SINDIKAT PENULIS
Silakan login dahulu, biar lebih asyik.
Kalau belum bisa login, silakan daftar dahulu.
Setelah itu, selamat bersenang-senang...
SINDIKAT PENULIS
Silakan login dahulu, biar lebih asyik.
Kalau belum bisa login, silakan daftar dahulu.
Setelah itu, selamat bersenang-senang...
SINDIKAT PENULIS
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Kami adalah penulis, dan kami tidak butuh persetujuan dari siapa pun!
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
"Jika ada buku yang benar-benar ingin kamu baca, tapi buku tersebut belum ditulis, maka kamu yang harus menuliskannya." ~ Toni Morrison

 

 Ruise Collaboration Pengembangan Novel

Go down 
4 posters
Pilih halaman : Previous  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7  Next
PengirimMessage
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 12:25

wow Rui.. kerja yang benar yah jangan terkena kutukan SP.... hehehehe...
Makan siang jangan di lewatin.. makan

Hope your lappie will arrive sooner than you think
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 12:27

sya udah kena sejak lama --"
ya-ya, lagi dikerjakan...

demo...
itu...
apa nggak kecepetan langsung jatuh cintanya? Muke Cape
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 12:57

wow Say tipe pria yang percaya pada cinta pada pandangan pertama....

ntar kan saat akhir dia tahu Flo itu android.. cintanya bakal hancur..

Lagi pula sebenarnya saya ingin mencoba memahami cinta pandangan pertama dari pria dan respon wanita pada hal ini....

pemujaan yang tak berdasar wow
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 13:10

Untuk pertama kalinya Kaskiou mengutuk Serenada.

Dari semua binatang peliharaan yang ada. Tarusan bahkan ribuan jenis banyaknya. Mengapa harus anak kucing dengan cakar yang tajamnya tidak sebarapa. Tubuh selemah ini tidak akan memiliki fungsi apa pun untuk melakukan tugas yang sudah diberikan Serenada. Dan Kaskiou kembali mendesis mengingat bagaimana profesor satu itu cukup ceroboh dalam merencanakan sesuatu.

Kenapa tidak membuatkan tubuh singa yang jauh lebih berguna. Sekali pun cakar dan taring anggota famili felis itu tidak sekuat dan setajam kuku-kukunya bila dalam kondisi siaga, itu jauh lebih baik dibandingkan kuku dan taring anak kucing. Demi apa pun juga, ini seperti merendahkan kehormatan seorang android tipe penjaga sepertinya. Eh, apa android punya kehormatan seperti itu?

Kaskiou tidak perdulu. Dia tidak punya waktu untuk memikirkan hal-hal rumit yang merupakan pekerjaan manusia. Apa yang Kaskiou perdulikan saat ini adalah untuk mengamuk dan sesekali mencari applikasi yang Serenada bilang bisa memindahkannya menuju tubuh aslinya. Demi apa apapun, apa nama applikasi satu itu!?

Dan secepatnya Kaskiou akan merengak pada Serenada untuk dibuatkan tubuh pengganti berupa singa. Secepatnya.

Atau tidak harus secepat itu. Setidaknya pria yang pandai menggelitik bukan pria yang harus diwaspadai kan? Kaskiou senang dielus dan pria yang datang dengan manusia bertanganserta kaki artificial itu pandai mengelus. Setidaknya Kaskiou bisa mengurangi kewaspadannya di sekitar pria yang itu. Tapi tidak untuk pria bertangan serta kaki artificial. Sosok yang sudah Kaskiou masukan untuk dibunuh sesaat setelah Kaskiou bisa mendapatkan tubuh aslinya.

Berhenti menggeram, Kaskiou membuat lompatan-lompatan kecil untuk bisa berdiri tepat di hadapan wajah Flo. Dalam kondisi biasa, mungkin ia akan tersenyum atau apa. Tapi tak ada ekspresi yang keluar, hanya juluran lidah untuk menjilati wajah gadis itu. Membangunkannya dengan cara yang biasa ia gunakan--Serenada dipastikan akan marah besar bila tahu akan hal ini.

Tidak akan terbangun dalam waktu dekat. Kaskiou menggeram sesaat melihat Flo yang menggeliat. Terlihat nyaman dengan posisi tidurnya kali ini. Bila kucing bisa menghela nafas, maka itu yang akan Kaskiou lakukan saat ini.

