Ia datang dengan mata di sebelah kanan atas dan mata yang satu lagi di sebelah kiri bawah. Bibirnya ada di bawah dan tangannya menjadi kaki, kaki menjadi tangan. Selain tangan ada juga sirip, sayap burung, sayap capung, sayap kupu-kupu, sayap lalat mengelilingi tubuhnya. Semua itu menempel pada sebuah badan yang menyerupai badan gajah berwarna merah muda. Ia berjalan dengan tergopoh-gopoh ke depan kantorku. Aku tidak tahu harus melihat ke arah mana karena segala sesuatunya menarik perhatianku. Ia bahkan mengenakan pita di tempat yang menyerupai rambut. Memang banyak makhluk-makhluk aneh yang datang ke tempatku untuk operasi plastik tapi yang satu ini aneh betul. Ia pasti sudah terkena sihir/kutukan yang menyebabkan bentuknya jadi mengganggu mata begitu.
“Saya butuh pertolongan,” katanya.
“Tentu saja,” kataku dalam hati.
Ia mulai memperkenalkan diri dan menceritakan tentang kisahnya. Klienku yang menakjubkan ini bernama Karenina (nama yang cantik menurutku) ia adalah sesuatu. Ia sendiri tidak dapat mengingat siapa dirinya. Terlalu banyak kejadian,
keinginan, harapan, dan petaka yang ia alami sehingga ia tidak tahu harus mulai dari mana. Matanya mengeluarkan airmata seperti makhluk-makhluk lain hanya saja air
matanya mengalir ke beberapa arah, merusak konsentrasiku pada ceritanya.
Aku meminta asistenku si Prolis, lebah yang cerdas, mengambilkan minum untuk klienku yang terjebak dalam kesedihan ini. Prolis membuatkan minuman madu campur jeruk lemon yang hangat dan manis. Klienku Karenina merasa tenang dan berpikir lebih jernih. Ia pun mulai menceritakan kisahnya lagi.
Dulu saat ia masih kecil, ia mengemis di pinggir jalan. Ia menunggu belas kasihan orang di depan pusat perbelanjaan yang megah, indah, bersih dan wangi. Setiap saat ia memandang makhluk-makhluk yang keluar masuk tampak indah. Dimatanya makhluk-makhluk itu begitu berkilau. Mereka mengenakan sayap yang cantik menyebabkan setiap gerakannya bagaikan menari. Ada juga trend ketika makhluk-makhluk memakai antena di kepalanya dan mereka saling berkomunikasi melalui
antena itu jika bertemu. Mereka yang seperti itu tampak canggih di mata Karenina. Satu hal yang Karenina ingat, ia membenci dirinya saat itu. Ia pun bertekad ingin menjadi sosok-sosok yang indah itu.
Pendek cerita, Karenina tetap mengemis dan uang hasil penjualannya ia tabung untuk membeli aksesoris-aksesoris. Ia kemudian berjualan aksesoris dan berhasil mengumpulkan uang banyak dari jualannya itu sehingga ia mampu keluar dari kemiskinan. Karenina bercerita ia berhasil membuka tokonya sendiri.
Aku menyadari bahwa Karenina adalah sosok yang ulet,pintar dan kuat. Ia tidak berhenti berusaha ketika aksesorisnya itu tak terlalu laku. Ia belajar memahami pasar dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar.
Suatu kali datang seekor lalat yang mengaku Banker ke toko Karenina. Ia menawarkan pinjaman dana untuk mengembangkan usaha Karenina. Pada awalnya Karenina menolak tapi si ‘Banker’ yang bernama Louis itu terus-terusan datang. Ia
mengaku jatuh cinta pada Karenina. Makhluk di depanku ini tentu jatuh cinta pada si Louis itu. Aku mendengar cerita tentang bagaimana ia tidak bisa menolak permintaan Louis setiap kali Louis menatapnya dengan matanya yang bercahaya bagaikan kristal. Sosok lugu seperti Karenina tentu mudah terpesona pada makhluk-makhluk
penipu seperti lalat. Dugaan awalku si Lalat ini adalah lintah darat, bukan Banker.
