitpun ia tidak merasa sedih, kegembiraan bisa kembali bersama istrinya tk bisa dikalahkan dengan kesedihan atas kondisi kesehehatan Halimah.

“Aku tidak peduli. Usia ada di tangan Allah, manusia hanya mampu mengira-ngira. Nyawaku, bisa saja lebih dulu terenggut daripada nyawamu. Aku akan segera menikahimu. Biarlah Allah yang menentukan akhir dari perjalanan hidup kita…” Rizqaan berbicara dengan keyakinan kokoh membelit jiwanya.
Pernikahan Rizqaan dan Halimah segera dilangsungkan. Rizqaan kembali mengulang masa-masa bahagia di antara mereka, satu bulan kemudian anak mereka yang kedua lahir. Ia seorang bayi perempuan yang cantik.

Suatu hari seluruh keluarga tengah berkumpul di rumah Rizqaan, hanya asraf yang tidak hadir. Mendadak polisi datang menemui mereka, menanyakan seseorang dalam foto yang ia tunjukkan.Semua orang tersentak saat melihat gambar di foto itu adalah asraf. Kakak laki-laki Halimah. Polisi menjelaskan kalau Asraf terlibat pengedaran obat bius, dan juga biang keladi atas terbakarnya rumah Rizqaan. Itu merupakan tindak kriminal, apalagi menyebabkan kematian orang…

Mendengar kabar itu, Halimah shock, lantas pingsan.

Halimah dibawa ke kamarnya. Ketika sadar, Rizqaan terlihat menemaninya, tampak juga mertua, ibu dan ayahnya. Tubuh Halimah terasa lemah, tak kuat lagi untuk bangkit. Seakan tabir telah dibuka, menanti Halimah di ujung usianya. “Laaaa ilaaaha illallah… muhammadurrasulullah…” suara takbir mengalun lembut dari mulut Halimah, semakin lama semakin lemah, hingga nafasnya terhenti di tengah keheningan kamar mereka. Sang ibu menjerit, ayahnya menangis, Rizqaan juga tak kuasa menahan air mata.

Ayah Halimah menatap menantu yang sekian lama ia kecewakan, sekian lama ia perangkap dalam kesukaran dan penderitaan. Pria yang dengan izin Allah telah mengubah putrinya menjadi wanita shalihah dan setia pada kebenaran. Penyesalan membuncah dalam diri sang ayah, hingga nyaris membakar otak. Nyaris membisu dalam suasana hati yang kuyup penyesalan.

“Seandainya aku masih memiliki putri lain. Pasti aku akan menikahkannya denganmu, ananda.” Ujar ayah Halimah kepada Rizqaan.

Rizqaan tersenyum tipis. END…



DAN TARAA!!! INILAH SKENARIONYA!! (Formatnya berubah pas tak copi ke sini. dan masih banyak kekurangan. jd jgn komen yg bikin nangis ya.) Nangis

istilah-istilah dlm skenario.

Fade in; pergantian adegan dari layar gelap yang lambat laun jadi terang.
Fade out; kebalikan Fade in
Ext (External); adegan dilakukan di tempat terbuka, di luar
Int (Internal); kebalikan Ext. misal adegan di dalam rumah, dlm gedung, dsb
V.O (Voice Over); bicara dalam hati. (kayak yg di sinetron-sinetron itu lho.. Razz
Montage shot; rangkaian adegan secara cepat.
Cut to; perpindahan adegan 1 ke yg berikutnya.
Establish; kamera menyuting secara keseluruhan. misalnya gedung yg dishoot seluruhnya dari bawah. dsb
Insert; sisipan adegan singkat, tapi penting.

Mohon maklum... kalo banyak kekurangan.



FADE IN

EXT. LANGIT CERAH - SIANG

(ESTABLISH) LANGIT SIANG HARI, CERAH. TAMPAK SEDIKIT RANTING POHON YANG BERGERAK TERKENA ANGIN.

RIZQAAN (v.o)
Sandiwara.Satu kata yang sepertinya mampu melukiskan apa-apa yang ada di bumi ini.
(PAUSE)
Sebagaimana Firmah Allah dalam surat Al-Hadid ayat 20
“ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan…

FADE OUT

MONTAGE SHOT
A. (ESTABLISH) SUASANA KOTA YANG RAMAI, GEDUNG-GEDUNG MENJULANG, JALANAN MACET.
B. DEPAN RUMAH; TAMPAK SEORANG PRIA MELOMPAT TURUN DARI TANGGA. DISAMBUT HANGAT ISTERI DAN ANAKNYA. SI PRIA LANGSUNG MENGGENDONG ANAKNYA. TAMPAK KECERIAAN DI WAJAH KETIGANYA.

