SINDIKAT PENULIS
Silakan login dahulu, biar lebih asyik.
Kalau belum bisa login, silakan daftar dahulu.
Setelah itu, selamat bersenang-senang...
SINDIKAT PENULIS
Silakan login dahulu, biar lebih asyik.
Kalau belum bisa login, silakan daftar dahulu.
Setelah itu, selamat bersenang-senang...
SINDIKAT PENULIS
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Kami adalah penulis, dan kami tidak butuh persetujuan dari siapa pun!
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
"Jika ada buku yang benar-benar ingin kamu baca, tapi buku tersebut belum ditulis, maka kamu yang harus menuliskannya." ~ Toni Morrison

 

 Ruise Collaboration Pengembangan Novel

Go down 
4 posters
Pilih halaman : Previous  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7  Next
PengirimMessage
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 14:31

Ingatan yang pertama kali kumiliki adalah langit-langit putih dengan cahaya lampu yang menyilaukan. Ruangan yang diisi suara bising benda-benda di sekitarku. Suara statis yang entah apa. Juluran kabel yang terlihat baru saja tersambung dengan sesuatu yang entah apa. Lalu, seorang wanita bermabut putih panjang yang membingkai bola mata bagaikan berlian kuning besar dan kulit pucat yang tengah tersenyum ke arahku.

"Selamat pagi, Flo..." mulainya dengan suara yang begitu nyaring namun lembut. "Namaku Kaskiou, ibumu..."

____


Beliau terkadang bahwa aku seperti kertas putih yang harus ditulisi satu persatu. Mengajariku mengenai apa-apa saja yang ada di sekitarku secara mendetail. Juga beberapa hal mengenai dunia luar secara singkat. Walau apa yang paling banyak ia bicarakan adalah sosok yang hanya kutahu panggilannya: Ayah.

Beliau selalu menghabiskan waktunya denganku selama satu minggu terakhir. Tidak sekalu pun pernah meninggalkanku barang satu menit. Selalu ada dalam jarak pandangku dan menjawab semua macam pertanyaanku bila ada yang tidak kumengerti. Menjawab semuanya secara lengkap.

"Lagu yang indah, kau bisa menguasainya hanya dalam waktu tiga hari," pujinya sesaat setelah jemariku berhenti bermain di atas tuts-tuts hitam putih piano. Membuka kelopak mata dan memperlihatkan berlian cantik yang memantulkan cahaya lampu. "Walau aku tidak terkejut juga sih," lanjutnya dengan geraman pelan yang mulai kuartikan sebagai geraman puas.

Aku hanya menjawab dengan sebuah anggukan. Bangkut dari tempatku, aku mulai berjalan ke arah jendela besar. Satu-satunya tempat yang memperbolehkanku untuk melihat pemandangan--dunia--di luar kamar besar. Kamar yang tidak pernah kutinggalkan semenjak terbangun.

"Apa yang kau rasakan?" pertanyaan yang sama setiap kali aku berdiri di depan jendela. Memperhatikan sosok-sosok berpakaian putih yang lalu lalang di antara rimbun hijau dedaunan taman. Aku tidak pernah bertanya kenapa ibu selalu menanyakan hal yang sama.

"Tak ada," adalah jawabanku yang tak pernah berubah. Beberapa kali ibu selalu memberitahuku mengenai macam-macam perasaan. Sedih, senang, marah, dan macam-macam emosi. Memberiku penggambaran terbaik yang bisa dilakukan. Walau aku tidak mengerti dengan semua itu.

Semua itu seperti tidak bermakna bagiku. Tidak ada artinya.

"Begitu." Satu kata, dan untuk pertama kalinya beliau berjalan menuju pintu keluar. "Dalam artian lain besok masuk ke tahap berikutnya."

Tidak ada niatan bagiku untuk bertanya. Hanya diam saat beliau membuarkanku sendiri. Untuk pertama kalinya.