Karenina meneruskan kisahnya, ia berusaha menjadi apapun yang Louis inginkan, selain meminjam uang darinya. Louis berkata ia ingin memiliki kekasih yang memiliki sayap burung sehingga ia berbangga pada teman-temannya bahwa ia memiliki kekasih yang adalah malaikat. Di lain waktu ia meminta sosok yang mirip dirinya
sendiri sehingga Karenina datang ke seorang penyihir dan minta diubah menjadi Lalat. Di saat yang lain lagi Louis minta Karenina menjadi kupu-kupu agar ia bisa tampak cantik saatdatang ke pesta kerajaan tahunan.
Karenina menuruti hal itu tapi uangnya sudah habis. Membeli sihir untuk berubah wujud memerlukan biaya tinggi. Demi cintanya pada Louis, Karenina meminjam uang ke Louis tapi dengan alasan untuk mengembangkan usaha. Aku bisa membayangkan Louis Lalat bau itu pasti tersenyum di hatinya karena berhasil mencapai tujuannya.
Karenina datang lagi ke penyihir langganannya dan kali ini ia meminta sihir untuk menjadi kupu-kupu. Penyihir itu awalnya tidak setuju karena tubuh Karenina sudah terlalu banyak terkena sihir. Karenina terus memaksa, akhirnya penyihir itu mengalah dan menjual sihir itu ke Karenina dengan 1 persyaratan. Karenina harus bahagia, bila hatinya sedih dan merana hal buruk akan terjadi. Karenina tentu saja menyetujui hal itu, ia mengira ia akan selalu bahagia jika bersama dengan Louis.
Karenina pun berubah menjadi Kupu-kupu yang sangat cantik. Ia menunggu Louis di rumahnya dengan hati berbunga-bunga karena ia telah jadi cantik seperti sosok yang sering ia lihat di pusat perbelanjaan saat ia masih kecil. Menit-menit berlalu dan Louis tidak kunjung datang. Dalam beberapa saat mereka akan telat, dan mereka tidak boleh telat datang ke pesta kerajaan. Karenina mengirimkan pesan teks ke Louis dengan nada sedikit marah. Sebenarnya Louis telah datang ke pesta kerajaan yang indah, megah dan mempesona itu tanpa Karenina.
Karenina pun pergi ke Pesta Kerajaan sendirian. Hanya mereka yang tampak cantik,menawan, indah dan berkilauan yang bisa masuk ke Pesta Kerajaan. Aku bisa membayangkan Pesta Kerajaan tahun ini, makhluk-makhluk dari berbagai kalangan berlomba-lomba menjadi cantik. Mereka datang ke tempat-tempat Penyihir untuk merubah mereka menjadi sempurna/menjadi makhluk lain yang sangat cantik (seperti kasus Karenina).
Pesta Kerajaan berwarna-warni, banyak makanan enak. Raja dan Ratu menghias kerajaan mereka dengan bunga-bunga terindah yang bisa mereka temukan di negeri itu. Kemudian memanggil artis-artis yang paling terkenal untuk memberikan acara hiburan. Banyak fans artis-artis tsb. berusaha menyelundupkan diri untuk bertemu idolanya, yang mana tentu saja digagalkan oleh Penjaga Kerajaan.
Prajurit semut tentunya mempersilahkan Karenina masuk karena ia pun berkilauan. Di sana ia menunggu Louis yang tak kunjung datang. Banyak makhluk-makhluk lain
memandang Karenina dengan takjub. Mereka berebut mengajak Karenina berdansa. Karenina tidak terlalu mempedulikan mereka, ia terus menunggu Louis. Namun Louis tidak kunjung datang.
Setelah beberapa jam menunggu ia akhirnya menemukan Louis sedang bersenda gurau dengan Capung-capung yang tinggi semampai. Karenina mendekati Louis dengan marah tapi ia tidak mau merusak pesta sehingga ia menarik Louis keluar dari gerombolan itu. Karenina dengan tersedu-sedu mengutarakan betapa sakit hatinya ia ketika Louis tidak mengenalinya, memarahinya, dan menghina dia di depan peserta Pesta Kerajaan. Meskipun Karenina sudah menyebutkan diri, Louis tetap tidak menggubris malah menuduh Karenina sebagai sosok yang mau minta pengurangan hutang dengan imbalan tubuhnya. Louis menambahkan lagi bahwa Karenina harus segera membayar hutangnya jika tidak ia akan mengirim Kumbang Tanduk untuk menghancurkan toko Karenina. Gelas anggur dilemparkan ke muka Louis oleh Karenina yang marah besar pada sikap kurang ajar Lalat itu.
“Saat itu, tiba-tiba tubuhku mulai nyeri, danaku merasa dikulitku perih tidak
terkira. Aku ..” kata Karenina.