RIZQAAN (v.o)
…perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak,

FADE OUT

FADE IN

EXT. SUASANA SAWAH-SAWAH DAN PEGUNUNGAN YANG SEJUK –SUBUH

(ESTABLISH) SUASANA PESAWAHAN SAAT SENJA.TAMPAK PAK TANI SEDANG SIBUK MENGGARAP SAWAHNYA.

RIZQAAN (v.o)
seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning; kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.

CUT TO

SEBUAH TAMAN BERMAIN, (SLOW MOTION) RIZQAAN KECIL BERLARI MEMBAWA LAYANG-LAYANG DITEMANI SANG AYAH. MEREKA TAMPAK GEMBIRA. SANG AYAH TERSANDUNG LALU JATUH. RIZQAAN KECIL TERTAWA LEBAR. IBUNYA DUDUK DI SEBUAH BANGKU TAMAN, TERTAWA MELIHAT TINGKAH SUAMI DAN ANAKNYA.

RIZQAAN (v.o)
Dan kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu”

FADE OUT

FADE IN

INT. MUSHOLAH – SORE

MONTAGE SHOT
A. MUSHOLAH.AYAH, IBU DAN RIZQAAN KECIL TENGAH SHALAT BERJAMAAH. MEREKA MELAKUKAN TAHIYAT AKHIR. SETELAH SALAM, RIZQAAN KECIL LANGSUNG MENCIUM AYAH DAN IBUNYA. IBU MENGELUS RAMBUT RIZQAAN PENUH KASIH SAYANG.
B. RUMAH RIZQAAN. RIZQAAN KECIL DUDUK DI LANTAI, ASIK MEMAINKAN BEBERAPA MOBIL-MOBILAN. SANG AYAH MUNCUL DAN LANGSUNG MEMAKAIKAN PECI KE RIZQAAN KECIL. LALU MENYURUHNYA MENGAJI. RIZQAAN BERDIRI SAMBIL TERSENYUM LEBAR.
C. DI SEBUAH JALAN. (SLOW MOTION) AYAH MENGANTAR RIZQAAN KECIL MENGAJI. AYAH MENGGENDONG RIZQAAN KECIL DIPUNDAKNYA. MEREKA TAMPAK GEMBIRA.
D. LANGIT SORE BERWARNA JINGGA. SUARA ADZAN BERKUMANDANG SAMAR.
E. MASJID. SLOW MOTION. ORANG-ORANG TENGAH MELAKUKAN SUJUD DALAM SHOLAT BERJAMAAH.


RIZQAAN (v.o)
Seperti pertunjukan sandiwara di panggung-panggung.
Apakah kita tahu akhir kisahnya? Tidak!
Itulah hidup. Manusia hanya berikhtiar. Allah lah yang menentukan…

FADE OUT

FADE IN

EXT. ESTABLISH RUMAH RIZQAAN – PAGI

ESTABLISH RUMAH RIZQAAN. BEBERAPA PEKERJA BANGUNAN TENGAH SIBUK MEMPERBAIKI RUMAHNYA. SEBAGIAN SEDANG MENURUNKAN BEBERAPA KALENG CAT DARI MOBIL PICK UP.

FADE OUT

INT. KAMAR RIZQAAN – PAGI

RUANGAN KAMAR RIZQAAN YANG BERSIH. NAMUN DINDING-DINDINGNYA MASIH KOTOR, CATNYA MENGELUPAS.CAHAYA MATAHARI MASUK DARI JENDELA.TAMPAK RIZQAAN BARU SAJA USAI SHALAT DHUHA. TIBA-TIBA PINTU TERBUKA, IBUNYA BERDIRI DI AMBANG PINTU.

IBU
Orang-orang sudah nunggu. Sebaiknya lekas kamu temui.

RIZQAAN
(Menoleh, tersenyum)
Sebentar lagi buk.Ganti baju dulu.

IBU TERSENYUM LALU PERGI SAMBIL MENUTUP PINTU.
RIZQAAN DUDUK BERSIMPUH. SEDIH. DIAMBILNYA DOMPET DARI SAKU.
IN FRAME; FOTO DALAM DOMPET. HALIMAH DAN ANAKNYA (NABHAAN). IA MAKIN SEDIH.

RIZQAAN MEMBELAI FOTO ANAKNYA. (B.C.U) SEBAGIAN WAJAH RIZQAAN. TANPA SENGAJA AIR MENGALIR DARI MATANYA.

FADE OUT

FADE IN

INT. MASJID SMA AAA - PAGI

SUASANA MASJID RAMAI SISWA. TAMPAK SEORANG USTAD DUDUK SILA DI DEPAN MEREKA. SEDANG MEMBERIKAN PENGAJIAN.