Aku memperhatikan keadaan di luar, pada manusia-manusia yang sibuk berlalu lalang dengan kertas-kertas di hadapan mereka. Sesekali aku akan meluhat warna lain selain warna putih yang monoton. Sosok-sosok cantik dengan balutan gaun berenda. Ada sesuatu yang menarik perhatianku dari gadis-gadis itu. Lempengan logam dengan nyala kelap-kelip aneka warna. Saat aku bertanya pada ibu pertama kali, berliau menjawab bahwa itu penanda bahwa mereka bukan manusia. Tapi saat aku bertanya manusia itu apa, beliau hanya tertawa sebentar dan mengalihkan pembicaraan. Satu-satunya pertanyaan yang tidak beliau jawab.

Saat itu juga, aku tidak membuat pertanyaan macam-macam lagi.

_____

Kaskiou berlari kecil di lorong. Mengerluarkan suara geraman yang terbilang riang bila diartikan sebagai geraman seekor kucing.

"Professor!" pekik android tersebut. Membuat beberapa peneliti terpaksa menutup telinga mereka dengan volume suara yang terbilang cukup menyakitan. Terkecuali Serenada yang hanya diam dan sibuk memperhatikan monitor di hadapannya. Abai saat Kaskiou melingkarkan kedua tangannya di leher ilmuan tersebut. "Kau tidak menghubungiku selama seminggu ini. Kali apa yang kau buat?"

Serenada tidak berkomentar. Menunjuk pada seorang android yang tengah menggendong kucing berbulu putih. "Tubuh barumu."

"Heh?" Kaskiou mengerjap. Satu minggu diminta menemani Flo di kamarnya dan saat Sere memanggil dia diberi tahu mendapatkan tubuh baru berupa... tubuh kucing?

"Kau yang mengawasi Flo di Nephli nanti." Suara goresan antara kertas dan pena, lalu gumaman antara percapakan beberapa pasang peneliti yang lain. "Sekaligus uji coba jenis baru ini. Kalau kau bisa menggunakannya tanpa kesulitan, ini bisa dipasarkan sebagai android peliharaan."

Kaskiou mengerucutkan bibirnya. Cukup tidak menyukai apa yang dikatakan oleh Serenada. "Berarti aku jauh denganmu lagi? Buu... nggak mau..."

Beberapa ilmuan lain yang mendengar penolakan dari android itu terdiam. Menaikan sebelas alis penasaran dengan bagaimana reaksi Serenada. Android yang menolak perintah masternya memiliki satu kemungkinan, rusaknya sistem yang membuat mereka tidak bisa dikendalikan. Biasanya diikuti dengan mulai 'mengamuk'nya para android.

Fungsi dari lempengan logam yang melingkar di leher setiap android adalah sebagai alat pengaman yang akan berfungsi bila itu terjadi. Dalam sekejap akan mematikan android secara paksa, membuat semua fungsi yang ada dalam diri android tidak akan busa bekerja dan menjadi tanda mereka sebagai sampah yang harus dibuang. Sekaligus membedakan android dengan manusia.

Dan Kaskiou tidak mengenakan kalung itu. Mengingat android jenis apa Kaskiou, bukan hal yang aneh bila menemukan tempat penelitian ini berakhir menjadi puing-puing reruntuhan sebelum bisa mengentikannya dengan semua tekhnologi perang yang ada. Tapi ekspresi tenang di wajah Serenada punya artian lain... kan?

"Sudah kumasukan applikasi agar kau bisa berpindah ke tubuhmu yang sekarang. Selama masih ada dalam jaringan, kau bisa melakukannya dengan cepat." Datar dan dingin, Sama sekali tidak waspada dengan sikap membangkang milik Kaskiou barusan. "Besok pagi akan ada yang mengambil Flo dan membawanya ke sektor LastZone di sana, kau temani dia."

