Kami adalah penulis, dan kami tidak butuh persetujuan dari siapa pun! |
"Jika ada buku yang benar-benar ingin kamu baca, tapi buku tersebut belum ditulis, maka kamu yang harus menuliskannya." ~ Toni Morrison |
|
| NOVEL ROMANCE DEWASA ITU HARUS GIMANA SIH? | |
| | Pengirim | Message |
---|
sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: NOVEL ROMANCE DEWASA ITU HARUS GIMANA SIH? Wed 31 Oct 2012 - 1:52 | |
| jadi kan gini, masih pada inget dong info lomba novel amore gramedia yg diposting vera dan deadline-nya itu awal desember ini? itu kan kita diminta buat novel 'amore' jelas berarti romance, dan diikuti kata 'dewasa' di ujungnya.. sebenarnya waktunya dari kemarin ga terlalu masalah karena ada sekitar 2 bulan sebelum deadline, cuma aku jadi stuck di tengah karena ngerasa ga bener deh novel yg aku bikin ini, ga bakalan bisa masuk kategori amore yang dewasa.. maksudnya, (jadi puyeng sendiri merangkai kalimat) kan aku dikasih contoh novel romance yg dewasa nih, itu buku Julia Quinn yang "Everything and The Moon".. sebelumnya aku emang suka baca romance, tapi utk yg sedewasa ini baru pertama kali.. setelah itu aku jadi penasaran sendiri, nyari novel2 romance dewasa yg lain.. rata2 di novel2 dewasa itu harus selalu ada bagian2 'itu' dan 'begitu' itu, kan.. dan rata2 bahasanya itu lumayan berat2 juga.. aku emang bikin novel yang konfliknya cukup 'berat' kalo digolongkan novel amore anak kuliahan biasa, tapi bener2 dewasa di segi konflik aja, gaya penceritaan (penulisan), sama eksplor ceritanya sama sekali ga menunjukkan segi 'dewasa' itu.. jujur aja waktu mencoba nulis adegan si tokoh berciuman, pas aku baca ulang aku jadi malu sendiri dan aku hapus lagi semuanya.. harus gimana dong ini? apa emang mesti bahasanya dibuat sedikit lebih rumit terus disisipin adegan2 dewasa itu? kalo ga gitu, bisa ga tetap masuk golongan romance dewasa kalo yg rumit cuma di permasalahan hidup sama perasaan si tokoh2 dalam cerita aja? #hopeless dari awal juga udah ga memungkinkan sih, malah jadi kayak teenlit ketimbang romance dewasa, coba deh tolong dibaca potongan novelku yang bikin aku kesel sendiri ini.. - Quote :
Sore itu cuaca tampak mendung. Aku, seorang mahasiswi semester dua jurusan Kimia masih juga terjebak dalam Laboratorium yang pengap. Hari ini matakuliah terakhir adalah praktikum Biologi Umum, dan kami meneliti struktur tubuh mamalia.
Korban pembunuhan ialah delapan ekor marmut imut yang menggemaskan. Kami sekelas membenci tikus, dan jelas lebih memilih marmut ketimbang tikus. Lagi pula, sebagai anak jurusan Kimia, jujur saja semua ini hanya sekedar syarat yang harus dipenuhi.
Mahasiswa tingkat pertama diwajibkan mengambil paket SKS yang telah ditentukan. Kalau tidak, pasti aku sudah tidak mengambil semua praktikum mata kuliah umum ini. Apa lagi Praktikum Biologi.
Bukan karena aku jijik, Praktikum Kimia jauh lebih bau dan menjijikkan. Tapi karena di Praktikum Biologi ini kami wajib-mesti-kudu-harus menyiapkan bahan–bahan praktikum sendiri, sungguh menguras kantong!
“Mira, kira–kira siapa ya yang tega membunuh si mungil ini?” Eca, sahabat baruku di kampus yang terkenal manja bertanya sambil mengelus lembut rambut si marmut yang meringkuk pasrah di telapak tangan kirinya.
Aku menggedikkan bahuku, “Entahlah, yang ku tahu aku mau cepat pulang...Kemarin sore aku mencuci dan nyaris kering, kalau hujan duluan sampai ke kos sebelum aku, tamat sudah semuanya…” aku ikut-ikutan membelai lembut si marmut dan menatapnya iba, malangnya nasibmu dilahirkan sebagai marmut…
Saat itulah assisten kami yang berjumlah 4 (baca : empat) orang memulai ceramah mengenai marmut, dan meminta kami mengambil marmut betina yang berukuran paling besar. Menurut mereka marmut yang kami bawa ini masih kecil-kecil, sehingga bisa jadi organ-organ reproduksinya belum sempurna dan tidak bisa kami amati dengan baik.