USTAD
Bagi hamba Allah, kehidupan dunia hanyalah sarana untuk mencapai keridhoan-Nya semata, dengan modal kejujuran, ketegaran, keteguhan dan kegigihan akhirnya tujuan akhir tersebut Insya Allah tercapai.
(PAUSE)
Abu Dzar, salah seorang sahabat Rasul pernah meriwayatkan sebuah hadits…

RIZQAAN BERADA DI ANTARA SISWA-SISWA. IA TERLIHAT SERIUS MENDENGARKAN PENGAJIAN.

USTAD (O.S)
Dari Abu Dzar, berkata: “Sahabatku Rasulullah menasihatiku dengan empat perkara yang sangat aku sukai.” Beliau bersabda. “Wahai Abu Dzar! kemudikanlah perahumu, sesungguhnya laut itu sangat dalam. Perbanyaklah perbekalan, sesungguhnya perjalanan itu masih panjang.Ringankanlah beban di atas pundakmu, sesungguhnya jalan di perbukitan sangat memberatkan. Dan ikhlaslah engkau dalam bekerja, sesungguhnya orang yang mengkritik senantiasa mengawasi”
RIDHO TAMPAK BERADA DI DEKAT RIZQAAN, BERCANDA DENGAN TEMAN SEBELAHNYA. ISENG-ISENG RIDHO MENGAMBIL SECARIK KERTAS LALU MENULIS SESUATU. MEMBERIKANNYA KE RIZQAAN.

INSERT; TULISAN DI DALAM KERTAS.“SERIUS APA NGELAMUN? HATI-HATI KESAMBET LHO!!”

RIZQAAN MEMBALAS MENULIS, LALU DIBERIKAN KE RIDHO.
INSERT; TULISAN DALAM KERTAS. “SSSTT…!!!”

RIDHO MEMBALAS LAGI. INSERT; TULISAN DALAM KERTAS; “HALIMAH DI BELAKANG LU TUH!”

RIZQAAN LANGSUNG NENGOK KE BELAKANG. TIDAK ADA HALIMAH DI SANA. RIDHO MENAHAN TAWA GELI. TAU KALAU DIKERJAIN, RIZQAAN LANGSUNG MELEMPAR KERTASNYA KE RIDHO DENGAN KESAL.

CUT TO

EXT. HALAMAN SMA AAA – PAGI

SEMUA SISWA BERHAMBURAN KELUAR DARI MASJID. TAMPAK RIDHO DAN RIZQAAN DI ANTARA MEREKA. KEDUANYA TAMPAK AKRAB. TEPAT DI DEPAN GERBANG. HALIMAH SEDANG BERDIRI SAMBIL MEMBAWA KRESEK BERISI KOTAK MAKANAN.IA MENDEKATI RIZQAAN.

HALIMAH
(menyerahkan kresek itu)
Ini mas.Buat makan siang.Sengaja Limah yang masakin.

RIZQAAN MENGAMBIL KRESEK ITU. RIDHO DAN BEBERAPA TEMANNYA BERSORAK MENGGODA.

RIZQAAN
Makasi ya…

TEMAN-TEMANNYA MAKIN MENYORAKI RIZQAAN.HALIMAH TERSENYUM MALU. LALU PERGI SAMBIL MENGUCAP SALAM.

CUT TO

FADE IN

EXT. RUMAH RIZQAAN – PAGI

(ESTABLISH) TAMPAK DARI JAUH AYAH RIZQAAN TENGAH MENYIAPKAN PERLENGKAPAN UNTUK BERJUALAN BAKSO.

CUT TO

EXT. DEPAN RUMAH RIZQAAN – PAGI

RIZQAAN KELUAR MEMBAWA WADAH BERISI BAKSO, LALU MEMASUKKANNYA KE DALAM PANCI DI GEROBAK AYAHNYA. IA BERDIRI SEBENTAR, MENGAMATI AYAHNYA YANG SEDANG MEMBERSIHKAN GEROBAK.

AYAH
Hari ini kamu ikut ayah.
(PAUSE)
Sekali-sekali sambil belajar dagang.

RIZQAAN
(tersenyum)
Baik pak!
CUT TO

RIZQAAN BERSIAP MENDORONG GEROBAKNYA. AYAH BERJALAN DI BELAKANGNYA. BARU BEBERAPA METER, RIDHO DAN BEBERAPA TEMANNYA DATANG, MENGENAKAN BUSANA MUSLIM RAPI DAN TAS KECIL DI PINGGANGNYA.

RIDHO
Assalamualaikum…

RIZQAAN DAN AYAH
Waalaikum salam.

RIDHO DAN TEMANNYA MENYALAMI AYAH RIZQAAN.

RIDHO
Riz.Hari ini ikut pengajian nggak?

RIZQAAN
Enggak dulu Dho. Mau bantu bapak dagang.