"Ada lagi?" Kaskiou melepaskan rangkulannya pada Serenada. Mengambil tubuh kucing dari gendongan android tadi. Mulai memperhatikan setiap detail yang dibuat oleh Serenada dan--sangat ia yakini--bantuan dari Eislen yang pandai dalam hal membuat detail. "Kau tahu, ada informasi banyak yang mengincar Fuse sampah android, bisa saja kan Fuse Flo terambil lebih dulu."

Serenada diam dan Kaskiou menaikan sebelah alisnya, agak menuntut.

"Nanti kuhubungi lagi, kau bisa kembali ke tempat Flo."

Kaskiou tertawa keras. Berlari kecil meninggalkan ruang penelitian juga Serenada yang dihujani tatapan panasaran dari rekan kerjanya.

"...Serenada, kadang aku merasa kau sudah menyelesaikan tujuanmu untuk membuat androud yang menyamai manusia..." adalah komentar yang pertama kali terdengar dari seorang ilmuan. Memuji kreasi pertama Serenada--Kaskiou--yang berkembang di luar ekspetasi mereka.
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 14:32

Kak...
enaknya tempat ketemunya di mana? kucing
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 15:18

pukau wow ngak nyangka kamu bakal nlanjutinnya... oh.. my dear Ruise. ..

tempat ketemu... hm....


Di manapun kamu meletakkan Flo, tokoh pria ku akan menggambilnya dengan susah payah meski harus bermandikan kringat darah.... karena Jaime akan jatuh cinta pada pandangan mata pertamanya dan tidak akan melepaskan Flo...

yah... terserah Ruise naruh di mana... Jaime mungkin harus bertempur dulu dengan Kelompok Hyena untuk mendapatkan Flo atau mungkin jika di jual ke toko bekas... Jaime akan mengumpulkan uang dengan segenap keringat darahnya untuk membeli Flo...

Dia membutuhkan Flo

Taruh saja Flo di tempat yang menurut Rui paling masuk akal ntar saya akan mengikuti perkembangannya... wow Biarkan takdir yang menemukan mereka... jangan dipaksa bersatu... karena cinta itu indah jika di biarkan berkembang sendiri....

Oh Ruise.... gemes


Terakhir diubah oleh Aksara tanggal Mon 21 May 2012 - 15:23, total 1 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 15:22

nggak membantu jongkok \
justru aku tanya karena bingung,
ya sudah... serah Kakak aja mau masukin ke mana, demo... kalau toko barang bekas... malah Flo jadi curiga dia itu android kan?
rencana awal kan dia nggak tahu (nunjuk ke atas)
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 15:26

Oh... biarkan saja dia berputar-putar... menjadi kucing liar untuk sementara wakakaka. . . kucing

belum ada idea nih nunggu saya mikir dulu...

Tapi di manapun Flo berada Jaime akan menemukannya....

jempol Believe me...
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 15:28

Ya sudah...
scene berikutnya Kakak buat bertemu sepertu itu saja.
toh sudah sampai tahap rencana kapan Lidah

atau masih ada yang mau dibuat sebagai latar belakang?
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 15:31

. . . .

Ceritanya bagaimana Flo bisa nyasar di LastZone. . . . dendam

Sana Flonya dibuang dulu ke last zone biar bisa di buat pertemuannya.... yes

Kalau Ruise.... buat saingan Sere atau ilmuan yang ingin menghancurkan Sere atau Pusat ( Tripod atau Eisenn ) yang ingin memiliki penelitian itu ... mungkin ntar bisa membantu agar Jaime dan Flo terpaksa pergi ke Pusat...

Pengkhianatan terselubnung...dsb... ntar ada jalannya deh. . . hm... kalau ... Flo oke mau di buang ke LastZone... titipin pesan ke supir pembuang sampah bahwa Andorid itu berbahaya dapat meledak kapan saja sehingga hanya kelompok Hyena yang mau mengambilnya... supir-supir tidak mau mengambil resiko meledak dan menjual barang yang dapat meledak kapan saja
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 15:39

Kakak udah siapin bagian itu kan...

