KISAH TERAKHIRKU
Ujian akhir telah selesai, kini saatnya aku berdoa agar aku dapat lulus dalam ujian akhir ini. Sore ini aku dan teman-temanku pergi ke taman favorit kami sekedar untuk melepaskan jenuh selama seminggu ini menjalani ujian akhir, kami terpaku memandang langit sambil tiduran di taman ini.
“gak kerasa yah tiga tahun telah berlalu gitu aja, masa-masa SMK yang gak akan gue lupain deh, mungkin gue juga udah akan ninggalin kalian semua.” Ucapku memulai pembicaraan dengan teman-temanku rita, sekar dan Diana sehingga membuat mereka sejenak terdiam melihatku.
“shen,,,loe pasti bakalan tetep ada sama kita koq disini, penyakit lu gak akan menghalangi lu, dan ada kita disini buat loe.” Ujar rita menyakinkanku.
“iyah shen, penyakit leukemia lo gak akan ngehalangin kita buat terus bareng-bareng koq, you always in my heart because you are my best friend.” Tambah Diana membuat aku terus optimis.
*saat pengumuman kelulusan*
Hari ini aku akan tau hasil perjuanganku selama 3 tahun bersekolah, dan sampai detik ini aku belum tau apa rencanaku setelah lulus nanti, rita akan meneruskan kuliah ke bandung, sekar akan kerja dan yang pasti bakalan sibuk bnaget, Diana pergi mengambil beasiswa ke jerman, sedangkan aku?
“akankah aku dapat berarti dimata orang banyak” fikir ku sambil melangkahkan kaki keluar dari kamarku.
Sesampainya disekolah aku langsung menuju papan pengumuman yang sedari tadi dipenuhi oleh anak-anak.
“gue lulus?” tanyaku dalam hati setelah melihat namaku terpampang dengan nilai yang memuaskan.
“hoiiiiiii….baru sampe lu???” Tanya sekar mengagetkanku.
“ iyah nih,,” jawabku sambil menatap rita dan Diana juga.
“gimana kalo kita ketaman lagi?? Yah kan tempat favorit kita disitu doank??” ujar Diana yang telah tau kebiasaan kami sejak dahulu.
Aku hanya tersenyum, dan mereka pun telah mengerti maksudnya.
Sepulang dari sekolah aku bersama teman-temanku pergi ke taman favorit kami.
Sesampainya disana kami seperti telah melepaskan beban berat,kami tertawa dan bermain layaknya anak TK yang baru saja mendapatkan lollipop.
Tanpa terasa jam sudah menunjukan pukul 4, dan itu berarti aku harus lekas pulang karena aku tau, papa dan mama pasti sudah mencariku.
“balik yukh???” suara ku memberhentikan kami dari permainan kejar-kejaran kami.
“ayokkh” seru mereka bersamaan.
Entah mengapa saat aku ingin melangkahkan kakiku, terasa kepalaku sangat pusing dan akhirnya….aku terjatuh dan pinsan sehingga mengeluarkan darah dari hidungku,membuat teman-temanku panik . saat aku tak berdaya, aku masih dapat mendengar teman-temanku memanggil namaku dan meminta bantuan kepada orang-orang,dan saat itu pun juga aku seperti melihat dan merasakan seorang lelaki menggendongku pergi dan membawaku pulang ke rumahku.
*saat aku tersadar*
”shenthya???? Kamu gak apa-apa kan??” Tanya Diana khawatir kepadaku.
Belum sempat aku menjawabnya, “kamu tidak apa apa??” suara laki-laki mencuri perhatianku, dan itu ternyata kurniawan, teman semasa kecilku dan dulu sewaktu kami kecil, kami selalu bermain bersama.
“kalian?? Gue kenapa?? Dan kenapa ada kurniawan disini?? Apa bener itu kurniawan?” tanyaku sambil berusaha bangun dari tempat tidur, tapi aku terjatuh lagi karena tak memiliki tenaga yang cukup.
“iyah ini gue kurniawan.” Jawab singkat sosok laki-laki itu yang tepat berdiri di sampingku.
“hah?? Lo bukannya tinggal di singapura?” jawabku merasa aneh dengan kedatangan kurniawan secara tiba-tiba.
