Ada banyak cara. Salah satunya cari ide berdasarkan
hal unik yang ada di dunia ini. Kalo nggak mainstream, berarti itu sesuatu yang lain daripada yang lain kan? Cara ini mungkin bisa dipakai.
Pertama-tama, ya itu tadi, cari
hal unik yang mungkin menarik untuk diangkat menjadi sebuah cerita dan bisa menjadi pondasi dasar cerita. Itu bisa hal yang berat, misalnya tentang
konspirasi, kiamat, perang, alien, dunia paralel, dll. Tapi menurut saya yang seperti itu terlalu berat dan butuh banyak sekali referensi. Selain itu, untuk penulis pemula, tidak mudah untuk dapat mengangkat hal-hal tersebut menjadi sebuah cerita. Jadi kita coba dari yang gampang aja dulu. Kita mulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya
kembar, fobia, mimpi, reinkarnasi, kelainan, dll. Intinya, cari hal yang unik, yang nggak biasa, yang nggak mainstream, lalu jadikan sebagai titik awal pengembangan cerita. Sekadar tips, kita bahkan bisa mencari hal-hal seperti itu di media-media seperti buku-buku anak-anak yang membahas hal-hal unik (banyak di toko buku, seperti di Gramedia). Kita juga bisa cari di internet dengan googling “aneh” atau “unik” atau semacamnya. Bahkan kita bisa dapat hal-hal tersebut dari tayangan TV, misalnya dari acara semacam On The Spot. Dari hal-hal tersebut, kita bisa mengembangkannya menjadi cerita yang panjang.
Saya beri contoh untuk hal-hal yang di atas telah saya contohkan.
KembarDari 1 kata ini saja kita bisa membuat banyak sekali pengembangan cerita. Bahkan kata
kembar sendiri masih tergolong umum. Kita bisa mengembangkannya ke arah-arah yang tidak mainstream, misalnya
kembar beda ras. Ini adalah hal yang tidak mainstream, tetapi tidak mustahil untuk terjadi di dunia nyata. Sejujurnya saya bahkan mendapat ide untuk menulis ini dari On The Spot (jadi, seperti yang sudah saya tulis di atas, media-media seperti ini bisa sangat membantu).
Kalau memang mau bikin cerita yang nggak mainstream, kita kembangkan aja ide dasar ini seaneh mungkin. Misalnya, kembar beda jenis kelamin dan beda ras. Sekalian, bikin keanehan yang nggak tanggung-tanggung. Misalnya, orang tua dari si kembar tersebut, yang satu imigran negro dari Afrika, yang satu lagi orang Tionghoa. Hasilnya, anak mereka, yang cowok negro asli, hitam pekat, bibir tebal, rambut reggae, badan tinggi besar, tampang penjahat, dan, maaf, jelek bukan main. Yang cewek, cina asli, putih bening, super cantik, rambut indah, body sempurna, pokoknya gambaran cewek-cewek Korea lah. Dan, ya, mereka kembar. Kita kayak lagi melihat
Bacary Sagna kembaran sama
Yoona SNSD. Nggak masalah toh? Namanya juga cerita fiksi. Kita bisa buat sebebas-bebasnya, selama masih masuk akal (bahkan kalau misalnya nggak masuk akal pun nggak masalah). Pengembangan ceritanya bisa sangat variatif. Misalnya cowok brengsek preman jalanan yang kembaran sama cewek idola, cowok culun menyedihkan yang kembaran sama cewek idola, atau bisa juga cowok jelek tapi baik hati yang selama ini selalu dikasihani dan akhirnya ia membuka mata semua orang yang memberi belas kasihan kepadanya dengan membeberkan bahwa cewek idola semua orang ternyata kembarannya. Masih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan pengembangan cerita lainnya.
Itu baru berangkat dari 1 ide, kembar beda ras. Dari kata kembar kita masih bisa mengembangkan banyak ide non mainstream lainnya (yang keanehannya nggak tanggung-tanggung). Misalnya, kembar lima atau lebih, kembar beda usia bertahun-tahun, kembar siam, kembar sama persis tapi sifat beda jauh, dll.
Dan semua itu hanya berangkat dari 1 kata,
kembar. Kita masih punya contoh lainnya. Misalnya untuk
fobia, kita bisa kembangkan ke mana pun yang sekiranya bisa menjadi cerita yang unik (sekali lagi, buat yang aneh nggak tanggung-tanggung). Kita bisa buat cerita dengan ide dasar cowok keren penderita caligynephobia (fobia cewek cantik), fobia cibophobia (fobia pada makanan) yang hidup menderita karena tak bisa makan, fobia somniphobia (fobia untuk tidur) yang hidupnya menderita karena tak bisa tidur, dll. Untuk
mimpi, kita bisa buat mimpi yang menjadi kenyataan, mimpi yang menjadi penghubung ke kehidupan yang lain, mimpi yang merenggut kehidupan sehingga orang yang bermimpi tersebut terperangkap dalam mimpinya, dll. untuk
reinkarnasi, kita bisa buat orang yang mengalami kehidupan kedua dan kali ini terlahir kembali sebagai anak dari anak kandungnya sendiri di kehidupan sebelumnya, orang-orang penting dalam sejarah yang terlahir kembali sebagai orang biasa, orang yang putus asa dan selalu bunuh diri namun selalu terlahir kembali sehingga ia tidak pernah bisa lari dari kehidupan, dll. Untuk
kelaianan, ada banyak sekali. Misalnya kita buat lebih spesifik lagi,
kelainan seks. Kita bisa buat masochist yang menderita batinnya karena setiap kali mencintai orang lain mau tidak mau ia selalu harus menyakiti orang tersebut, pedofil yang mencintai anaknya sendiri, preman paling ditakuti dan dihormati yang menderita batin karena mendapati bahwa dirinya ternyata adalah seorang gay, dll. Itu hanya berangkat dari kelainan seks. Masih sangat banyak kelainan lain di dunia ini. Lebih jauh lagi, masih banyak hal unik lain di dunia ini selain kembar, fobia, mimpi, reinkarnasi, dan kelainan.
Dan,
itu semua berangkat hanya dari 1 pembahasan, hal unik. 2 kata ini langsung menjadi kata kunci untuk mencari ide yang tidak mainstream. Tentu saja, untuk membuat cerita yang tidak mainstream, kita boleh keluar dari 2 kata ini. Kita bisa membuat cerita yang tidak mainstream berdasarkan hal-hal yang umum. Pada akhirnya kita bisa membuat banyak sekali ide cerita. Namun, tetap yang terpenting adalah membuat cerita yang bagus berdasarkan ide-ide tersebut. Ide-ide tersebut hanya penunjang; hanya pondasi awal cerita.
Sori, kepanjangan