Sere lebih cocok anggota di RVCo, jadi...
2 perusahaan lain mengincar prodk terbaru itu...
Cara mereka tahu... (smirk)
Kakak yang mikirin ya? Lidah
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 15:45

goda Itu ideanya Ruise.... kan Rui yang bilang Sere jual custom made ke perusahaan... jadi saya buatin dah perusahannya.. hehehehe....


ternyata kita ini setail 3 uang hehehhee... mengerti dompet masing-masing... geli

Oke ntar saya buatin dah.. . . pertemuan mereka... berarti berikutnya Flo akan aktif di rumah Jaime???

Ntar tugas Ruise.... buat si Flo bisa membuka hati para penduduk Nephli yang terluka yah. . . . tugas para malaikat tuh... Saya yakin Ruise bisa buat cerita yang menyentuh hati dengan kebaikan dan kepolosan Flo mencintai:malu:

Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 15:52

Selama nggak ada yang tahu Flo itu android iri
kalau tahu dari awal sih susah.
dan lagi yang jadi pembeda Flo sama manusia kan nggak dipakai.
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 15:55

Bisa di atur jempol

Jaime perlu tahu dia android dari awal atau Rui mau simpan untuk ngejutin Jaime di akhir cerita saja?

Berarti Flo akan tiba di LastZone dan di kejar kelompok Hyena.. dan Jaime akan .... shy Pangeran berkuda putih.... licik
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 15:57

selamat menulis sesuka Kakak tidur
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 15:58

Tolong jangan lupa satu hal, Flo masih belum terlalu ekspresif lho ya ._.
jadi ada batasan ekspresi dia
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 16:08

jempol hehehehe.... oke..... inilah keasyikan dari kolaborasi... kita tidak tahu akan berakhir di mana....

saatnya jam seasion.... ala jazz.... hehehehe. . . jalan

Oke ntar saya akan buat petinggal, petinggal yang memungkinkan untuk flash back jika ada yang kurang. .. . Thank you Rui. . .

You are one hell of help... jempol

Met kuliah yah... jadi guru yang baik... jempol
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 16:10

Hum...
Kaskiou nggak kelupaan tapi ya...
(mengingat proyek bersama yang sempet melupakan suatu tokoh)
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 16:18

mencari oh ketemu... maaf tadi saya lupa...

kucing . . .

Ciri rambut Flo, tubuh, mata? ciri kucing Kaskiou. . .??

Need to go..... see u dear. . . Rui Nangis missing you
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 16:22

Nunjuk signature.
Itu gambar Flo speachless

Rambut merah, mata hitam, kulit agak pucat.

Kalau Kaskiou...
anak kucing putih dengan mata beda, biru sama kuning
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyMon 21 May 2012 - 17:15

jempol Saya akan berjuang
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyTue 22 May 2012 - 1:43

“Kak Jaime…!! Kak Jaime…!!!!” Sebuah teriakan memaksaku untuk menoleh ke bawah dari ketinggian 10 meter di mana aku sedang tergantung untuk menyelesaikan penyatuan dua lempengan logam atap Gedung serbaguna ini. Mataku menatap Adam berada di bawah melambaikan tangannya padaku sambil melompat-lompat.

“Ada apa?” teriakku menatapnya. “Snake, Dia membawa seorang baru lagi,” balas Adam. Firasatku langsung menjadi buruk dan segera menekan sebuah tombol yang mengulur sebuah tali pengantungku untuk menurunkan tubuhku dan segera melepaskan kaitan tali begitu kakiku menginjak tanah. Kemarin aku memberitahu Adam agar mencariku jika kelompok hyena membawa orang baru lagi, aku tidak akan membiarkannya kali ini.

Tanganku mengeluarkan sekeping Zion dan melemparkannya ke Adam, “Kerja bagus, kamu bisa membeli coklat dan permen kesukaanmu, ” Adam melompat-lompat senang dan aku segera berlari begitu cepat keluar dari kota Nephli, menuruni jalanan untuk langsung menuju ke LastZone.