“sorry shen, gue tau gue salah, dulu gue ninggalin loe tanpa pamit sama lo, jujur gue nyesel bgt, ijinkan gue buat nebus semua kesalahan gue,gue minta maaf sama loe,please kasih gue kesempatan” ucap kurniawan sambil berlutut di sampingku dan mengapus air mataku yang saat itu berlinang tanpa aku sadari.
“yasudahlah wan gak usah dibahas lagipula itu udah berlalu lama banget kan, gue udah lupain semua, dan gue juga udah maafin loe koq, ” jawabku sambil tersenyum kecil kepadanya.
Hari ini awal untukku mulai dapat bersama kurniawan lagi, jujur saja aku menyukai hal ini karena sejak dahulu aku telah mencintainya, dan karena dia pula yang menjadi alasanku mengapa aku tak pernah pacaran,karena dihatiku hanya ada dia.
*sebulan setelah kedatangan kurniawan kekehidupanku*
Semenjak dia hadir dalam hidupku mengapa seperti aku mendapat kekuatan baru untuk melawan penyakitku ini??? Mengapa??? Apa karena kasih sayang yang tlah ia berikan?
“wan,thaks yah...karena lo udah bikin sisa hidup gue yang sebentar ini menjadi lebih bermakna karena lo” ujarku kepada kurniawan.
“yeeeeehhhhh lek…sama-sama, btw gue gak mau yah lo putus asa gitu. Lo harus janji ama gua, lo bakal selalu ada buat gue” jawab kurniawan sambil menggacak” rambutku.
Aku hanya tersenyum melihat kurniawan.
“yaudah yuk, lebih baik kita main kejar-kejaran aja yuk kayak dulu sewaktu kita kecil” ujar kurniawan lagi memulai permainan kejar-kejaran kami,membuatku teringat semua kenangan ku bersama kurniawan sewaktu aku dan dia kecil, serasa dunia hanya milikku dan dirinya, terasa disekeliling kami banyak bunga-bunga bertaburan *lebay mode on* hehehehe..
Yah walaupun di sisa hidupku yang singkat ini, aku bahagia karna ada kurniawan yang selalu mengisi detik-detik hidupku ini, thanks god,
*waktu terus berjalan*
Hari ini aku merasa bahwa seluruh badanku terasa sakit, sampai sampai hari ini aku tak bisa keluar kamar, padahal hari ini aku mau pergi mencari pekerjaan dan entah mengapa koq jadi seperti ini? Apa yang salah dengenku?
“tok tok tok..” suara ketukan pintu kamarku.
“siapa?” jawabku lemas.
“ini bibi non,mau nganterin sarapan dan obat untuk non” jawab bibiku.
“masuk aja bi,” jawabku yang menghantarkan bibi hingga masuk kedalam kamarku.
“bi,kenapa sih aku harus minum obat ini? Kenapa juga aku yang menderita seperti ini? Kenapa tuhan gak langsung memanggil aku aja,so dari pada kayak gini ” tanyaku kepada bibi membuat bibi menundukan kepala dan aku tau bibi sangat sedih mendengarnya.
“yah bi,aku tau aku gak boleh nyerah,tapi gimana yah bi,, aku gak mau terus-terusan ngerepotin mama dan papa” tanyaku lagi membuat bibi berlinang air mata.
“non, non itu terlalu baik,mankanya tuhan sayang sama non, tuhan ngeberi orang-orang yang sangat mencintai non. Non gak sendiri, ada mama,papa,temen-temen non dan ada bibi juga,bibi sayang banget sama non,jangan memikirkan yang lain-lain yah non,non pasti bisa sembuh koq.” Jawab bibi yang lalu pergi meninggalkanku,aku tau bibi pergi Karena tak mau memperlihatkan kesedihannya didepanku.
Siang ini aku sangat terasa lemas,kulangkahkan kakiku keluar kamar dan duduk di teras belakang rumah lantai 2 dirumahku,ku baringkan tubuhku dan ku nikmati suara burung berkicau, dan tanpa kusadari diriku terasa semakin lemas dan aku pun tertidur disitu.
Saat itu aku tak merasakan apa-apa,saat itu kurniawan sedang main kerumahku,dan iya melihatku dan membangunkanku,tapi aku tak kunjung sadarkan diri,karena melihat nafasku semakin melemah tanpa fikir panjang kurniawan segera membawaku ke rumah sakit, kata dokter aku tak memiliki waktu banyak lagi, hanya keajaiban yang akan menolongku.