AYAH
Lho… kalau kamu ada pengajian, pergi saja.Lain kali bapak ajak dagang.

RIZQAAN
Nggak pak. Hari ini mau ikut bapak saja.
(PAUSE)
Oh ya! (seperti ingat sesuatu)

RIZQAAN LANGSUNG BERLARI KE RUMAH, SEBENTAR KEMUDIAN KELUAR SAMBIL MEMBAWA ALAT PEREKAM SUARA. LALU MEMBERIKANNYA KE RIDHO. RIDHO MENERIMA SEDIKIT BINGUNG.

RIZQAAN
Kamu rekam aja isi pengajiannya. Oke!!

RIDHO
(tersenyum)
Niat amat Riz…

RIZQAAN
Biar nggak ketinggalan berita

RIDHO
Ntar aja aku yang cerita ke kamu…

RIZQAAN
(tertawa)
Ih, mending denger suara pak ustad daripada suaramu!

RIDHO
Haih! Menghina…

RIZQAAN MAKIN TERTAWA. IA DAN AYAHNYA LANGSUNG BERANGKAT BERJUALAN BAKSO, MENINGGALKAN RIDHO DAN TEMAN-TEMANNYA.

CUT TO

INT. LORONG SMA AAA – SIANG

KELULUSAN SEKOLAH. SEMUA SISWA KELAS TIGA BERKUMPUL DI DEPAN PAPAN PENGUMUMAN. BANYAK DI ANTARA MEREKA YANG MELUAPKAN KEBAHAGIAAN KARENA LULUS UAN, SEBAGIAN ADA YANG MENANGIS KARENA TIDAK LULUS.

CUT TO

INT. DI DALAM KELAS – SIANG

RIZQAAN DAN TEMAN-TEMANNYA BERKUMPUL, SERAGAM MEREKA PENUH CORAT-CORET. RIZQAAN MENGAMBIL TASNYA DAN BERGERAK KE LUAR DITEMANI RIDHO.

RIDHO
Setelah ini mau kuliah di mana Riz?

RIZQAAN
Nggak tau. Kayaknya sih bantu bapak jualan dulu.

RIDHO
Sayang Riz, kamu sudah ganteng, pinter, masa cuma mau jualan bakso? Cari beasiswa aja…

RIZQAAN
Insya Allah Dho. Tapi mungkin taun depan.
Taun ini mau bantu-bantu bapak dulu, sekalian coba ngembangin usaha baksonya.

CUT TO

EXT. LORONG SMA AAA – SIANG

RIZQAAN BERJALAN DENGAN RIDHO. MEREKA BERPAPASAN DENGAN HALIMAH DAN TEMAN-TEMANNYA. MEREKA KOMPAK BERHENTI. RIZQAAN DAN HALIMAH SALING PANDANG MALU.

CUT TO

EXT. TAMAN SMA AAA – SIANG

RIZQAAN DUDUK DI SALAH SATU BANGKU DEKAT POHON BLIMBING. HALIMAH BERADA SATU METER DI SAMPINGNYA.

RIZQAAN
Setelah ini, kira-kira apa yang akan terjadi?

HALIMAH
Aku tidak tahu.

RIZQAAN BANGKIT. LALU MEMANJAT POHON BLIMBING DAN MENGAMBIL SEBUAH BLIMBING.HALIMAH BERDIRI MELIHAT TINGKAH RIZQAAN.

RIZQAAN
(melempar buahnya)
Tangkap Mah!

HALIMAH MENANGKAP BLIMBINGNYA, LALU DICOBA. SEMENTARA RIZQAAN LANGSUNG MELOMPAT TURUN DARI POHON.

HALIMAH
Asem…

RIZQAAN
Mana yang asem?Ini namanya blimbing.

HALIMAH
(tersenyum)
Maksudnya rasanya asem mas…

RIZQAAN TERTAWA DAN KEMBALI DUDUK, DIIKUTI HALIMAH. KEDUANYA TERDIAM SESAAT. RIZQAAN ISENG MENGAMBIL SEBUAH BUKU DALAM TASNYA, LALU MEMBACANYA.

HALIMAH
(serius)
Emm… apa kita masih bisa lanjut.

RIZQAAN
Kamu mengatakan seolah aku hanya main-main denganmu.
(PAUSE)
Seandainya ada dua pilihan.
Satu, hidup tanpa sedikitpun melihatmu. Dua, mati setelah menikahimu.
Aku tidak ragu untuk memilih yang kedua.

HALIMAH MENOLEH, MELIHAT WAJAH RIZQAAN YANG TAMPAK SERIUS, LALU TERSENYUM GELI. RIZQAAN JADI BINGUNG.

RIZQAAN
Kamu pikir aku bercanda?