Bagaimanapun juga aku akan menghentikannya.

Di depan gerbang LastZone aku melihat Michi terlihat sedih sedang memeluk seekor anak kucing putih yang tertidur lemah, “Jai,” Teriak Michi melihatku, “Mereka menendang anak kucing ini dan membawa orang baru.” Aku melihat Michi dan bertanya, “Kemana mereka pergi?”

“Mereka..mereka…mere…” Si kecil Michi kelihatannya sulit mengatakan kemana mereka pergi. “Zone 8,” kata sebuah suara dari dalam gubuk, suara Mike dan kakiku segera bergerak menuju kearah kanan dari Gerbang LastZone, Zone 8 terletak di sebelah kanan atas daerah Last zone. Kuharap mereka belum meledakkan orang baru itu. Dari kejauhan aku melihat salah seorang anggota Snake sedang berdiri di atas tumpukan sampah dan aku segera melewatinya, “Max, Di mana orang baru itu?”

Max menunjuk kearah depan dan aku segera di atas sebuah tumpukan terlihat seorang gadis berrambut merah sedang mendekati sebuah tubuh android yang sudah rusak dan tangannya menyentuh kotak penutup Fuse yang berada di dada Android tersebut, “Menyingkir dari tempat itu,” teriakku padanya namun tangan gadis itu sudah membuka kotak penutupnya dan tubuhku segera tiba di sampingnya untuk mengangkat tubuh Android itu serta melemparkannya sejauh mungkin. “Tiarapp!!!” teriakku menutupi dirinya dan memaksanya rebah.

DUAR!!!!!!! Sebuah ledakan terjadi, hawa panas menerjang punggungku dan beberapa pecahan besi dan logam melesat memasuki punggungku dan menyerempet lenganku rasanya panas dan sakit sekali begitu juga kedua telingaku terasa berdengung. Kemarahan mengisi seluruh relung hatiku dan aku segera berdiri, “SNAKE!!!” teriakku penuh amarah. “Di sini Jay,” sahut sebuah suara dari sampingku dan seketika itu juga sebuah pukulan sangat keras melyang masuk ke pipiku dan membuatku melayang jatuh mengenai rongsokan android.

“Sudah kukatakan untuk tidak menganggu kesenanganku Jay,” sahut Snake menatapku dan aku segera menghapus darah yang mengalir di bibirku balas menatapnya penuh kemarahan, “Kamu, tidak akan pernah menang melawanku Jay,” kata Snake memamerkan tangan Artificialnya yang mengambil sepotong rongsokan android dan mengenggamnya hingga hancur. Mataku tetap menatap kearahnya, meski tangan kanan dan kaki kanan Snake terbuat dari Artificial aku tetap akan menghajarnya, tubuhku segera bangkit dan mengeluarkan sebuah benda kecil berbentuk silinder dari tas pinggangku. Saat mengenggamnya dengan erat benda itu langsung memanjang membuat sebuat tongkat besi berukuran satu meter. Sebelah tanganku memutar benda itu dan berjalan perlahan mendekati Snake, mataku memperhatikan dirinya dengan sebaik-baiknya, tidak mudah untuk bergerak dengan tangan dan kaki artificial meski itu memberinya kekuatan tambahan, selama aku tidak beradu dengan bagian logamnya maka tubuhku akan baik baik saja.
Snake maju menerjang diriku dan aku sudah memperkirakannya, aku sudah mengenal Snake selama 10 tahun jauh lebih baik dari siapapun juga, seluruh gerakannya sudah dapat kutebak. “Kamu pikir kamu sudah mengetahui semua gerakanku Jay?” tanya Snake dan tiba-tiba tangan artificialnya meluncur ketengah dadaku dengan siku yang mengeluarkan sebuah tekanan pendorongan. Tongkat besiku segera mengahan di tengah dada tapi tangan artificial itu menerjang masuk membengkokkan tongkat besiku dan membuat tubuhku melayang jauh dan jatuh dengan punggung mengenai rongsokan android di tambah dengan luka sebelumnya ini semua membuatku berteriak kesakitan. Snake berlari kearahku dan tongkat besiku segera kulemparkan tepat pada kaki manusianya yang membuatnya berteriak kesakitan dan terjatuh berlutut.