“…berubah menjadi seperti ini?”kataku.
Karenina mengangguk, lalu berkata lagi,“Pada awalnya aku tidak sadar tapi aku
melihat Louis, para Capung memandangku dengan ngeri dan jijik. Kemudian aku diserang dengan sihir oleh Prajurit Kerajaan. Aku berlari ke arah pintu keluar tapi terlalu banyak orang di sana jadi aku memutuskan untuk lari ke taman kerajaan. Prajurit Kerajaan terus menembakan sihir biusnya ke arahku. Untungnya tidak ada yang mengenaiku. Begitulah aku lari dan terus lari hingga masuk ke hutan ini dan menemukan kantormu ini, Tuan Gooday. Penyihir serba bisa yang bisa menangani berbagai macam masalah. Aku banyak mendengar tentangmu dari koran dan radio.
Ternyata kantormu ada di sini. Untunglah aku tidak tahu lagi harus minta tolong pada siapa. Tolonglah aku Tuan Gooday.”
Aku mengangguk mencoba mencari jalan keluar yang terbaik untuk klienku yang …ehemmm… menarik ini. Aku bisa mendengar Prajurit Kerajaan telah datang di depan kantorku. Sebelum mereka mengetuk pintu, aku berjalan keluar menemui mereka. Aku mengucapkan mantra pelupa dan menghipnotis mereka untuk pergi. Setidaknya mereka tidak akan kembali ke sini untuk beberapa saat.
Aku berpikir lagi, sepertinya ada yang janggal atau bodoh. Louis si Lalat bau itu tentu tidak memperkirakan bahwa Karenina akan berubah wujud menjadi sosok yg mengerikan karena overload sihir. Modus operandi si Louis mungkin seperti ini menawarkan pinjaman dengan bunga tinggi ke klien. Jika tidak berhasil, ia akan mendekati klien tsb. Tentu saja ia hanya akan memilih klien-klien wanita yang bisa ditekan dengan mudah karena mereka cenderung lemah dan mudah dikelabui dengan rayuan,bunga, dan imajinasi romantis. Setelah berhasil membuat mereka mengambil pinjaman dengan bunga tinggi, ia akan meninggalkan mereka dan menagih pinjaman itu secepatnya. Namun kali ini rencananya gagal.
Urusan Louis dikesampingkan dahulu. Pertanyaannya adalah bagaimana mengubah nona Karenina ini menjadi ke bentuk asalnya. Namun, bagaimana ia bisa mengembalikan nona Karenina kalau ia sendiri tidak tahu wujud awalnya. Sihir-sihir di tubuh Karenina tentu membuat ia sedikit demi sedikit kehilangan dirinya, dikombinasi dengan ketakutan dan kesedihan akibat Louis makin mantablah efek
buruk sihir itu terhadap Karenina.
Aku kembali duduk di depan Louis. Ia masih terisak-isak sedih mengingat hal yang baru saja ia alami. Aku berusaha dengan lembut menenangkannya, “Nona Karenina mari kita langsung mulai saja prosesnya. Tapi sebelum itu, saya ingatkan biaya sihir saya ini tidak murah.”
“Seperti yang sudah Anda dengar Tuan Gooday, saya tidak punya uang lagi. Sudah habis untuk semua sihir perubah wujud ini,”katanya masih sedih.
“Kalau begitu silahkan keluar…”
“Tapi… saya bisa diburu oleh Penjaga Kerajaan dan Penduduk jika berpenampilan seperti ini……… Baiklah Tuan Gooday saya akan membayar Anda tapi tidak sekarang.”
“5% laba dari bisnis toko Anda selama 1 tahun,”kataku tegas.
“…….Baiklah”
Aku berniat memegang tangannya tapi tidak jadi karena letaknya kurang nyaman. Aku mengajaknya berjalan ke tengah ruangan dan mengucapkan mantra. Klienku tampak kaget ketika lantai dibawahnya bercahaya dan mengeluarkan angin hangat pantai.
“Nona Karenina ingatkah dirimu suatu masa dimana Anda benar-benar bersyukur dan bahagia menjadi diri Anda sendiri?”tanyaku.
Namun ia menggeleng. Aku mengeluh dalam hati, ini akan menjadi perbaikan yang
panjang. Aku menarik nafas dan memperkuat sihirku lalu berkata padanya, “Anda harus berusaha mengingat Karenina, karena sihir ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dari diri Anda sendiri.”