Lalu, ia menelusuk pada kantung pakaian Flo. Menggigit benda yang sempat Serenada selipkan di sana. Membuat tanda di telapak tangan Flo sebelumnya memang merepotkan karena Serenada tidak memiliki alasan yang cukup kuat untuk meminta cap kepada pemerintahan. Tapi setidaknya tidak akan terlalu menyusahkan bila itu dilakukan setelah Flo ada di luar fasilitas penelitian.

"Miauw." Kaksiou merasa gemas dengan suaranya kali ini. Mungkin memiliki suara seperti ini saat menggunakan tubuh singanya nanti tidak terlalu buruk. Setelah dia bisa menghubungi Serenada tentunya.

"Miauw," ulang Kaskiou lagi. Antara meminta perhatian dari orang-orang asing itu atau mencoba mendengarkan suara menyenangkan yang dibuatkan Sere untuknya.

Saat pria tua melemparkan pandangan bertanya padanya, ia kembali mengeong, kali ini kegirangan. Sebelum akhirnya mengigit benda yang diberikan Serenada. Tanda yang diberikan untuk manusia yang dikatakan bisa menjadi kelas 2 dan nama Flo tertera di sana. Hacker satu itu melakukan pekerjaan dengan sangat baik dama menghack data pemerintah. Dan Serenada pernah berkata bahwa dia beruntung si gila itu bukan lawannya.

"Miauw?"

Masalahnya: Bagaimana Kaskiou menjelaskan mengenai cerita karangan yang dibuat oleh hacker gila satu itu!?

Membiarkan pria tua itu memperhatikan tanda yang baru saja ditunjukannya, Kaskiou kembali menyelusup pada katung-kantung pakaian Flo. Serenada menyisikan benda lain kan? Setidaknya sesuatu yang bisa membantunya dalam berbicara atau apalah itu.

Sekarang Kaskiou mulai sebal dengan kenapa suaranya yang manis dan menggemaskan hanya bisa membuat satu fon; "Miuaw?"
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 13:18

sori kalau maksa =="
nanti aku buat lagi kalau ini kurang shreg.

Tapi jangan berharap terlalu banyak lho Kak, masalahnya Flo masih susah dibuat ngerti soal cinta dan sebagainya
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 13:23

joget No problem Rui... membuat novel itu sama seperti kehidupan, tidak ada arah yang pasti, yang terpenting hanya lakukan apa yang menurutmu akan Flo lakukan....

itu sudah sangat cukup, karena itulah segala yang di butuhkan, diri dan lingkungan, tidak ada yang pernah pasti...

Kamu membuatnya dengan sangat Bagus Rui, saya menyukainya.. benar-benar menyukainya....

Saya akan berusaha mengejarnya ( tapi perlu kerja dulu, banyak dah terbengkalai terkena kutukan SP....)

makan Rui... makan siang sayang, jaga dirimu my dear....

bye

Aku akan selalu menyukaimu dan merindukanmu meski dalam keadaan offline, karena aku tahu kita bernafas di dunia yang sama, memiliki mimpi yang sama dan.... aku mencintaimu....

ngopi ( enaknya menggombal )
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 13:30

makan siang itu apa? ngantuk
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 14:37

Nangis Rui saya tidak sadar kamu itu terlalu miskin sampai tidak tahu yang namanya makan siang...

Cuma makan pagi dan makan malam....

Maafkan aku Rui, maafkan aku ( hug tight ) oh my dear yes
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 16:36

“Miaw… jangan bandel,” Kata Michi kecil sambil menangkap anak kucing yang terlihat mencoba memasuki kantong baju gadis berrambut merah dan menariknya keluar untuk dipeluk dan dielus. Aku baru saja keluar dari gubuk setelah Mike menyuruhku mengambil sebuah pakaiannya dari dalam karena pakaianku sudah hancur.

“Jay,” Panggil Mike membelakangiku memeriksa gadis berrambut merah, “Apakah tadi kamu mengatakan dia bukan warga kelas 2?”