Cukup, aku akan menyelesaikannya sekarang!

Tanganku segera mengambil sebuah sarung tangan kanan dari tas pinggangku dan langsung mengenakannya pada tangan kananku. Tubuhku segera berlari menghadapi Snake, kembali dia melayangkan tagan artificialnya padaku tapi kali ini aku mengambil resiko mengenggam tangan artificialnya dan mengaktifkan kekuatan sarung tangan yang seketika mengalirkan sejenis gelombang listik yang akan menyetrum apapun di tanganku dan hal itu akan menghambat gerakan Artifical yang mengunakan reaksi listrik untuk bergerak untuk beberapa saat. Seketika tangan Snake berhenti bergerak dan aku mengerahkan tangan kiriku untuk menghajar wajahnya hingga terjatuh dan sebelah tanganku lainnya segera memegang kaki kanannya serta menyentrumnya sekali lagi, membuat kakinya berhenti bergerak dan terjatuh.

Kedua tanganku memegang baju Snake dan menariknya mendekati wajahku, “Kamu tidak pernah menang sekalipun melawanku Snake.” Sebelah tangan kiri Snake mengambil rongsokan android dan memukulkannya ke wajahku yang langsung mengores dan berdarah, kemarahan kembali menguasai diriku dan tanganku menghajar wajahny dua kali dan mendapati bibirnya berdarah. “Snake, aku benar-benar akan membunuhmu jika kamu terus membunuhi orang,” kataku penuh amarah dan tanganku tertarik kebelakang ingin menghajar wajahnya sekali lagi, Snake tertawa dengan bibirnya yang berdarah dan menatapku, “Seperti kamu membunuh Ayahku?” Tanganku berhenti di udara dan menatapnya. “Apa yang kamu takutkan, Jay. Kamu membunuh Ayahku dan menghancurkan kaki dan tanganku, apa lagi yang kamu takutkan.”

Kebenaran dalam kata-kata itu menghentikanku dan aku segera berdiri dan berbalik menatap pada seorang gadis berkulit pucat dan berrambut merah yang terlihat tertarik pada sekelilingnya, “Kamu yang berrambut merah,” panggilku, “Sudah waktunya kamu pulang.” Gadis itu menatap kearahku seperti tidak mengerti perkataanku dan malah memiringkan kepalanya. “Idiot!!” makiku dan mendekatinya untuk menarik tangannya mengikutiku, sebaiknya aku membawanya keluar dari LastZone secepat mungkin.

“Jay!!!” teriak Snake penuh amarah di belakangku, “Sebaiknya kamu tinggalkan gadis itu atau kalian berdua akan meledak!!!” Aku berbalik dan melihat Snake sudah berdiri bersusah payah dan tangan kirinya mengenggam sebuah Fuse yang dapat meledak jika dilemparkan. Tanganku juga masuk kedalam tas pinggangku dan memegang dua buah Fuse peledak milikku, di seluruh LastZone hanya beberapa orang yang memiliki Fuse peledak, inilah cara kami untuk menyelamatkan diri dari kelompok Hyena lain.

“Kamu tidak akan membutuhkan gadis bodoh ini, Snake,” kataku melihatnya, “Kamu hanya akan meledakkannya.” Snake terlihat marah dan mencoba bergerak sedikit mendekatiku, “Dia milikku Jay, aku duluan menemukannya dan terserah apa yang ingin kulakukan padanya,” Kata Snake tertawa, “ itu peraturan kita Jay! Apa kamu sudah melupakannya! Kalau kamu menginginkannya kamu harus membunuhku terlebih dahulu, seperti kamu membunuh Ayahku untuk mendapatkan Fuse terkutukmu.”