Selama 1 minggu lebih aku tak sadarkan diri,hidupku hanya bergantung dengan alat-alat dirumah sakit, saat itu aku telah menyerahkan hidupku,dan saat itu pula aku bahagia karena setidaknya hari-hari terakhirku ditemani oleh orang-orang yang aku sayangi.
“shen,please bangun,please lo harus kuat, gue gak mau kehilangan lo, please tolong kali ini lo dengerin gue,gue cinta sama lo.” Ujar kurniawan memegang tanganku yang saat itu belum sadarkan diri.
“wan,,,dia pasti tau perasaan lo,dan yakin lah wan,dia juga punya rasa yang sama dengan lo” ujar rita yang sedari tadi berada disini bersama Diana dan sekar.
Selama aku tak sadarkan diri,setiap hari mereka selalu menemaniku,mereka selalu berada disampingku.
*suatu ketika*
Aku pun sadarkan diri,saat itu aku melihat mama,papa,sekar,rita,dan Diana,aku tak melihat sosok kurniawan.
“shenthya?? Puji tuhan kamu akhirnya sadarkan diri juga sayang” ujar mama sambil memelukku.
“keep the strengthen shen!!!!! You can!!” ujar rita membuat aku tersenyum kecil.
“sekar,lebih baik kamu panggil dokter sekarang” suruh papa ku kepada sekar.
Sekar pun pergi meninggalkan kami untuk memanggil dokter.
“kurniawan koq gak ada?” tanyaku kepada yang lain.
“dia sudah pulang shen,semalaman dia nungguin lo disini,tiap hari dia kesini koq.” Jawab Diana membuat hatiku lega.
Aku tau sisa waktu ku tak banyak lagi,mungkin hanya dalam hitungan hari, tapi aku bahagia karna ada mereka disisiku.
*ditaman rumah sakit*
Aku terduduk diam bersama kurniawan disampingku.
“shen,,,,gue cinta sama lo,dan gue balik kesini karna ini”ujar kurniawan membuat aku terpaku memandangnya.
“hah??? Yang bener wan? Lo gak bercanda kan? Kalo memang benar, gue juga cinta sama lo wan” ujarku sambil tersenyum kepadanya dan meletakan kepalaku dibahunya..
Hari ini aku sangat bahagia, setelah mengetahui bahwa cintaku tak bertepuk sebelah tangan,tapi hal yang membuat aku sedih adalah aku kembali merasakan sakit yang sangat menusuk diseluruh badanku, aku tak kuasa menahan sakitnya,dan akhirnya akupun tak sadarkan diri.
“thanks yah udah mencintai aku” jawab kurniawan sambil mengelus rambutku “shen??shen??” panggil kurniawan yang lalu membawaku kembali ke kamar rawat dirumah sakit itu.
Hari ini adalah hari terakhirku,aku mengehmbuskan nafas terakhir karena ada pembuluh darah dikepalaku yang pecah dan belum sempat mereka tau, aku pergi meninggalkan semuanya,mungkin aku meninggalkan kenangan pahit untuk mereka semua, tapi dihatiku, aku sangat bahagia karena telah memiliki mereka semua sampai akhir kisahku ini.
Tangispun tak tertahankan oleh mereka, aku tau emmang berat untuk mereka tuk melepasku, tapi ini yang terbaik untukku,, ma,pah,jangan lupain aku yah,,rita,sekar,Diana you are my best friend,thanks all,and kurniawan thanks telah emncintaiku sampai detik terakhirku ini,dan thanks telah menjadi kenangan terindah untukku.
*saat dipemakaman*
Hujan seperti ikut menangis dengan kepergianku,membuat suasana kembali menjadi menambah mengharukan.
“selamat tinggal friend,kenapa lo pergi ninggalin kita semua?” ujar Diana sambil menghapus air matanya.
Sekar dan rita pun tak kuasa menahan air mata, mereka dapat tegar tanpaku disisi mereka. :’)
“aku tau kamu disana telah bahagia,makasi udah jadi bagian dari hidupku, I will always love you dear.” Ujar kurniawan yang saat itu berdiri dengan tangan yang dimasukan kedalam kantong celana seakan tak melawan air hujan membasahi badannya.
Aku sangat bahagia karena akhir hidupku ada kalian semua, dan hidupku berakhir dengan happy ending. Thanks god.
btw yang punya fb add aku yah shenthya winartiie