“Aku tidak menemukan tanda apapun di punggung tangannya…” kata-kataku berhenti setelah mendekati Mike dan melihat tangan Mike menunjukkan sebuah tanda kecil pada punggung tangan gadis itu. “Tidak mungkin,” kataku sambil menatap sebuah logo Negara Atlantis kecil dengan tulisan angka 2 di bawahnya, tanpa sadar mataku melirik logo di tanganku yang sama persis dengan miliknya.

“Namanya Flo,” kata Mike menyerahkan sebuah benda kecil yang berfungsi sebagai kartu kependudukan kami sebagai warga kelas 2 dan juga tempat kami dapat mengakses keuangan dan semua fasilitas lainnya.

“Bukankah kamu mengatakan gadis ini warga kelas 3?” Tanyaku menatap gadis dari ujung rambut hingga ujung kepala dan mendapat jawab hening dari Mike yang juga tidak mengerti hal ini dan mengambil botol minumannya untuk di tegak. “Apa dia baik-baik saja?” Tanyaku pada Mike.

“Aku belum memeriksanya, apa aku harus melakukannya?” Balas Mike tidak semangat.
Dia sudah tidak bersemangat melakukan apapun juga setelah kematian istrinya, “Kupikir tidak perlu, dia baik-baik saja dan cuma pingsan ketakutan saat Snake hendak menghajarnya.”

“Baiklah,” kata Mike merasa hal itu sangat melegakan hatinya dan membebaskannya dari beban pekerjaan, “Kamu boleh membawanya pergi sekarang.”
“Apa?”

“Ke rumahmu tentu saja,” tatap Mike ke arahku, “Bukannya kamu tadi mengatakan akan membawanya kesana.”

Wajahku meringis, “Aku mengatakan hal itu karena kupikir dia kelas 3, kalau tahu dia kelas 2 tentu saja aku tidak akan berkata seperti itu. Dia tentu memiliki orang tua atau tempat tinggalnya sendiri.”

Mike berdiri dan tidak mau mencampuri urusan ini lebih lanjut, “Apapun itu Jay, jangan tinggalkan dia di sini terlalu banyak perut yang harus kuisi, bawa dia ketempatmu dan dari sana kamu bisa mengunakan komputermu atau komputer kota untuk menyelidiki asalnya melalui kartu kependudukannya dan menendangnya pulang.”

“Apapun itu Mike,” kataku menyerah dan kembali mengangkat tubuh gadis bernama Flo dari depan, kembali tubuhnya terasa begitu ringan. Akupun mulai berjalan untuk menuju ke Nephli, “Argghhh…” teriakku tiba-tiba karena sesosok makhluk kecil menerjang tubuh belakangku dan memanjat memlalui punggungku untuk melompat naik keatas bahuku menyentuh bekas lukaku.

“Miaww ke sini…” teriak Michi dari belakang yang di sambut sebuah desis marah dari anak kucing itu dari bahuku, “Jay, kucingku,”sahut Michi. Kedua tanganku penuh sehingga tidak bisa melakukan apapun juga pada anak kucing yang mendesis marah sehingga kepalaku mulai kugerakkan untuk mendorong anak kucing itu turun dari bahuku tapi ia malah melompat melalui kepalaku menuju ke bahu lain.

“Turun kucing kecil,” kataku tapi anak kucing itu menjadi marah dan mengigit daun telingaku, “ARGGHHH!!!!” skait sekali , “Baiklah-baiklah kamu tidak perlu turun,” kataku memohon dan anak kucing itu seperti mengerti segera melepaskan daun telingaku. Mataku menatap Michi, “Mich, Jay akan berjongkok saat itu dengan dua tanganmu, kamu tangkap anak kucing in… Arggghhhh!!!!!” kucing itu kembali mengigit daun telingaku lagi., “Ampun… ampun… aku hanya bercanda, hanya bercanda,” dan kucing itu melepaskan gigitannya. Mataku melirik pada anak kucing dibahuku dan merasa dia mengerti perkataanku balas menatapku bahkan terkesan menantangku, “Mich, kucing ini terpaksa mengikuti Jay nanti Jay akan memberikanmu permen dan coklat,” kataku membujuk Michi yang terlihat cemberut tapi tampaknya ia menerima pertukaran itu dengan senyum dan kucing sialan di bahuku segera mengunakan tangan lembutnya menepuk sisi kepalaku dua kali, mengeong dan kemudian melompat keatas tubuh Flo serta menidurkan dirinya.

