Harimu Apakah Itu Hariku...?

Hari ini, Sabtu 24 September 2011.
Ketakutanku selama 625 hari, mungkin akan benar-benar terjadi setelah ini. Ketakutanku setelah hari itu, hari dimana aku hanya ingin bahwa itu hanya mimpi. Dengan playlist yang hanya memutar satu lagu ini, lagu kita “Mantan Terindah”, aku menuliskan semuanya.

Akhirnya aku bisa memandangmu mengenakan pakaian hitam itu, pakaian yang menunjukkan usainya perjuanganmu menuntut ilmu di jenjang ini. Pakaian yang memancarkan banyak tawa di indahnya wajah itu saat kau memakainya. Pakaian yang besar sekali perjuangannya untuk dapat kau memakainya.
Aku berlama-lama berdiri didepan layar kaca hanya untuk menanti namamu dipanggil. Betapa tidak, akhirnya nama itu terpanggil, aku melihatmu berjalan dengan menggunakan pakaian itu untuk menerima tanda lulusmu, dan kemudian bersalaman dengan rector kampus kita. oh Tuhan apa yang terjadi, seketika itu aku meneteskan airmata, tak kuasa untuk menahannya. Mengapa, mengapa aku begini..???
Prosesi itupun selesai, dari jauh aku memandang betapa gembiranya, betapa senangnya raut wajahmu. Aku bisa merasakan hangatnya senyum itu.
Aku melihatmu keluar dari gedung besar itu, gedung yang pasti sudah kau nanti untuk berdiri didalamnya bersama seluruh teman seperjuanganmu, dengan membawa sebuah hasil yang memuaskan untuk melanjutkan kehidupan lebih baik yang sudah menantimu didepan sana. Terlihat kau jauh lebih dewasa dibanding saat bersamaku dulu. Kau terlihat sudah sangat siap untuk melanjutkan kehidupanmu. Aku menghampirimu, bersalaman denganmu, dan mungkin sebuah buket kecil mawar ini pemberian terakhir ku sebagai tanda turut bahagia sebelum kau meninggalkan tempat ini.
Dibalik senyumku ini, ada ketakutan yang luar biasa tersimpan. Satu minggu sebelum hari besar ini semua jadi tak menentu, seakan-akan inilah saat terakhir aku bisa melihatmu. Rasa itu masih ada, kaupun tau aku telah mencoba menjalin dengan yang lain, tapi maaf aku tetap hanya bisa menyimpanmu di bagian terdalam yang mungkin sulit untuk mendangkalkannya.

Tuhan, aku tidak bisa terus berbohong
Tuhan, aku masih menyimpannya dihati
Tuhan, aku yakin dia tau apa yang ku rasa
Tuhan, terimakasih Kau telah mempertemukan kami
Tuhan, terimakasih Kau pernah mempersatukan kami
Tuhan, terimakasih Kau telah membuatku merasa menjadi orang yang paling beruntung saat bersamanya
Tuhan, terimakasih Kau berikan aku kesempatan untuk melihatnya memakai pakaian itu walau aku bukan miliknya lagi saat ini
Tuhan, aku yakin Kau paham rasa takutku
Tuhan, andai aku bisa meminta, aku yakin Kau tau apa yang aku ingin
Tuhan, aku mohonkan kepadaMu segalanya yang terbaik untuknya setelah hari besar ini

Seperti apa yang selalu kami bilang “yang tlah kau buat sungguhlah indah, buat diriku susah lupa”

Hari bahagiamu ini, mungkin jadi hari terberatku.
Hari dimana ketakutanku menjadi sangat luar biasa
Hari dimana mungkin aku sudah sangat sulit melihatmu
Entah apa lagi

Dear CieKu mantan terindah,
Wherever you are
Whatever you’re doing
Now, I just wanna say take care

Dan kau pun berkata:
“km jg ya.. jaga diri baik2. do the best for ur life”
“gak boleh sedih sedih ah, sampai jumpa di lain kesempatan”