HALIMAH MENGANGGUK SAMBIL TETAP TERSENYUM. RIZQAAN LANGSUNG MEMUKUL HALIMAH PELAN DENGAN BUKUNYA.

RIZQAAN
Dasar kamu ini…

CUT TO

INT. RUMAH RIZQAAN – SIANG.

DARI LUAR RIZQAAN MASUK MENGENAKAN SERAGAM SMA.

RIZQAAN
Assalamualaikum…

AYAH DAN IBU
Waalaikum salam wa rahmatullah…

AYAH DAN IBUNYA BERDIRI. RIZQAAN LANGSUNG MEMELUK MEREKA. AIR MATANYA SEDIKIT KELUAR.

RIZQAAN
Alhamdulillah… buk pak. Rizqaan lulus.

AYAH DAN IBU
Alhamdulillah…

AYAH DAN IBUNYA MEMELUK RIZQAAN MAKIN ERAT. MELUAPKAN KEBAHAGIAANNYA DENGAN AIR MATA. TAK LAMA KEMUDIAN, AIR MATANYA BERUBAH SEDIH. AYAH LANGSUNG MEMALINGKAN WAJAH. RIZQAAN MULAI BINGUNG.

RIZQAAN
Buk? Kok sedih buk…?

IBU
(menahan tangisnya, mencoba tersenyum)
Ibuk sama bapak merasa bersalah, sebab tidak bisa membiayamu kuliah.
Kiranya Allah memberikan rizki lebih. Demi Allah ibuk akan membiayai kamu kuliah nak.

RIZQAAN
(Tersenyum)
Buk, pak. Rizqaan sudah sekolah sampai SMA sudah Alhamdulillah.

BAPAK
Kalau kamu setuju. Lebih baik kita jual rumah ini untuk biaya kuliahmu.

RIZQAAN MELETAKKAN TASNYA DI KURSI, LALU DUDUK. SENYUMNYA MASIH TERKEMBANG.

RIZQAAN
Sudah lebih dari cukup apa yang bapak dan ibuk berikan. Sekarang ini saatnya Rizqaan membantu ekonomi keluarga ini.
(PAUSE)
Lagipula tidak baik kalau bapak dan ibuk memaksakan untuk biaya kuliah Rizqaan. Toh ilmu pengetahuan tidak hanya didapat dari bangku kuliah saja. Benar kan pak?

BAPAK
(senang, bangga)
Alhamdulillah…

IBU LANGSUNG DUDUK DAN MEMELUK RIZQAAN, MEMBELAI RAMBUTNYA, LALU MENCIUM KENINGNYA.

IBU
Semoga Allah selalu meningkatkan ketakwaan kita, kesabaran, serta rizki yang cukup untukmu.

RIZQAAN DAN AYAH
Amiiinn…

AYAH IKUT DUDUK DI SAMPING RIZQAAN. RIZQAAN MENYALAKAN TV. MEREKA MENIKMATI KEBAHAGIAAN BERSAMA.

CUT TO

EXT. HALAMAN KECIL DEPAN RUMAH RIZQAAN – PAGI

RIZQAAN TENGAH MENYAPU. SAMBIL SIUL-SIUL CERIA. TIBA-TIBA RIDHO DATANG DENGAN MEMBAWA KANTONG PLASTIK BERISI BUKU RIYADUS SHALIKIN.

RIDHO
Assalamualaikum bro…!!

RIZQAAN
(menoleh)
Waalaikum salam. Eh Dho… dari mana?

RIDHO
Biasa, dari dulu sampe sekarang tetep cakep.Ya nggak?

RIZQAAN
(tertawa)
Ditanya kemana, jawabnya kemana…
Kalau cakep, kok sampe sekarang nggak laku-laku?
Mending aku dong.Masih ada Halimah.

RIDHO
(sedikit kaget)
Waah… dari kelas dua sampe sekarang masih tetap? Awet juga nih…
(PAUSE)
Cinta sampe mati niyee…

RIZQAAN
(memukul Ridho pelan, tersipu)
Dasar!
(menghela nafas)
Halimah itu seperti bunga yang harum, seperti matahari yang menerangiku saat gelap, seperti hujan di musim kemarau.
(PAUSE)
Aku merasa dialah yang akan menjadi istriku kelak.

RIDHO
(tertawa)
Sok puitis lu! Pe de banget,Kita itu nggak sederajat sama keluarga mereka.
Kamu memang boleh pacaran sama Halimah waktu SMA dulu, tapi kalo menikah…?
(PAUSE)
Cobe deh bayangkan.Apa keluarga mereka bakal menerimaorang-orang biasa seperti kita? Rasasanya enggak bakal.

RIZQAAN
Yaa kalo sekarang mungkin enggak.Tapi nanti, siapa tau tujuh taun lagi aku jadi orang kaya.Baru deh aku ajak nikah.Ya nggak?
(PAUSE)
Dari mana sih lu? Tuh, yang di kresek apaan?