Perjalananku kembali ke Nephli tidak mudah, punggungku sakit, panas terik membakar diriku dan jalanan menanjak tapi yang paling tidak mudah adalah saat aku memasuki jalanan kota Nephli dengan membawa Flo, beberapa orang yang kukenal melirik kearahku dan seorang kelihatannya berlari kearah rumah walikota dan menarik walikota yang sudah berumur keluar.

“Jai,” panggil walikota itu mendekatiku dengan beberapa orang kota Nephli yang penasaran, “Siapa gadis ini?”

Keringat dingin segera mengalir pada dahiku meski saat ini suhunya panas, aku tahu mata tua walikota sulit di bohongi, lagi pula aku tidak tahu apa yang akan dilakukannya jika aku mengatakan gadis ini bukan penduduk sini meski dia dari kelas 2, apakah gadis ini akan dikirimkan kembali ke kota asalnya atau akan diserahkan pada petugas keamanan kota. Jika aku ingin mempertahankannya di sini maka satu satunya cara adalah, “Dia Istriku,” kataku mencoba menyengir membuat semua orang melihat kearahku bahkan si kucing menolehkan kepalanya kearahku menatapku dengan kedua bola mata berbeda warnanya. Hening… Lama, “Kalian tahu aku memesan dia melalui tempat penjualan online Pusat dan mereka mengirimkan dirinya untukku pagi tadi.”

“Kamu membeli istri dari tempat penjualan online pusat?” tanya walikota terlihat terkejut.

Tentu saja tidak bodoh!!!

“Iya,” jawabku, “Terkadang Pusat terkadang memiliki orang-orang kelas 1 yang memiliki gen cacat seperti kita setelah mereka tumbuh lebih besar dan Pusat membuatnya menjadi kelas 2 serta menjualnya pada siapapun yang mau memilikinya, sama seperti cara kita mendapatkan anak dengan memintanya dari Pusat tapi kali ini aku meminta seorang yang sudah lebih besar untuk menjadi istriku.”

Tentunya semua ini adalah karanganku.

“Berapa harganya?” tanya seorang penduduk menyentuh rambut merah Flo yang sangat bagus dan menatap kulitnya yang pucat, “Dia sangat cantik.”

“10.000 Zion,” kataku meringis mengingat harga 4 buah Fuse RVCo pertukaran dengan Snake, desah tertahan terdengar dari mereka semua.

Walikota itu hanya dapat menghela nafas, “Apa dia memiliki kartu pengenalnya?”
“Ada di kantung bajuku,” sahutku dan kedua telinga anak kucing itu berdiri, tubuhnya segera bergerak memasuki kantong bajuku dan mengigit keluar sebuah benda kecil, kartu pengenal milik Flo serta menyerahkannya pada walikota. Mataku terkagum-kagum melihat makhluk kecil ini, jika di jual tentu dia akan berharga sangat tinggi, pasar gelap akan bersedia membelinya sangat tinggi.

Tangan walikota mengeluarkan sebuah alat seperti computer mini sebesar telapak tangannya dan meletakkan kartu pengenal itu di atas alat tersebut yang segera berbunyi, “Tritt…”Walikota itu memandang tulisan di atas layarnya dan setelah membacanya beberapa saat menyerahkan kembali kartu pengenal Flo pada anak kucing dan menepuk ringan kepalanya. “Namanya Flo,” kata Walikota pada orang-orang di sana, “Dia akan menjadi warga kota Nephli di bawah pengawasan Jaime Singer dan..” Walikota menatapku, “Kamu akan mendapatkan tambahan bahan makanan, namanya sudah terdaftar penerima pangan kota Nephli dengan nama baru Flo Singer.”

“Terima kasih,” kataku sedikit meringis dan para penduduk yang mengerumuniku pun bubar sehingga aku dapat berjalan menuju ke rumahku, melewati rumma bibi Anna yang sepi, karena aku berjalan mengendap-ngendap dan saat tiba di depan rumahku Kuro si anjing liar melihatku dan menyalak, namun terdiam saat melihat seekor anak kucing yang mendesisi ketakutan dari balik tubuh Flo. Kuro mengonggong semakin semangat, melompat-lompat dan akhirnya menerjang kearahku dan membuat anak kucing melompat kabur yang segera di kejar olehnya.