Seekor marmut betina besar yang malas versus seorang assisten dosen bergender pria yang garang. Pertempuran hebat akan segera dimulai. Kami masing – masing mencoba untuk maju sedekat mungkin, meninggalkan meja praktikum kami demi menonton pertempuran seru yang tak seimbang ini.
Sang marmut betina besar dimasukkan ke dalam sebotol kaca bening yang berbentuk seperti toples kue, dan seketika bau amis mematikan tercium, buru-buru aku memperbaiki posisi masker tiga filterku. Botol itu berisi kloroform, CHCl3, yang bila lama menciumnya bisa menyebabkan kematian pada manusia dan bahkan juga menyebabkan kemandulan. Ini bahan terkenal di kalangan penculik untuk membuat korbannya pingsan, sebenarnya.
Secepat kilat Bang Tora, demikian kami memanggil assisten dosen kami tersebut, menutup kembali toples itu. Sang marmut tampak resah, ia menggeliat, berlari menggemaskan, mencakar-cakar toples kaca itu dengan putus asa. Terbit rasa kasihan dalam hatiku, tapi mau bagaimana lagi? Semua ini demi dasar ilmu anatomi yang harus kami ketahui. Dan marmut, jasamu akan selalu kukenang…
Perlahan, Sang marmut betina besar pahlawan anatomi itu menjadi lemas, dan Bang Tora mengambilnya secepat mungkin lagi, meskipun tetap saja tercium bau kloroform ke mana-mana saat botol bening itu dibuka dan Sang marmut pingsan dikeluarkan dari dalamnya.
Marmut itu kemudian diletakkan di atas sebuah papan dengan lapisan hitam seperti busa, namun kenyal dan cenderung lebih padat dari busa. Tapi jangan tanya aku apa namanya, karena aku lupa sama sekali.
Keempat kaki mungil marmut itu direnggangkan, dan ditarik ke empat sisi yang berbeda. Di setiap kaki-kaki kecilnya ditusukkan jarum-jarum pentul yang menancap ke busa-busa hitam tadi yang aku lupa namanya apa, sehingga tubuhnya telentang dengan perut terbuka dan naik turun lemah, napasnya masih ada…marmut yang malang!
Rambut marmut yang dikenal sebagai bulu marmut oleh masyarakat awam itu, di bagian bawah pusar dekat alat kelaminnya disibak rapi oleh Bang Tora. Kemudian dia menusuk satu titik di sana, dengan ujung gunting kecil seperti yang biasa dipakai para dokter bedah, dan selanjutnya menarik garis lurus dari ujung bawah perut marmut malang itu sampai ke bawah lehernya dengan gunting tadi.
Kemudian Bang Tora, yang masih dengan masker tebal dan wajah serius melihat sang marmut yang sudah terlihat bagian dalam tubuhnya itu, menarik lapisan kulit di sisi kanan dan kiri sang marmut dan menancapkan kembali kulitnya itu dengan, lagi-lagi, jarum pentul. Jadi sekarang organ dalam marmut kita tercinta terlihat sangat jelas.
Organ-organ dalam seperti jantungnya, masih bergerak berusaha memompa. Tapi perlahan ususnya terlihat menggembung dan menjadi semakin putih, bukankah kloroform tadi hanya untuk membuat marmut ini pingsan? Ini juga, tolong jangan tanyakan aku mengapa!
Selanjutnya kami ditanyai mana yang merupakan lambung, rahim, duodenum, dan kawan-kawan sebangsanya. Ada satu tonjolan kecil yang lucu persis di bawah usus besar si marmut, jadi aku bertanya balik, itu apa.
Ternyata saluran pipis Sang marmut, dan keisengan Bang Tora muncul, dia menekan titik yang kupertanyakan, dan seketika air seni Sang marmut mencuat keluar melengkung seperti air mancur. Ya ampun…
aku harus gimana dong? apa selamanya bakal terjebak di dunia remaja kayak gini? padahal ntar ujung2nya masalahnya bener2 kompleks sebenarnya.. #bagian ini semacam pengenalan kehidupan si tokoh wanitanya yg masih kuliah, apa dihapus aja ya baiknya? | |
| | | m0nd0 Penulis Senior
Jumlah posting : 1446 Points : 1487 Reputation : 17 Join date : 11.07.12 Age : 35 Lokasi : Jakarta-Bandung
| Subyek: Re: NOVEL ROMANCE DEWASA ITU HARUS GIMANA SIH? Wed 31 Oct 2012 - 9:00 | |
| Mungkin tujuan sebenarnya adalah ini: mengapa novel erotis? - Quote :
- Tapi karena di Praktikum Biologi ini kami wajib-mesti-kudu-harus menyiapkan bahan–bahan praktikum sendiri, sungguh menguras kantong!