RIDHO TERSENYUM, MENGAMBIL BUKU YANG ADA DI DALAM KANTONG PLASTIK, LALU MENYERAHKAN KE RIZQAAN. RIZQAAN MENGAMATI BUKU ITU.

RIDHO
Beli buku.

RIZQAAN
(melihat label harganya)
Buseet! Mahal banget

RIDHO
Besok mau ikut pengajian di mesjid Ar Rahman.
(PAUSE)
Mahal bukan ukuran suatu ilmu Riz.Kalo kamu mau ikut, besok kita bisa berangkat bareng.

RIZQAAN
(Tertawa)
Apa harus bawa buku ini?

RIDHO
Ya enggak, cuman kan besok bahasannya ada di sini. Besok kita pake bareng-bareng aja.Oke?

RIZQAAN TERSENYUM. LALU MENGANGGUK.

CUT TO

INT. RUMAH MEGAH HALIMAH (ESTABLISH) – MALAM

FADE OUT

INT. RUANG KELUARGA RUMAH HALIMAH – MALAM

HUJAN MENGGUYUR DERAS, PETIR SESEKALI MENYAMBAR. SELURUH KELUARGA BERKUMPUL DI SANA. MAMA, PAPA, JAFAR DAN HALIMAH, KECULAI ASYRAF.MAMA SEDANG MEMBACA MAJALAH, HALIMAH DAN JAFAR DUDUK BERDAMPINGAN MELIHAT TV, SAMBIL NGEMIL SNACK. PAPA DATANG BARU PULANG DARI KANTOR, LANGSUNG DUDUK BERSAMA MEREKA.

HALIMAH
Film ini kan sudah pernah diputar kak! Ganti dong…

JAFAR
Biar saja.Kakak belum nonton.

HALIMAH
Ih kakak nih! Limah kan mau nonton acara musik!

PAPA GELENG-GELENG MELIHAT PERTENGKARAN KEDUA ANAKNYA.

PAPA
Sudah sudah… besok papa beliin tv satu-satu biar nggak rebutan!

HALIMAH
Nggak usah pa.Mending juga ke rumah Rani…
(Halimah bangkit, berjalan sebentar lalu berhenti)
O iya. Rani kan masih di kampus.
(ngedumel)
Ih, ngapain sih tu anak malem-malem masih aja di kampus!

HALIMAH BELOK KE KAMAR. TIBA-TIBA PAPA MEMANGGIL

PAPA
Limah!

HALIMAH MENOLEH, RADA SEBEL.

PAPA
Duduk, papa mau bicara sebentar.

CUT TO

HALIMAH DUDUK KEMBALI DI SAMPING JAFAR.PAPANYA MEMINTA HALIMAH UNTUK KULIAH. INI SUDAH KESEKIAN KALINYA PAPA MEMINTA HALIMAH UNTUK KULIAH. HALIMAH KEMBALI MENOLAK. IA INGIN COBA BERWIRAUSAHA. MAMA TAMPAK BINGUNG MAU MEMBELA SIAPA.

PAPA
Sudah setahun kamu lulus SMA.Pokoknya taun ini papa minta kamu kuliah.

HALIMAH
Limah kanpengen buka usaha sendiri pa.

PAPA
(sedikit marah)
Usaha?
Kamu itu perempuan. Mau usaha apa?apa kamu pikir buka usaha itu gampang?
Lihat mama kamu! Baru buka katering sudah tutup, lalu buka counter hape.Sekarang, mana hasilnya?
Bangkrut! Usaha sendiri itu susah! Nggak seperti yang kamu bayangkan.
(PAUSE)
Lebih baik kamu kuliah.Setelah lulus, kamu bisa kerja di perusahaan papa.Seperti kakakmu Asyraf.

HALIMAH DIAM. TAKUT PAPA MAKIN MARAH.MAMA MEMEGANG TANGAN PAPA COBA MENENANGKAN.PAPA LANGSUNG MENOLAK.

HALIMAH
(ragu, pelan)
Limah mau…

PAPA
(marah)
Mau apa?heh?

HALIMAH KAGET LANTAS MENATAP WAJAH GERAM PAPANYA.JAFAR IKUT SEDIH MELIHAT HALIMAH. LALU MEMATIKAN TV. SUASANA MEMANAS, KAKU. HALIMAH LANGSUNG PERGI KE KAMARNYA.JAFAR MENOLEH KE MAMA SEOLAH MEMBERI TANDA. MAMA MENGANGGUK. JAFAR LANGSUNG BANGKIT MENUJU KAMAR HALIMAH. TINGGAL MAMA DAN PAPA DI RUANG KELUARGA.