Benang-benang putih halus mulai menutupi tubuh klienku. Ia nampak ketakutan tapi aku meyakinkan dia bahwa hal itu mempang prosesnya. Aku berusaha membuat dia mengingat kebahagiaannya saat menjadi diri sendiri sampai seluruh tubuhnya dilingkupi oleh benang putih halus tsb. Klienku sudah menjadi kepompong dan perubahan wujudnya tergantung dirinya sendiri sekarang. Aku menyentuh kepompong itu dan berkata, “ Be who you are and be that well.”
Aku meminta Prolis untuk memindahkan kepompong itu ke taman belakang. Ke tempat semua klien-klienku menjadi kepompong. Menurutku Karenina harus benar-
benar menyadari bahwa hal ini sebagian juga adalah salahnya. Ia tidak mempercayai dirinya sendiri. Ia berusaha menjadi sosok yang lain untuk membahagiakan orang yang dicintainya. Ia kehilangan dirinya sendiri. Ia harus mengingat hal ini dengan tubuhnya, pikirannya, dan hatinya. Jika tidak demikian ia akan mengalami hal yang sama. Yah, kalau dia tidak membayar mahal, ia akan menganggap sepele masalah ini. Kita tunggu saja bagaimanakah sosok asli nona Karenina?
Ah aku juga harus menyiapkan sesuatu. Aku mengambil kotak berisi kertas yang kugunting berbentuk buah-buahan. Dengan sedikit sihir kertas tsb. berubah menjadi semut yang berpakaian corak buah. Aku meminta semut tsb. untuk menjaga toko Karenina. Hari ini merepotkan juga. Aku membayangkan uang yang akan kudapatkan dan aku pun tersenyum sendiri. Menjadi cerdas itu tidak pernah merugikan. Prolis
menatapku sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Hari-hari berlalu dan nona Karenina masih berada di dalam kepompong. Aku menjenguk klienku di taman. Hari ini seharusnya ia sudah keluar dari kepompongnya hari ini. Aku mendekati kepompong itu dan bisa melihat ia mulai bergerak-gerak.
Klienku berusaha keluar dari kepompong. Ia menyobek lapisan kepompong itu dengan segala usaha. Setelah satu jam berlalu ia berhasil keluar dari kepompong itu.
Ternyata nona Karenina adalah seekor kepik. Sayapnya cantik berwarna merah
hitam. Aku selalu suka kepik karena dimanapun mereka berada, mereka akan berjalan ke tempat tertinggi kemudian terbang. Klienku keluar dengan tersenyum gembira. Ia memelukku dengan lendir-lendir yang masih ada di tubuhnya. Aku mau
menolak tapi itu tidak sopan. Prolis yang melihatku hanya cekikikan di belakang sana. Cih.
Klienku berterima kasih padaku berkali-kali. Aku mengatakan bahwa ia sudah bisa pulang sekarang. Untuk urusan Louis, ia tidak perlu khawatir karena ada Semutku yang kutitipkan di tempatnya. Ia akan berguna sebagai bodyguard dan asisten di toko. Namun, dengan caranya sendiri ia harus membayar hutang ke Louis. Biarlah
Tuhan yang memberi hukuman untuk makhluk itu. Karenina tersenyum dengan manis dan pulang dengan hati bahagia. Aku harap bisa mendengar cerita bahagia darinya nanti.
Semut berpakaian buah memberikan laporan bulanan padaku mengenai Karenina. Ia melampirkan foto klienku itu, aku bisa melihat bahwa sayapnya semakin berkilau cerah dari hari ke hari. Louis datang berkali-kali dengan segerombolan preman mencoba menagih paksa hutang yang berbunga tinggi ke Karenina. Namun, si Semut berhasil melindungi Toko Karenina dan pemiliknya. Selama beberapa waktu lamanya Louis tidak datang lagi karena ternyata ia mengalami kecelakaan ada seorang wanita yang dendam padanya. Wanita itu melukai Louis dengan cara melempar asam ke
mukanya. Luka oleh cairan asam itu tidak dapat diperbaiki oleh sihir manapun (kecuali oleh diriku yang cerdas ini tentunya). Bisnis Karenina berjalan sangat lancar dan menghasilkan cukup banyak. Aku pun mendapat uang yang banyak selama setahun ini. Aku menghitung uangku dengan hati bahagia.