Dewasa kan bukan selalu melakukan aktivitas dewasa, tapi yang paling penting cara berpikir dan karakter yang sudah matang, lebih kalem, mawas, dsb yang tercermin dalam cara bertutur nya termasuk pemilihan kosa kata, intonasi bicara, dan pesan dan emosi yang terkandung, Juga tingkah laku dan watak si karakter. Dan contoh kalimat diatas aku rasa lebih masuk sebagai curhatan mahasiswa labil ala Raditya Dika. bagian-bagian ungkapan "4 (baca : empat)" ; "memulai ceramah mengenai marmut" (pakai mulai menjelaskan aja), "Dan marmut, jasamu akan selalu kukenang…"; "Ada satu tonjolan kecil yang lucu " Tidak menunjukkan sisi dewasa sama sekali. Malah sebaliknya memperlihatkan sisi mahasiswa junior yang cenderung riang gembira, penuh rasa ingin tahu, dan kekanakan. Aku kira walaupun terdapat adegan seks vulgar sekalipun, genrenya bakalan masuk teenlit-erotis. Sama seperti tidak harus berubah gender untuk menulis sudut pandang tokoh kita yang berlawanan jenis kelamin dengan si pengarang, hanya dituntut sebuah pemahaman lebih akan bagaimana cara berpikir, berkata, dan bertindak suatu golongan/ras/kelompok umur tertentu. Maka dari itu dalam hal ini aku juga bakal bilang perlu riset. Kalau mau bikin karakter wanita dewasa untuk novel dewasa, perhatikan tindak tanduk mereka cara berbicara mereka dan sebagainya. Kalau aku pribadi sih, untuk buat karakter semacam ini aku bakalan langsung kepikiran baca Cosmopolitan, nonton Sex & the City,sama Desperate Housewifes dan cari tempat nongkrongnya, atau stalking blog-blog wanita karier yang seumuran itu. Semua biar aku bisa sedikit memahami cara berpikir dan pilihan yang akan mereka ambil dalam situasi tertentu, Ibaratnya aku minjem 'kaca mata' mereka lah. Jadi bukan masalah rumit, atau adegan dewasanya | |
| | | sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: NOVEL ROMANCE DEWASA ITU HARUS GIMANA SIH? Fri 2 Nov 2012 - 9:14 | |
| iya sih mas, makanya aku juga kesel sendiri.. sebenarnya memang sengaja, mau gambarin si tokoh wanita di awal2 itu, dia sebenarnya orangnya kekanakan.. sampai akhirnya cerita bergulir, dan blablablaaa... baru deh dia mulai dewasa sedikit demi sedikit karena masalah2 juga sengaja dibuat rumit biar dia jadi semacam 'dipaksa' dewasa~ aaahh, tapi emang ga cocok banget kayaknya.. aku harus rombak ulang deh mendingan, pake bahasa yg agak seriusan aja deh.. | |
| | | de_wind Penulis Sejati
Jumlah posting : 3494 Points : 3669 Reputation : 52 Join date : 29.03.11 Age : 39 Lokasi : Bekasi
| Subyek: Re: NOVEL ROMANCE DEWASA ITU HARUS GIMANA SIH? Sun 4 Nov 2012 - 3:38 | |
| hehehe kayakny menggambarkan cerita seseorang ya??? dewasa itu rumit di alur, rumit dlm bahasa krena kan proses otak org dewasa lebih rumit... jd ya gak usah pake acara ada adegan2 aneh2 yg erotis aku jg gak prnah masukin itu adegan kok... males aja, itu biarkan aja jd urusan tokoh ceritaku di balik layar kayak cerita2 ttg robot aja, wlopun robot identik sm anak kecil toh gak lantas cerita robot itu rated ny bwt anak kecil kan? macam transformer itu? jd ya pede aja... CMIIW | |
| | | m0nd0 Penulis Senior
Jumlah posting : 1446 Points : 1487 Reputation : 17 Join date : 11.07.12 Age : 35 Lokasi : Jakarta-Bandung
| Subyek: Re: NOVEL ROMANCE DEWASA ITU HARUS GIMANA SIH? Tue 6 Nov 2012 - 15:42 | |
| gak harus rumit juga ah... | |
| | | sagitany Penulis Sejati
Jumlah posting : 4863 Points : 4905 Reputation : 8 Join date : 06.04.12 Age : 32 Lokasi : medan
| Subyek: Re: NOVEL ROMANCE DEWASA ITU HARUS GIMANA SIH? Tue 6 Nov 2012 - 20:44 | |
| nah kan, tuh kan~ #makin bingung | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: NOVEL ROMANCE DEWASA ITU HARUS GIMANA SIH? | |
| |
| | | | NOVEL ROMANCE DEWASA ITU HARUS GIMANA SIH? | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |
|