Di dalam rumah aku meletakkan tubuh Flo di atas kasur dalam ruangan ayah dan ibuku, tanganku segera menyentuh rambut di wajahnya dan merapikannya, untuk dapat melihat wajahnya lebih dekat, wajah putih, hidung mancung dan bibir yang mempesona, dengan warna rambut semerah darah seorang gadis yang benar-benar cantik. “Flo,” bisikku memanggil namanya dan membuat jantungku berdebar keras, “Flo,” bisikku sekali lagi menyentuh rambutnya yang lembut.

Kakiku segera berdiri dan bergerak pindah ke kamar sebelah yang kemudian membiarkan tubuhku terungkup pada kasur yang empuk, punggungku terasa sakit meski bubuk obatnya mujarab tetap saja aku kelelahan dan perlahan-lahan aku tertidur dengan suara Kuro yang mengonggong berkeliling rumah.
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 18:41

Asli ngakak ngakak
Jadi mau buat biodata pas Jay nyari identitas Flo dari sudut pandang Kaskiou. Tentunya biodata yang sudah seenaknya diedit sama si hacker menyesuaikan kebohongan Jay ngakak
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 19:49

iri Terserah Ruise kalau mau buat... saya gelap di isi bio datanya... makanya di skip yang penting gimana caranya mereka jadi dah. . . kalau punya idea bagus di biodata yang menarik dimasukin aja buat fan service... yang pasti walikota dah mengubah nama Flo menjadi bagian dari milik Jaime Singer... ( atau ada perubahan manapun oke lar..... )

geli Yang pastinya si anak kucing lagi di uber-uber sama Kuro hehehehe....

Ruise.. arigatau my honey...

liat bagian puisi .... puisi loe baru di ubek naik keatas hehehehe wek
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 19:57

Ada yang memanggil.

Membuka kelopak mataku, aku mengerjap beberapa kali. Perlahan bangkit dan membuat suara berderit samar. Lagi. Pemandangan yang berbeda dari sebelumnya. Mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru, sama sekali tidak ada tanda bahwa pria-pria itu akan muncul. Tidak juga sosok yang keseluruhannya berwarna putih. Kali ini pun ibu tidak muncul untuk menjawab pertanyaan-pertanyaanku.

Perlahan, aku bangkit. Membuat kaki telanjangnku menyentuh lantai. Dingin. Lagi-lagi sesuatu dengan suhu rendah. Entah mengapa semua terasa dingin. Hanya pria yang dipanggil Joy--atau apa aku tidak terlalu yakin--itu yang dalam ingatanku terasa hangat. Tapi kena--

Eongan keras dan melengking mengalihkan perhatianku. Seperti suara ibu tapi terdengar berbeda. Ragu aku berjalan menuju asal suara itu. Membuka satu demi satu pintu sampai akhirnya pintu terakhir terbuka. Bertepatan saat seekor anak kucing putih berlari ke dalam rumah diikuti anjing yang segera berhenti saat melihatku. Menyalak. Membuat emosi yang tidak menyenangkan dan sontak aku menutup pintu cukup keras.

Gongongan itu masih terdengar untuk beberapa saat dan reflek aku menutup telingaku. Ada sesuatu yang tidak nyaman yang membuatku lebih memilih untuk kembali memasuki ruangan. Berjalan secara acak dengan langkah cepat. Ruangan yang tidak diisi kebisingan suara gongongan anjing itu. Tempat yang sekiranya lebih tenang.

Lalu berhenti tepat di depan kamar yang sebelumnya. Kali ini ada pintu yang terbuka. Pintu yang sebelumnya tidak kusadari saat keluar kamar. Pria yang dipaggil Jimmy--aku benar kan?--itu berada di sana.

Tertidur?

Sedikit memiringkan kepala. Aku menoleh ke arah anak kucing yang kini melingkar di sisi lorong. Seperti berusaha menenangkan diri setelah dikejar-kejar anjing tadi. Kelopak matanya terbuka satu, warna emas yang sama dengan warna milik ibu. Tenang namun terus memperhatikan.