MAMA
(pelan, sedikit takut)
Apa tidak sebaiknya kita turuti saja…

PAPA MENOLEH GERAM. MAMA LANGSUNG DIAM MENUNDUK.PETIR LAGI-LAGI MENYAMBAR DAHSYAT.

CUT TO

INT. KAMAR HALIMAH – MALAM

KAMAR TAMPAK RAPI, HANYA BEBERAPA BUKU TERGELETAK DI ATAS KASURNYA. HALIMAH DUDUK TERMENUNG DI MEJA BELAJAR, SAMBIL CORAT-CORET BUKUNYA. JAFAR MASUK LALU DUDUK DI ATAS KASUR.SEJENAK MEREKA TIDAK BERKATA APA-APA.JAFAR ISENG MELIHAT-LIHAT BUKU YANG TERGELETAK DI KASUR. DIBUKANYA PERLAHAN, TANPA SENGAJA MENEMUKAN FOTO RIZQAAN. JAFAR TERSENYUM GELI. HALIMAH MENOLEH CEMBERUT, DAN LANGSUNG MENYAMBAR FOTO RIZQAAN DARI TANGAN JAFAR.

JAFAR
(tersenyum)
Betah amat sama Rizqaan?

HALIMAH
Bodo!

JAFAR
Lho lho… ngambeknya kan sama papa? Kok kakak ikut dijutekin?

HALIMAH DIAM. WAJAHNYA BERUBAH SEDIH.

HALIMAH
Kok papa maksa Limah kuliah ya kak?

JAFAR
(diam sejenak, lalu ngomong)
Pada dasarnya tidak ada orang tua yang ingin menjerumuskan anaknya.

HALIMAH
Ya tapi kan nggak pake maksa gitu…
Emangnya jaman siti nurbaya apa?

JAFAR
(tertawa)
Lho? Siti Nurbaya kan dipaksa kawin? Apa hubungannya?

HALIMAH
Yaa… eng…
Kali aja sekarang dipaksa kuliah, siapa tau ntar dipaksa kawin sama orang lain?

JAFAR
(masih tersenyum)
Sama orang lain?Memangnya kamu sudah punya pilihan sendiri?

HALIMAH
(ragu, bingung, malu)
Emm…

HALIMAH MENOLEH CURIGA KE JAFAR.JAFAR MAKIN TERSNEYUM BINGUNG.

HALIMAH
Kakak nuduh Limah sama Rizqaan?

JAFAR
Lho… siapa yang nuduh?
Kakak kan cuma nanya, apa kamu sudah punya pilihan sendiri?
(PAUSE)
Apa jangan-jangan… beneran sama Rizqaan?

HALIMAH
(memalingkan mukanya, ragu, malu)
Kalo iya kenapa?

JAFAR
Horee… akhirnya adikku sudah menemukan pujaan hatinya…

HALIMAH
(kaget)
Kakak setuju?

JAFAR MENGANGGUK.BANGKIT LALU NGUSEK-NGUSEK RAMBUT HALIMAH.
HALIMAH BERUSAHA MENGHINDAR.

JAFAR
Asal jangan kelewat batas saja sebelum merit!

HALIMAH
Yee…!! Limah juga bisa jaga diri tau!

JAFAR
Sekarang.Tersenyum dong.
Kakak nggak bisa kalau lihat adik sendiri sedih.
(PASUE)
Senyum dong…

HALIMAH NYENGIR. JAFAR TERSENYUM GELI. LALU BERGERAK KE LUAR.IA BERHENTI DI AMBANG PINTU SEOLAH MELIHAT SESUATU DI RUANG TAMU.

JAFAR
Lho! Kok Rizqaan ada di sini?Ngapain dia malem-malem gini?

HALIMAH MENOLEH KAGET, LANTAS BANGKIT DAN BERLARI KE AMBANG PINTU. MELIHAT KE RUANG TAMU.JAFAR LANGSUNG TERTAWA LEPAS.

JAFAR
Ketipu…!!!

HALIMAH
(ngambek, memukuli Jafar)
Ih kakak nih! Iseng mulu!!

JAFAR BERLARI SAMBIL TERTAWA, HALIMAH MENGEJARNYA. MAMA YANG SENDANG BERJALAN KE KAMARNYA, TERSENYUM MELIHAT KEAKRABAN KEDUA ANAKNYA ITU.

CUT TO

FADE IN

INT. MASJID – PAGI

SUASANA MASJID TENANG.JAMAAH TAMPAK MEMADATI MASJID, SEORANG USTAD TENGAH MEMBERIKAN PENGAJIAN TENTANG PERNIKAHAN. RIZQAAN DUDUK DI ANTARA PARA JAMAAH. SERIUS MEMPERHATIKAN USTAD.

to be continued....