Seluruh amarahku meninggi perasaanku terasa kacau, ada saatnya aku pernah melakukan kesalahan di masa lalu, tapi semuanya sudah terjadi apa lagi yang dapat kulakukan, “Apa yang kamu inginkan Snake?”

“Jay, akulah yang seharusnya bertanya padamu, apa yang kamu inginkan dengan merebut barang milikku,” tanya Snake. Aku terdiam, memang benar akulah yang mencoba merebutnya tapi. . . “Snake dia manusia bukan barang.”

“Dia manusia kelas 3 tanpa tanda di telapak tangannya seperti tanda di telapak tanganmu, dia adalah milik kami, lagi pula,” kata Snake menatapku, “Apa yang akan manusia kelas 2 sepertimu lakukan padanya? Kamu ingin membantunya? Dan membuatmu kehilangan status kelas 2 mu? Membawanya memasuki kotamu dan membiarkan semua warga kelas 2 itu melemparinya hingga mati!!” Aku terdiam, Snake benar, hingga kini aku tidak dapat membantu Adam, Albert atau pun Mich karena mereka manusia kelas 3 seperti yang dikatakan sebagai pembawa penyakit, jika aku membawa salah satu dari mereka maka aku juga akan di kucilkan dan menjadi manusia kelas 3 tanpa tunjangan apapun lagi dari pemerintah.

“Gadis berrambut merah kemarilah,” kata Snake pada gadis itu, “Dia adalah pecundang yang sama sekali tidak dapat membantumu.” Dan gadis itu mengangguk berjalan kearah Snake. “Gadis, Idiot,” makiku, “Kembali kesini, apa kamu mau dia meledakkanmu?” Gadis berrambut merah itu berbalik menatapku dengan bola matanay yang indah dan berbalik berjalan kearahku.

Gadis ini super bodoh,aku yakin dia akan membunuh dirinya sendiri dalam 5 menit di tempat ini jika tidak diperhatikan.

“Jay,” desis Snake dengan nada mengancam dan mengangkat Fuse peledaknya, “Dia milikku.”
Aku menatap mata Snake yang penuh nafsu membunuh dan dia akan melakukannya, aku yakin itu, “Aku akan membelinya darimu, 2 buah Fuse lebih baik dari pada kamu meledakkannya Snake.” Snake tertawa, “Jay kamu kira aku bodoh, seorang seperti dia jika memiliki nasib baik bisa memberikanku 10 Fuse sebelum dia meledak.” Gigi-gigiku mengeras dan darahku terasa mendidhi, meski luka di punggung dan kepalaku terasa sakit tapi kemarahan ini, “Berapa yang kamu inginkan?"

Snake tertawa seakan-akan tidak percaya dengan perkataanku, “Mudah saja Jay, 4 buah Fuse RVCo yang kamu rebut dari Ayahku.” Yang segera membuatku terdiam dan menatap pada gadis berrambut merah ini, dia tidak akan pantas untuk pertukaran ini. Keempat buah Fuse RVCo itu khusus untuk membangun 4 android RVCo untuk mimpiku, keempat Fuse yang kudapatkan dengan susah payah dan penuh pengorbanan serta beberapa nyawa.
“Lupakan,” kataku berbalik meninggalkan Snake dan gadis berrambut merah itu. Snake tertawa begitu keras dan mendekati gadis berrambut merah itu dan memeluknya sambil berkata dengan keras, “Lihatlah pecundang itu, jangan kira dia begitu baik mau mengorbankan dirinya untuk menolongmu, nyawamu tidak akan lebih berharga dari 4 buah Fuse RVCo, dia bahkan membunuh ayahku untuk merebut 4 Fuse RVCo itu dan membunuh masa depanku.”