Membuat suara geraman pelan. Aku sama sekali tidak tahu harus melakukan apa. Biasanya ibu akan memberitahuku apa yang sebaiknya aku lakukan--dan sebagian besar diisi dengan bermain piano atau beberapa alat musik yang disediakan.

Kalau aku tidak salah menerjemahkan, berarti tempat ini rumah Jerry--atau ini namanya?--kan? Apa dia tidak keberatan kalau aku mengitari rumah ini? Selama tidak menganggu tidurnya tidak masalah kan?

Setidaknya sampai dia bangun dan memberitahuku apa yang sebaiknya aku lakukan. Tapi...

"Sekali pun merepotkan, dan sejujurnya aku juga tidak pernah mempraktekannya sih, saat kita berkunjung ke rumah orang lain, bukan hal yang pantas untuk menyelinap melihat-lihat. Kau perlu ijin dari si pemilik rumah."

...yang artinya tidak bisa.

Dan pada akhirnya aku memilih untuk duduk di depan pintu kamar. Berada di sini kucing putih itu dan melingkar memeluk kakiku. Menatap lurus pada sosok yang masih tertidur pulas. Menunggu sampai dia bangun dan bertanya apa aku boleh melihat-lihat isi rumah. Mungkin akan jauh lebih baik kalau aku boleh meminjam alat musik yang ada di rumah ini--kalau memang ada.

Kira-kira... apa dia tidak akan keberatan bila aku bertanya semua hal yang tidak kumengerti. Kenapa pria bertangan mengkilat itu dingin. Kenapa semua hal berwarna lain dan tidak didominasi putih. Kenapa saat terbangun selalu berbeda. Dan hal-hal lain yang tidak kumengerti. Apa dia akan menjawabnya? Menjawab secara mendetail sebagaimana ibu menjawab semua pertanyaaanku?

Kali ini kelopak mata anak kucing itu tertutup sepenuhnya. Tertidur pulas.

Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 20:06

Aksara wrote:
iri Terserah Ruise kalau mau buat... saya gelap di isi bio datanya... makanya di skip yang penting gimana caranya mereka jadi dah. . . kalau punya idea bagus di biodata yang menarik dimasukin aja buat fan service... yang pasti walikota dah mengubah nama Flo menjadi bagian dari milik Jaime Singer... ( atau ada perubahan manapun oke lar..... )

geli Yang pastinya si anak kucing lagi di uber-uber sama Kuro hehehehe....

Ruise.. arigatau my honey...

liat bagian puisi .... puisi loe baru di ubek naik keatas hehehehe wek

List daftar yang akan dibunuh oleh Kaskiou setelah dapet tubuh manusianya
=> Snake
=> Kuro
mau ditambah yang lain? kucing

Flo masih belum punya kesadaran diri secara full sih speachless
Jadi ya itu, semua kata Jay bakalan dia turutin sampai develoment dia berkembang sampai kesadaran diri sendiri ada.
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 20:13

pukau SEMUANYA!!!!!

geli geli hehehehehe.....hehehehe...

murka murka Sudah lama saya menginginkannya....

oke jempol makan malam sambil nonton TAHAN TAWA hehehe. . . cari idea...

Ruise.... you are my star
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 20:18

menginnginkan apa? speachless
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyWed 23 May 2012 - 21:04

Sebuah android... hm. . ..

Ruise.... sabar nunggu novel lanjutannya yah.. idea berhenti berjalan... tugas masih banyak.. besok banyak urusan . . . mudah-mudahan sempat ngerjainnya... ( lagi mikir cerita yang menarik nih .. ..)

bermain
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyThu 24 May 2012 - 11:26

ya-ya,
selamat mengerjakan urusan.

Sigh...
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyThu 24 May 2012 - 11:41

Ruise.. saya mendengar suar Sigh terakhir.....

oh kamu membuatku begitu menguatirkanmu sayang...

( Memeluk dengan lembut )

Ada apa Ruise sayang,...
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyThu 24 May 2012 - 11:43

(nunjuk treat sebelah)
tuh.

Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyThu 24 May 2012 - 12:37

Sebuah senandung ringan membuatku terbangun perlahan-lahan, “Mommy…” bisikku lirih tanpa sadar karena hanya ibuku yang selalu bersenandung saat berada di dapur atau sedang menjahit sesuatu. “Mom..” mataku tiba-tiba terbuka sepenuhnya menyadari diriku sedang berada di atas kasur menatap jendela yang sudah mulai menunjukkan sore dan malam sudah menjelang membuat sekeliling kamar gelap. “Hidupkan lampu seluruh rumah,” kataku sambil duduk di atas kasur membiarkan lampu dalam rumah hidup dengan sendirinya.

Aku bermimpi mendengar senandung Ibu.

Telingaku kembali mendengar senandung lagu dari luar kamar dan seketika aku berdiri membuka pintu kamarku menemukan gadis berrambut merah sedang bersenandung dan berhenti ketika menatapku dengan bola matanya yang besar, “Flo?” Bisikku lirih tidak percaya.

“Iya?” jawab Flo polos menatapku sambil duduk.

Kepalaku sedikit pusing karena terbangun tiba-tiba atau mungkin sedikit kurang darah sehingga duduk di lorong dan berhadapan dengan Flo,” Kamu yang tadi bersenandung?” Kukira sudah hampir tidak ada orang yang bisa bersenandung saat ini sejak semua orang mengunakan android untuk melakukannya.

“Iya,” jawab Flo.

“Maukah kamu melanjutkannya?” Kataku.

“Ya,” jawab Flo dan kembali bersenandung sambil menutup matanya nada-nada indah mulai terdengar memenuhi, seluruh ruangan dan membuatku merasa nyaman. Lama aku menatapnya gadis berrambut merah yang menyanyi dan menyenangkan telingaku akan tetapi tetap saja berbeda dengan senandung ibu, nada-nada yang keluar dari dari ibu terasa menghangatkan hati dan membuatku merasa nyaman terlindungi, mungkin di cintai, tapi nada-nada darinya meski indah dan enak di dengar tetap saja tidak dapat menghangatkan hatiku, perasaanku tidak mendapatkan kehangatan yang lembut itu.

Tanganku menepuk kakinya menyadarkannya dan membuat Flo membuka mata, “Cukup,” kataku sambil tersenyum dan bangkit berdiri sambil meletakkan tanganku di atas kepalanya dan mengusapnya dengan lembut, “Kamu menyanyi dengan sangat baik Flo.”

Tapi dia tidak memiliki hatinya… atau cinta… Apa itu cinta? Kata yang terlalu sering di ucapkan ayah dan ibu tapi tidak pernah dapat ku pahami.


Aku hanya dapat mendesah lesu dan berjalan menuruni tangga untuk menuju ke ruang tamu dan Flo gadis itu mengikut sambil membawa anak kucingnya.

“Apakah kamu mempunyai piano?” tanya Flo.

“Ada di ruang tamu,” kataku sambil berbalik menatapnya tidak percaya, “Apa kamu bisa memainkannya?”

“Ibu mengajariku.”

“Wow,” balasku dengan kagum.

“Apa aku boleh mengelilingi rumahmu?”

Alisku naik sebelah, rumahku tidaklah besar-besar sekali, apa yang perlu dikelilingi juga aku tidak tahu, “Terserah kamu, kecuali ruangan kerjaku sebaiknya kamu tidak ke sana.”
“Ruang kerja?” tanya Flo memiringkan kepalanya.

“Ikuti aku,” kupikir tidak ada gunanya menjelaskan, membiarkannya melihat ruangan mana yang tidak boleh di masuki akan lebih cepat, kami berjalan ke ruang tamu dan di sebelah ruang tamu terdapat sebuah pintu yang menghubungkan pada ruang garasi atau ruang kerjaku. Tanganku membuka pintu itu dan membiarkan Flo melihat ruangan yang di penuhi dengan rongsokan android, komputer dan akses internetku. “Tempat ini penuh rongsokan, ada Fuse dan banyak benda-benda kecil lainnya, jadi kamu tidak boleh masuk ke dalam ruangan ini dan menyentuh apapun juga.”

“Miawwww!!!!” anak kucing itu melompat menuju ke komputerku dan secepat mungkin kutangkap dan meletakkannya kembali pada tangan Flo.

“Jangan biarkan kucing ini menyentuh komputerku juga.”