Terakhir diubah oleh iqbal tanggal Sat 10 Mar 2012 - 22:16, total 2 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
prutprut
Penulis Pemula
Penulis Pemula
prutprut


Jumlah posting : 117
Points : 161
Reputation : 6
Join date : 23.06.11
Age : 37
Lokasi : Malang

pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. Empty
PostSubyek: Re: pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul.   pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. EmptyFri 9 Mar 2012 - 9:46

ini adalah contoh skenario amatir. format sbnarnya ditulis dgn font "courier new"

so kalo mau info lebih lanjut. baca karya Elizhabet luther, Jujur Prananto dll yg udh menulis buku2 tentang cara menulis skenario.

GOOD LUCK FRIENDS!!!! TERUS SEMANGAT MENULIS!!!! Top Top
Kembali Ke Atas Go down
khairani mukhlis
Penulis Senior
Penulis Senior
khairani mukhlis


Jumlah posting : 1250
Points : 1309
Reputation : 32
Join date : 13.10.11
Age : 30
Lokasi : padang

pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. Empty
PostSubyek: Re: pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul.   pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. EmptySat 10 Mar 2012 - 22:25

wow wow

KEREEEENNNNN!!!
Kembali Ke Atas Go down
de_wind
Penulis Sejati
Penulis Sejati
de_wind


Jumlah posting : 3494
Points : 3669
Reputation : 52
Join date : 29.03.11
Age : 39
Lokasi : Bekasi

pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. Empty
PostSubyek: Re: pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul.   pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. EmptyMon 12 Mar 2012 - 3:34

wuaaaaaahhh kereeeenn...tp kita klo mau nulis naskah gak perlu pake istilah2 fade in/out itu kan??? gila, pusing mikirinnya haha...


btw, sis aden, drpd aku mndingan bg iqbal nih yg jd momod skenario film Wink
Kembali Ke Atas Go down
prutprut
Penulis Pemula
Penulis Pemula
prutprut


Jumlah posting : 117
Points : 161
Reputation : 6
Join date : 23.06.11
Age : 37
Lokasi : Malang

pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. Empty
PostSubyek: Re: pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul.   pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. EmptyWed 14 Mar 2012 - 8:56

khairani mukhlis wrote:
wow wow

KEREEEENNNNN!!!

makasii... saya masih harus banyak belajar.... centil
Kembali Ke Atas Go down
prutprut
Penulis Pemula
Penulis Pemula
prutprut


Jumlah posting : 117
Points : 161
Reputation : 6
Join date : 23.06.11
Age : 37
Lokasi : Malang

pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. Empty
PostSubyek: Re: pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul.   pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. EmptyWed 14 Mar 2012 - 9:04

de_wind wrote:
wuaaaaaahhh kereeeenn...tp kita klo mau nulis naskah gak perlu pake istilah2 fade in/out itu kan??? gila, pusing mikirinnya haha...


btw, sis aden, drpd aku mndingan bg iqbal nih yg jd momod skenario film Wink

Ya dipake aja gpp. tinggal dikira-kira kpn saat-saat adegan yg pas menggunakan fade in/out.

cz menurutku kan fade in/out fungsinya sama dgn CUT TO. cuma beda tampilan layar doang.
jgn banyak mikir, ntar cepet keriput. hihi... Lidah Langsung nulis yuukk!!! Top

moderator mksudnya? jgn deeh... nggak tau juga apaan itu? Very Happy
Kembali Ke Atas Go down
de_wind
Penulis Sejati
Penulis Sejati
de_wind


Jumlah posting : 3494
Points : 3669
Reputation : 52
Join date : 29.03.11
Age : 39
Lokasi : Bekasi

pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. Empty
PostSubyek: Re: pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul.   pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. EmptyFri 16 Mar 2012 - 5:13

kerjaan moderator paling mindah2in trit biar gak salah kamar.... Laughing
laenny biar mimin yg kerjain... licik

oh bgtu, aku mau sharing ah naskah skenario yg prnah kubikin...
nnt kasih saran dan masukan ya bg... WAJIB! marah
maksa bgt haha...
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. Empty
PostSubyek: Re: pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul.   pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul. Empty

Kembali Ke Atas Go down
 
pernah baca sandiwara langit? karya Abu Umar Basyer? nah, gue... (ceilee gue! kayak anak gaul aja! hehe) coba nulis sinopsisnya. meski rada amburadul.
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» entah apa -- coba nulis
» Tips Nulis Novel Roman Tapi Tidak Pernah Pacaran
» Bagi Yang Gemar dan Jawaranya Nulis Buku Anak
» [Coba-coba] Memoar Jejak Pemuda
» Sampingan nulis-nulis

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
SINDIKAT PENULIS :: Arena Diskusi :: Skenario-
Navigasi: