iseng aja bikin cerpen.
Original post bisa cek di ->
link (sekalian promo
)
tapi mungkin bukan cerpen juga ya, 97%nya percakapan soalnya XD
kritik saran saja.
All about imagine
"Fuh, akhirnya." Segera kukantungi tumpukan kertas yang tak kurang dari 100 halaman ke dalam sebuah amplop coklat yang cukup untuk seukuran kertas HVS.
Akhirnya naskahku yang sudah kususun ini siap untuk kukirim pada sebuah penerbit. Memang cita-citaku adalah menjadi seorang penulis handal, tapi apalah daya, diriku hanya bisa berimajinasi dan sulit untuk menuangkannya dalam bentuk kata-kata. mungkin itulah kendalaku.
Srek...
Eh? apa itu?
Srek...
"Siapa itu?" Aku mendengar suara yang mencurigakan, dan suaranya semakin liar, tak teratur dan semakin keras. Aku melihat amplop coklat yang tadi kusimpan di atas meja bergerak perlahan. Ini hanya khayalan! pasti hanya khayalan! tapi amplop itu?
Srek...
Benar-benar bergerak! aku mencoba memberanikan diri untuk melihat amplop itu dan mengintip isinya, kubuka perlahan dan, "Wuaahh!!" cahaya putih bersinar menerpaku. Apa itu? cahaya apa itu? sangat menyilaukan dan seolah membuatku bergerak menuju ke dalam amplop itu?
"Hai." Tiba-tiba suara seorang yang tak kukenal menyapaku.
"Oh, hai." sapaku balik sembari gemetar, tempat apa ini?
"Siapa kau?" Orang itu bertanya padaku.
"Hah? aku kan yang harusnya bertanya seperti itu? siapa kau?"
"Aku imajinasimu."
"Oh, hai imajinasiku."
"Hai juga." Diriku masih tak mengerti apa yang terjadi, dan apa yang dia maksud kalau dia itu imajinasiku?
"Tempat apa ini?" Kucoba untuk memberanikan diri bertanya.
"Ini ruangan imajinasimu."
"Imajinasiku?" Kucoba untuk memperhatikan sekitar. "tapi ruangan ini serba putih?"
"Karena kau belum mencoba berimajinasi. Coba pikirkan suatu tempat dan pejamkanlah matamu sesaat."Aku mencoba melakukan apa yang ia katakan msekpiun aku kurang yakin dengan apa yang ia katakan.
Kubuka mataku perlahan, dan... benar? mustahil!? tepat seperti apa yang kupikirkan! bar gaya-gaya barat, seperti yang di film-film, dan... tentu saja.
"Jangan bilang kamu berpikir cewek cantik dari barat." Dia menatapku dengan sinis.
"Wajar dooonngg, cowook, cowoookk." Aku tersenyum licik sambil menepuk-nepuk pundaknya. "Iya deh, aku coba ganti lagi." Kucoba untuk berimajinasi tentang panorama yang indah, seperti yang susah lama kuimpikan. Savana luas dengan rerumputan hijau. kupejamkan mata ini selama tiga detik dan.
"Apakah ini mimpi?" Aw!! baru saja satu detik aku mengucapkan kalimat itu, kurasakan pukulan di punggunggku!
"Apaan sih? main pukul aja."
"Membuktikan ini bukan mimpi."
"Bilang aja ini bukan mimpi, gak perlu mukul segala."
"Tapi nanti kamu pasti ngomong gak percaya, kan? hayoo, tetep aja harus dipukul."
"Bilang aja mau nyiksa!" Jujur, sebenarnya di samping itu aku masih terbius dengan imajinasiku ini. Entahlah, rasanya antara yakin dan tak yakin aku berada di sini.
"Ohya, ngomong-ngomong, aku mau memperlihatkan sesuatu." Baru saja aku menengok ke arahnya, dia sudah mengangkat tangan kanannya dan terlihat cahaya putih yang menyilaukan, sama seperti tadi. "Lihat ini." Eh? tempat ini? mustahil! setting ini adalah tempat persis seperti yang kugambarkan dalam naskahku? tempat gelap di sebuah desa, yang dialiri sungai dan hembusan angin? semuanya persis seperti yang kudeskripsikan pada naskahku! "Apa maksudnya ini?"
"Kau tau? imajinasimu cukup bagus, hanya rasa pesimismu yang menghalanginya, coba berpikir lebih optimis, tuangkan saja imajinasimu, aku yakin tulisanmu pasti tidak akan canggung." Di sela-sela katanya dia mengedipkan matanya padaku. Apakah dia benar? apakah aku harus berpikir lebih positif?
"Sudah ya, alarmmu sudah berbunyi." Dia mengangkat tangan kanannya lagi, dan lagi-lagi cahaya menyilaukan itu kembali!!
...
...
"Uuhh," aku tersadar. sofa ini? rumahku? dan amplop coklat di atas meja? semuanya kembali! aku kembali kedalam istanaku!
Bunyi alarm ponselku berdering, yah, aku memang sering menyetel alarm satu jam sebelum kuliah. Jujur saja, aku orangnya memang pelupa. segera kubersiap dan, tunggu? rasanya ada yang aneh. rasanya aku menyetel alarm jam 2 siang, tapi kenapa saat kulihat jam dinding sekarang jam 3?
...
ASTAGA!! Snooze sampai satu jam!? Mati aku!!
_____________________________________________________________
Original by : Andri
Inspirased by : Roni "Ryuma"
16-05-2012
09:53 WIB