Aku tetap bergerak perlahan karena punggungku kini terasa sakit dan kata-kata Snake tidak salah sedikitpun.

“Gadis cantik, lihatlah seluruh anggotaku ini yang pernah diselamatkan olehnya sang pahlawan kita tapi mereka semua masih tetap berada di sini, kamu tahu kenapa?” Tanya Snake mendesis, “Itu karena dia tidak mau menebus satupun dari kalian dan membiarkanku mengunakan kalian semua hingga mati, seperti aku akan mengunakan tubuhmu hingga meledak berkeping-keping. Kamu tahu kenapa?” tanya Snake mengendus rambut gadis berrambut merah itu, “Karena aku menemukan kalian pertama kali dan kalian adalah milikku.”

Kepalan tanganku mengeras ingin menghajar Snake tapi aku tidak akan membunuhnya untuk membebaskan mereka semua, aku berhutang terlalu banyak pada Snake, ikatan budi dan dendam ini sulit untuk dilepaskan. Aku hanya bisa membiarkan Tuhan yang menjaga gadis itu. Berharap Gadis itu mengerti ketidak berdayaan diriku.
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyTue 22 May 2012 - 1:45

Rui..... silahkan bersakit kepala ria menjual Flo agar Jay mau menukar 4 Fuse RVConya dengan robot mu. . ..

goda
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyTue 22 May 2012 - 14:09

Sigh...
aku pikirkan dulu kalau begitu nanti Kak...
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyTue 22 May 2012 - 14:22

Wakakaka.... Saya sudah punya idea sih tapi tampaknya ceritanya jadi datar kalau semua ikut ke perasaan cowo, jadi saya mau coba-coba liat jika di masukin perasaan Flo novelnya bisa berkembang gak ( sekalian belajar lebih dalam mengenai Novel nih )....


Ceritanya sejauh ini menurut Rui menarik? ( secore 1-10) dapat point berapa...
Punya nilai jual gak?
Penggambaran tokoh dan cerita sudah bagus?
Penggambaran lingkungan?
ORiginal ceritan bagus gak?

Idea berikuntnya si Jay pasti ngasih 4 buah RVConya... tapi alasannya mengapa. .. Lidah Nangis
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyTue 22 May 2012 - 14:25

Bakal susah masalahnya kalau pakai perasaan setengah jadi si Flo...

(melirik Flo yang udah jadi... +ngumpet belakang Seir+)

yak,
jawaban saya, saya nggak tahu lol!
Masalahnya kan masih awal-awal, gimana kalau Kakak tanya yang lain?
Biasanya kalau yang juga ikut dala pembuatan, nggak bisa nilai dengan baik, tapi kalau mata ketiga, bisa dengan baik
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyTue 22 May 2012 - 14:37

teliti Di perasaan setengah jadi itulah tersimpan perasaan jujur sebenarnya. . .

Minta pembaca... ( jongkok Meragukan ada yang mau baca... semua tulisan ini di words sudah mencapai belasan pages... yang baca pasti sakit mata duluan melihat begitu banyak. . .. meski sangat berbahagia jika ada yang mau baca )

jempol serahkan smeua tugas ini pada Rui. . .

hehehe....

Rui jangan ragu kritik atau saran jika ada yang rasa kurang yang...
( bagi saya ceritanya sejauh ini bagus yah.. tidak membosankan. . .) Menurut Rui sebagai penulis?

Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 EmptyTue 22 May 2012 - 14:39

Tolong pisahkan dialog antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain dengan paragraf bubble
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Sponsored content





Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 2 Empty

Kembali Ke Atas Go down
 
Ruise Collaboration Pengembangan Novel
Kembali Ke Atas 
Halaman 2 dari 7Pilih halaman : Previous  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7  Next
 Similar topics
-
» Menulis Cerita (Karangan) Adalah Masalah "Pengembangan Ide"

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
SINDIKAT PENULIS :: Arena Diskusi :: Novel-
Navigasi: