Area "Dewasa"

Saya tidak pernah berpikir bisa atau mampu menjadi orang dewasa. Lebih tepatnya, takut. Takut??? Mungkin orang-orang akan berpikir, kenapa mesti takut?? Bukankah dewasa itu adalah hal abstrak yang tak pernah bisa diramalkan realisasinya dalam kehidupan yang akan datang???

Tapi, menurut saya, bukankah karena dewasa itu belum jelas adanya, kita akan semakin penasaran, apakah ketika memilih (menurut orang-orang yang saya tanya, kebanyakan mereka menyimpulkan dewasa itu pilihan, bukan kepastian) menjadi dewasa kita akan menjadi semakin baik atau sebaliknya, semakin buruk???

Mata saya sering melihat orang-orang yang mengaku telah dewasa, malah berkelakuan seperti anak-anak. Seperti mahasiswa yang mengaku sebagai kaum intelektual, masih kerap menyelesaikan masalah dengan kekerasan, tawuran, dsb. Bukannya itu kekananak-kanakan sekali?? Belum lagi pejabat yang korup, orang-orang yang suka berebut kekuasaan, itu kan masih mencerminkan betapa mereka belum mengerti arti kedewasaan sesungguhnya. Saya yakin mereka akan mengatakan dengan sangat yakin kepada orang-orang bahwa mereka sudah dewasa. Mereka akan mengucapkan kata-kata itu dengan lantang saat ditanyai tentang kedewasaan.

Tetapi di lain pihak, coba kita tengok anak-anak kecil di sudut-sudut kota yang kumuh, atau di jalanan. Umur mereka sudah pasti belum memenuhi standar untuk disebut sebagai manusia dewasa, jika kita mengacu kedewasaan dari umur seseorang. Namun, jika kita lihat lebih dekat, kehidupan telah menggerus mereka menjadi manusia-manusia dewasa sebelum waktunya. Mereka kehilangan waktu bermain dan belajar karena harus membantu orang tua mereka bekerja. Anak-anak kecil itu, yang dengan tangan mungil mereka mencari sekeping uang untuk hidup, saat kita lihat ke dalam matanya, akan kita lihat kedewasaan yang meluap. Mereka dilatih untuk hidup. Senang atau tidak. Mereka tidak punya pilihan selain menjadi dewasa sebelum waktunya.

Kembali ke topik menjadi dewasa tadi, maukah kita merenanung, apa kita mampu menjadi dewasa setelah memilih untuk menjadi dewasa??? Atau kita ingin terus menerus tinggal dalam pemikiran kekanak-kanakan kita?? Saya rasa kita punya jawabannya.

Sejujurnya,
bila masalah seperti ini,
Rui lebih memilih orang lain yang menilai apakah Rui sudah dewasa atau belum.
Yang Rui lakukan adalah menjadi Rui apa adanya dan bukan sikap yang dibuat-buat.
Bila bagi mereka dewasa/kekanak-kanakan, maka seperti itulah Rui.
Jadi Rui nggak pernah memikirkan dewasa atau tidak, lebih memilih untuk bagaimana menjad Rui yang sebenarnya (egois ==")

ahahahah...


setuju!!!

emg knp klo kekanak2an???
sifat kanak2 itu perlu buat rekreasi emosi
jd saat kita dewasa kita tetep harus punya sisi itu
biar kita tetep waras...

asal tau situasi dan kondisi aja...

Ah... kirain bahas apa..

pasti mikirnya lain ya ngeliat dewasa dalam tanda kutip gitu, mas?

Kurang lebih begitu...

jangan bilang karena judulnya dewasa dalam kutip =="

Ruise V. Cort wrote:

jangan bilang karena judulnya dewasa dalam kutip =="

Iya bener karena itu, lantas kenapa?

heheheh

DEWASA itu apa ya?

de·wa·sa [1] /déwasa/ a 1 sampai umur; akil balig (bukan kanak-kanak atau remaja lagi): tarif pangkas rambut untuk orang -- berbeda dng tarif untuk anak-anak; 2 Tern telah mencapai kematangan kelamin; 3 ki matang (tt pikiran, pandangan, dsb): cara berpikirnya sudah --;
-- kelamin Tern keadaan mulai berfungsinya kelamin pd hewan untuk menghasilkan spermatozoa atau sel telur;

de·wa·sa [2] /déwasa/ n waktu, masa (akhir-akhir ini): -- ini pembangunan dilakukan di seluruh pelosok tanah air

Ruise V. Cort wrote:

de·wa·sa [1] /déwasa/ a 1 sampai umur; akil balig (bukan kanak-kanak atau remaja lagi): tarif pangkas rambut untuk orang -- berbeda dng tarif untuk anak-anak; 2 Tern telah mencapai kematangan kelamin; 3 ki matang (tt pikiran, pandangan, dsb): cara berpikirnya sudah --;
-- kelamin Tern keadaan mulai berfungsinya kelamin pd hewan untuk menghasilkan spermatozoa atau sel telur;

de·wa·sa [2] /déwasa/ n waktu, masa (akhir-akhir ini): -- ini pembangunan dilakukan di seluruh pelosok tanah air

ZZZZZ....ZZZZZZZ

Rui becandanya jadi seperti...
aku bobo aja ah...
(baru pertama pake emot ini)

Seperti...
seperti apa?

seperti....WOW...
mulai iseng nge-bump trit lama...

iseng banget..

ngomong2 soal iseng, jd inget...
dlu aku dikatain "cewe paling iseng sedunia"
masa sih ya???
trus lanjutannya kagak enak bgt dah...
"ati2 ntar diisengin balik"
walah, mampus deh didoain bgtu...

iya, mudah2an kakak banyak yg ngisengin deh..

sagitany wrote:

iya, mudah2an kakak banyak yg ngisengin deh..

tapi, skg emang udh kebukti
byk anak SP yg ngisengin mba wind

doa orang yang tertindas itu biasanya terkabul loh

m0nd0 wrote:

doa orang yang tertindas itu biasanya terkabul loh

tuh, mba wind, doa org yg tertindas

hehe

siapa yg tertindas??? dia???
dia mah nindas aku, rani....

pura2 kena bagian tersulit nih kakak ya,
biar dapat simpati..

(sebelum mondo dateng)