Flo menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan aku membawanya keluar dari ruangan, “Duduklah terlebih dahulu, aku akan menyiapkan makan malam kita dan di sana pianonya, kamu boleh memainkan sesukamu jika kamu menginginkannya, berkeliling tempat ini atau membantuku membuat makanan terserah kamu, anggap saja rumah sendiri.”
Flo kembali mengangguk dan aku berjalan memasuki dapur, saat itu Kuro melompat keluar dan mendekati Flo yang segera menubruk Flo jatuh karena badannya yang besar serta mencoba menjilati Flo, Anak kucing itu segera melompat dari Flo, berlari kearahku dan naik keatas bahuku.

“Apa ini?” Tanya Flo terkejut di serang anjing besar itu.

“Namanya Kuro, jika kamu menyuruhnya duduk dan mengelus kepala serta lehernya dia akan segera duduk dan diam,” kataku dan anak kucing di atas bahuku mendesis ketakutan. “Dan kamu boleh mengunakan pakaian ibuku jika kamu mau mandi atau berganti pakaian tempatnya di lemari di kamar tempatmu tidur tadi atau mungkin kita harus berbelanja besok karena semuanya pakaian tua.”

Aku tidak tahu, apa yang harus kulakukan pada gadis itu, mungkin menanyainya setelah makan malam.


***

Rusie, saya tidak tahu apakah Flo bisa makan....
Terus... saya mungkin sulit online hari ini ( akan saya usahakan ol )
Nangis Giliran modem saya berulah.....

Ruise... tabah yah sayang... selama hidup ini ada yang menyayangimu, Lidah Tersenyumlah... aku akan selalu menguatirkan dirimu Ruise sayang...



Terakhir diubah oleh Aksara tanggal Sat 26 May 2012 - 8:28, total 1 kali diubah
Kembali Ke Atas Go down
de_wind
Penulis Sejati
Penulis Sejati
de_wind


Jumlah posting : 3494
Points : 3669
Reputation : 52
Join date : 29.03.11
Age : 38
Lokasi : Bekasi

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyFri 25 May 2012 - 1:34

ini apaan sih?? mencari
novel gabungan rui sm aksara?
nyimak dlu deh... ngopi
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyFri 25 May 2012 - 9:38

gemes Windddd......
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyFri 25 May 2012 - 11:35

Ruiseee.... di mana engkau sayang... kok tidak ol... Nangis

Tanpamu hidup seperti tanpa warna... cepat-cepatlah engkau kembali ke sisiku...

aku merindukan pelukan lembutmu sayang...

merindumu
yes

Rui....
Kembali Ke Atas Go down
Tamu
Tamu




Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyFri 25 May 2012 - 19:00

Ruisee!!!!! jika kamu membaca ini bearti aku sedang menangis menunggumu seharian.... kemana saja dikau.... baru muncul malam gini

Nangis Aku merindukanmu sayang......

Bagaimana kabarmu... haru baik-baik sajakah?
Kembali Ke Atas Go down
Ruise V. Cort
Penulis Parah
Penulis Parah
Ruise V. Cort


Jumlah posting : 6382
Points : 6522
Reputation : 45
Join date : 28.04.11
Age : 30
Lokasi : *sibuk dengan dunianya sendiri jadi nggak tahu sekitar*

Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 EmptyFri 25 May 2012 - 19:06

=="
Aku disuruh jaga warnet nih ceritanya sampai ol seharian terus-menerus Muke Cape

Aku baru sempet ke warnet sekarang.
Ini juga sambi ngerjain tugas.
Aku nggak janji bakal lanjut malam ini... mungkin nanti atau besok kalau tugas selesai
Kembali Ke Atas Go down
http://ruise.wordpress.com/
Sponsored content





Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty
PostSubyek: Re: Ruise Collaboration Pengembangan Novel   Ruise Collaboration  Pengembangan Novel - Page 4 Empty

Kembali Ke Atas Go down
 
Ruise Collaboration Pengembangan Novel
Kembali Ke Atas 
Halaman 4 dari 7Pilih halaman : Previous  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7  Next
 Similar topics
-
» Menulis Cerita (Karangan) Adalah Masalah "Pengembangan Ide"

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
SINDIKAT PENULIS :: Arena Diskusi :: Novel-
Navigasi: